Imam Ibnu Rajab: Urgensi Takut Kepada Allah Ta’ala

Berkata Imam Ibnu Rajab Rahimahullah,

“وَأَفْضَلُ الْأَعْمَالِ ‌خَشْيَةُ ‌اللهِ فِي السِّرِّ وَالْعَلَانِيَةِ، وَخَشْيَةُ اللهِ فِي السِّرِّ إِنَّمَا تَصْدُرُ عَنْ قُوَّةِ إِيمَانٍ وَمُجَاهَدَةٍ لِلنَّفْسِ وَالْهَوَى، فَإِنَّ الْهَوَى يَدْعُو فِي الْخَلْوَةِ إِلَى الْمَعَاصِي، وَلِهَذَا قِيلَ: إِنَّ مِنْ أَعَزِّ الْأَشْيَاءِ الْوَرَعُ فِي الْخَلْوَةِ.”

“Amalan yang paling utama adalah (rasa) takut kepada Allah ketika sendirian dan dalam keramaian. (Rasa) takut kepada Allah ketika sendirian bersumber dari kuatnya keimanan dan berjuang (melawan) hawa nafsu, karena hawa nafsu mendorong (seseorang) untuk bermaksiat ketika sendirian. Oleh karena itu, disebutkan: Sesungguhnya yang paling mulia adalah (sifat) wara’ ketika sendirian.”

(Fath Al-Baari 6 / 50 cet- Maktabah Al-Ghuraba’ Al-Atsariyyah oleh Ibnu Rajab رحمه الله)