Istighfar Di Waktu Sahur
ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ
“(yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
[QS. Ali-‘Imran: 17]
Tafsir As-Sa’di (Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di)
Yakni sabar dalam menjalankan ketaatan, sabar dalam menjauhi kemaksiatan dan sabar terhadap taqdir Allah yang menyakitkan. Sahur: waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh. Waktu sahur adalah waktu dikabulkannya do’a. Keadaan mereka yang berada dalam sifat-sifat mulia, dari mulai sifat sabar, benar, taat dan suka berinfak, namun tetap merasakan kekurangan sehingga mereka meminta ampunan kepada Allah di waktu sahur, dan hal ini merupakan tanda kebahagiaan. Dari ayat 14-17 menerangkan kepada kita beberapa hal:
- Keadaan manusia di dunia dan bahwa kesenangan dunia hanya sementara.
- Keadaan surga dan kenikmatan yang ada di dalamnya, serta kelebihan surga di atas kenikmatan dunia untuk mengingatkan kita agar lebih mengedepankannya dan beramal untuknya.
- Sifat penghuni surga, yakni orang-orang yang bertakwa.
- Perincian perkara-perkara takwa, seperti sabar, benar, taat, suka berinfak dan beristighfar di waktu sahur. Dengan perkara-perkara ini, seorang hamba dapat menimbang dirinya, apakah dia termasuk penghuni surga ataukah tidak?
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)