Rasulullah ﷺ telah mewajibkan zakat fithri untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara sia-sia dan perkataan keji, dan sebagai makanan bagi orang-orang miskin.
Barangsiapa menunaikannya sebelum shalat (‘Id), maka itu adalah zakat yang diterima.
Dan barangsiapa menunaikannya setelah shalat (‘Id), maka itu adalah satu shadaqah di antara berbagai shadaqah.
[HR Abu Dawud, no.1609, Ibnu Majah, no.1827, Dihasankan oleh Syaikh al Albani.]
Dari Ibnu Umar رضي الله عنه, ia berkata,
“Rasulullah ﷺ mewajibkan zakat fithri dengan satu sho’ kurma atau satu sho’ gandum bagi hamba dan yang merdeka, bagi laki-laki dan perempuan, bagi anak-anak dan orang dewasa dari kaum muslimin.
Beliau memerintahkan agar zakat tersebut ditunaikan sebelum manusia berangkat menuju shalat ‘ied.”
[HR. Bukhari no.1503 dan Muslim no.984]