Para Nabi dan orang-orang yang shalih, mereka khawatir akan rusak dan hilangnya agama, bukan khawatir akan perkara duniawi. Lantas bagaimana dengan kita?. Allah Ta’ala berfirman,
أَمْ كُنتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِن بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَٰهَكَ وَإِلَٰهَ آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَٰهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ
“Apakah kamu menjadi saksi ketika maut akan menjemput Ya’qub, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: ‘Apa yang akan kamu sembah sepeninggalku?’ Mereka menjawab: ‘Kami akan menyembah Rabbmu dan Rabb nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq yaitu Rabb Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.’”
(QS. Al-Baqarah: 133)
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)