Parenting: Pendidikan Adab Yang Mulia Lebih Baik Dari Emas Dan Perak

Berkata al-‘Allamah abdurrahman as-Sa’di rahimahullah,

“Pengajaran adab yang mulia lebih baik untuk anak-anak ketika di dunia serta nanti di akhirat, dari pada memberikan kepada mereka harta emas dan perak.”

(Bahjatu Qulubi al-Abrar, 197)

Pernyataan ini mengandung pelajaran berharga bagi setiap orang tua Muslim, bahwa adab anak lebih berharga daripada harta benda. Mari kita bahas secara mendalam makna nasihat ini.


Apa Itu Adab dalam Islam?

Dalam Islam, adab bukan hanya sekadar sopan santun lahiriah. Adab mencakup seluruh perilaku, akhlak, dan tata cara hidup yang sesuai dengan syariat.

Cakupan Adab

  1. Adab kepada Allah: beribadah dengan ikhlas, menjauhi syirik, menjaga shalat.

  2. Adab kepada Rasulullah ﷺ: mengikuti sunnah, mencintai beliau lebih dari diri sendiri.

  3. Adab kepada orang tua: berbakti, menghormati, dan mendoakan.

  4. Adab kepada sesama manusia: jujur, amanah, tidak menyakiti.

  5. Adab dalam kehidupan sehari-hari: makan, tidur, berpakaian, berbicara, dan lainnya sesuai tuntunan Islam.

Dengan demikian, adab anak adalah pondasi kehidupan mereka. Tanpa adab, ilmu akan kehilangan berkah, harta bisa membawa kerusakan, dan kesuksesan duniawi tidak menjamin kebahagiaan akhirat.

Mengapa Adab Lebih Utama daripada Harta?

1. Harta Bisa Habis, Adab Selalu Hidup

Harta emas dan perak, meski jumlahnya banyak, bisa lenyap dalam sekejap: terbakar, dicuri, atau habis dipakai. Namun, adab mulia akan tetap bersama anak, menjadi bekal hidup sepanjang hayat.

2. Adab Membawa Kebaikan Dunia

Seorang anak yang dididik dengan adab Islami akan tumbuh menjadi pribadi yang jujur, bertanggung jawab, dan santun. Karakter ini membuatnya dihormati orang lain, dipercaya dalam pekerjaan, dan dicintai masyarakat. Bahkan, adab yang baik bisa menjadi “modal sosial” yang lebih besar daripada modal uang.

3. Adab Menyelamatkan di Akhirat

Adab bukan hanya bermanfaat di dunia, tetapi juga di akhirat. Rasulullah ﷺ bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang lebih berat timbangan seorang mukmin pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia.” (HR. Abu Dawud)

Artinya, warisan adab akan menyelamatkan anak-anak kita kelak di hadapan Allah, sedangkan harta tidak akan memberi pertolongan kecuali amal saleh.

Dampak Positif Pendidikan Adab pada Anak

Membentuk Karakter Kuat

Anak yang memiliki adab tumbuh dengan karakter kokoh. Ia tahu mana yang benar dan salah, berani berkata jujur, serta mampu menjaga kehormatan diri.

Memudahkan Ilmu Masuk

Para ulama mengatakan, “Adab sebelum ilmu.” Anak yang terbiasa dengan adab akan lebih mudah menerima ilmu, karena hatinya bersih dari kesombongan dan sikap meremehkan.

Melahirkan Generasi yang Menjadi Teladan

Anak yang beradab baik akan menjadi teladan di lingkungannya. Ia tidak hanya bermanfaat untuk dirinya sendiri, tetapi juga menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat.

Bagaimana Cara Mendidik Anak dengan Adab Islami?

1. Memberi Teladan

Orang tua adalah madrasah pertama bagi anak. Jika orang tua mengajarkan adab dengan ucapan tetapi tidak mencontohkannya dalam perbuatan, maka anak sulit menirunya.

2. Membiasakan dari Usia Dini

Kebiasaan kecil, seperti mengucapkan salam, membaca doa sebelum makan, atau meminta izin sebelum masuk kamar, adalah langkah awal menanamkan adab Islami.

3. Mengajarkan Melalui Kisah

Kisah para nabi, sahabat, dan ulama adalah sarana efektif menanamkan nilai adab. Anak lebih mudah terinspirasi melalui cerita keteladanan.

4. Memberikan Pujian dan Hukuman yang Bijak

Apresiasi ketika anak beradab baik akan memotivasinya untuk terus melakukannya. Sebaliknya, jika ia berbuat salah, koreksi dengan cara bijak agar ia belajar dari kesalahan.

Tantangan Pendidikan Adab di Era Modern

Di zaman sekarang, tantangan terbesar orang tua adalah arus informasi tanpa filter. Gadget, internet, dan media sosial sering kali mengajarkan nilai yang bertolak belakang dengan adab Islami.

Beberapa Tantangan Utama:

  • Individualisme: anak lebih sibuk dengan dunia digital daripada berinteraksi dengan keluarga.

  • Hedonisme: mengukur kebahagiaan dari harta dan popularitas.

  • Krisis teladan: banyak figur publik yang terkenal tetapi miskin adab.

Di sinilah peran orang tua semakin penting: menjadi filter sekaligus benteng utama bagi anak-anak agar tidak hanyut dalam arus zaman.

Adab sebagai Warisan Abadi

Jika seorang anak hanya diwarisi harta, bisa jadi ia akan menghamburkannya, terjerumus dalam maksiat, bahkan merusak dirinya sendiri. Namun, jika diwarisi adab Islami, meski tanpa harta melimpah, ia tetap mampu hidup mulia dan bahagia.

Perbandingan Warisan:

  • Harta tanpa adab → bisa berakhir dengan kerusakan.

  • Adab tanpa harta → tetap membawa kebahagiaan, karena anak bisa mencari rezeki dengan cara halal.

  • Adab dengan harta → inilah puncak kebaikan, jika Allah menganugerahkan keduanya.

Kesimpulan

Nasihat Al-‘Allamah Abdurrahman as-Sa’di rahimahullah menegaskan bahwa mendidik anak dengan adab lebih mulia daripada memberi mereka harta benda.

Adab Islami akan menjadi:

  • Bekal hidup di dunia,

  • Penolong di akhirat,

  • Warisan terbaik yang tak ternilai harganya.

Sebagai orang tua, mari kita prioritaskan pendidikan adab anak sejak dini, agar mereka tumbuh menjadi generasi beradab, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat.