Berkata Al-Imam Ibnul Jauziy rahimahullah,
“Sudah sepantasnya kamu menyembunyikan sebagian rasa cintamu kepada anak (laki-laki) mu. Karena dia akan menaklukkanmu, menghambur-hamburkan hartamu, dia (bisa) berlebihan dalam manja, serta tidak mau belajar dan disiplin.” (Shaidul Khathir, 1175)
Kutipan ini mengandung hikmah mendalam tentang keseimbangan antara cinta dan pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas pesan beliau, relevansinya dalam kehidupan modern, serta bagaimana menerapkannya dalam pola asuh anak sehari-hari.
Makna Nasihat Ibnul Jauziy
1. “Sudah sepantasnya kamu menyembunyikan sebagian rasa cintamu kepada anakmu”
Ibnul Jauziy mengingatkan bahwa cinta itu harus ada, tetapi jangan diekspresikan secara berlebihan. Jika terlalu ditunjukkan, anak bisa merasa bahwa semua keinginannya harus dituruti. Akibatnya, orang tua kehilangan wibawa di depan anak.
2. “Karena dia akan menaklukkanmu”
Anak yang terbiasa dimanja akan “mengendalikan” orang tuanya. Ia akan lebih banyak menuntut daripada menghormati. Kondisi ini bisa membuat orang tua kehilangan otoritas dalam mendidik.
3. “Menghambur-hamburkan hartamu”
Cinta tanpa batas bisa menjadikan anak boros. Ia merasa semua fasilitas dan uang yang diberikan adalah kewajiban orang tua, bukan amanah yang harus dijaga.
4. “Berlebihan dalam manja”
Manja adalah hal wajar, tetapi jika terlalu berlebihan, anak akan tumbuh tanpa kemandirian. Ia akan sulit menghadapi tantangan hidup.
5. “Tidak mau belajar dan disiplin”
Inilah dampak terbesar dari cinta yang salah arah. Anak bisa kehilangan motivasi belajar, tidak terbiasa dengan aturan, dan tidak mengenal pentingnya disiplin.
Hikmah dalam Kehidupan Modern
Nasihat Ibnul Jauziy sangat relevan dengan kehidupan sekarang. Mari kita hubungkan dengan realitas modern:
-
Fenomena “anak raja”
Banyak orang tua menuruti semua permintaan anak demi menunjukkan cinta. Akibatnya, anak menjadi “raja kecil” di rumah. -
Krisis kemandirian
Generasi muda sering kesulitan menghadapi masalah sederhana karena sejak kecil selalu diselesaikan orang tua. -
Budaya konsumtif
Jika sejak kecil anak dibiarkan boros, ia akan terbawa hingga dewasa dan sulit mengatur keuangan. -
Menurunnya etika dan adab
Anak yang terlalu dimanja sering kesulitan menghormati orang tua dan guru, karena merasa semua hal harus sesuai dengan keinginannya.
Kasih Sayang dalam Islam: Seimbang, Bukan Berlebihan
Islam tidak pernah melarang orang tua menunjukkan cinta. Bahkan, Rasulullah ﷺ adalah teladan kasih sayang. Beliau mencium cucunya, Hasan dan Husain, sebagai bentuk kasih. Namun, cinta itu selalu diiringi dengan pendidikan.
Dalil-dalil tentang kasih sayang dan pendidikan:
-
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidaklah seorang ayah memberikan pemberian kepada anaknya yang lebih utama daripada akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi) -
Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu berkata:
“Bermainlah dengan anakmu tujuh tahun, didiklah dia tujuh tahun, dan jadikanlah dia sahabat selama tujuh tahun, kemudian lepaskanlah ia.”
Dari sini kita belajar bahwa cinta harus disertai dengan pendidikan karakter, akhlak, dan tanggung jawab.
Cara Menerapkan Nasihat Ibnul Jauziy dalam Parenting
Bagaimana orang tua zaman sekarang bisa mengamalkan nasihat ini? Berikut beberapa langkah praktis:
1. Tunjukkan Cinta dengan Bijak
-
Peluk, cium, dan beri perhatian secukupnya.
-
Jangan selalu menuruti semua keinginan anak.
2. Ajarkan Disiplin Sejak Dini
-
Biasakan anak bangun tepat waktu, shalat, dan belajar dengan jadwal.
-
Disiplin kecil seperti membereskan mainan bisa melatih tanggung jawab.
3. Latih Kemandirian
-
Libatkan anak dalam pekerjaan rumah sesuai usia.
-
Beri mereka kesempatan menyelesaikan masalah sendiri.
4. Ajarkan Mengelola Keuangan
-
Berikan uang jajan dengan batasan.
-
Ajarkan menabung sejak dini.
5. Seimbangkan Antara Tegas dan Lembut
-
Tegas dalam prinsip (misalnya shalat, adab).
-
Lembut dalam komunikasi dan kasih sayang.
Dampak Positif Jika Nasihat Ini Diterapkan
Jika orang tua mampu menjaga keseimbangan cinta dan pendidikan, maka anak akan tumbuh menjadi:
-
Mandiri dalam menghadapi masalah hidup.
-
Disiplin dalam waktu dan tanggung jawab.
-
Bijak dalam mengelola harta.
-
Berbakti kepada orang tua, bukan menundukkannya.
-
Berakhlak mulia sesuai tuntunan Islam.
Kesimpulan
Nasihat Al-Imam Ibnul Jauziy tentang menyembunyikan sebagian cinta kepada anak adalah pelajaran penting bagi setiap orang tua. Cinta tetap harus ada, namun harus diiringi dengan pendidikan, disiplin, dan ketegasan. Jika orang tua hanya menuruti cinta tanpa mendidik, anak akan tumbuh manja, boros, dan tidak disiplin.
Keseimbangan antara kasih sayang dan pendidikan adalah kunci dalam membentuk generasi yang kuat, berakhlak, dan bermanfaat bagi umat.