Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah: Jangan Pernah Ketergantungan Kepada Makhluk

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah رحمه الله,

“‌وَكُلُّ ‌مَنْ ‌عَلَّقَ ‌قَلْبَهُ ‌بِالْمَخْلُوقَاتِ أَنْ يَنْصُرُوهُ أَوْ يَرْزُقُوهُ أَوْ أَنْ يَهْدُوهُ خَضَعَ قَلْبُهُ لَهُمْ؛ وَصَارَ فِيهِ مِنْ الْعُبُودِيَّةِ لَهُمْ بِقَدْرِ ذَلِكَ؛ وَإِنْ كَانَ فِي الظَّاهِرِ أَمِيرًا لَهُمْ مُدَبِّرًا لَهُمْ مُتَصَرِّفًا بِهِمْ”

“Setiap orang yang menggantungkan hatinya kepada makhluk-makhluk agar mereka menolongnya, atau memberinya rezeki, atau memberinya hidayah, maka hatinya akan tunduk kepada mereka, dan di dalamnya akan terdapat penghambaan kepada mereka sesuai dengan kadar hal tersebut (ketergantungannya), meskipun secara lahir dia adalah pemimpin bagi mereka, dan yang mengatur mereka.”

(Majmu’ Al-Fatawa 10/185)