{13} Ar-Ra’d / الرعد | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحجر / Al-Hijr {15} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ibrahim ابراهيم (Nabi Ibrahim) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 14 Tafsir ayat Ke 7.
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ ﴿٧﴾
wa iż ta`ażżana rabbukum la`in syakartum la`azīdannakum wa la`ing kafartum inna ‘ażābī lasyadīd
QS. Ibrahim [14] : 7
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
Musa mengatakan kepada mereka: Ingatlah tatkala Rabb kalian memaklumatkan dengan maklumat yang tegas: Sungguh jika kalian bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya, niscaya Dia benar-benar akan menambah kalian dari karunia-Nya. Sebaliknya, jika kalian mengingkari nikmat Allah, niscaya Dia pasti akan mengazab kalian dengan azab yang pedih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan (ingatlah juga) tatkala Tuhanmu memaklumkan.
Yakni mempermaklumatkan dan memberitahukan kepada kalian akan janji-Nya kepada kalian. Dapat pula diartikan bahwa dan tatkala Tuhan kalian bersumpah dengan menyebut keagungan, kebesaran, dan kemuliaan nama-Nya’. Ayat tersebut sama maknanya dengan firman-Nya:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memberitahukan bahwa sesungguhnya Dia akan mengirim kepada mereka (orang-orang Yahudi) sampai hari kiamat. (Al A’raf:167)
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian.
Sesungguhnya jika kalian mensyukuri nikmat-Ku yang telah Kuberikan kepada kalian, pasti Aku akan menambahkannya bagi kalian.
…dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku).
Maksudnya, jika kalian mengingkari nikmat-nikmat itu dan kalian menyembunyikannya serta tidak mensyukurinya.
maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.
Yaitu dengan mencabut nikmat-nikmat itu dari mereka, dan Allah menyiksa mereka karena mengingkarinya. Di dalam sebuah hadis disebutkan:
Sesungguhnya seorang hamba benar-benar terhalang dari rezeki(nya) disebabkan dosa yang dikerjakannya.
Di dalam kitab Musnad disebutkan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersua dengan seorang peminta-minta. Maka beliau memberinya sebiji buah kurma, tetapi si peminta-minta itu tidak mau menerimanya. Kemudian beliau bersua dengan pengemis lainnya, maka beliau memberikan sebiji kurma itu kepadanya, dan si pengemis itu mau menerimanya seraya berkata, “(Betapa berharganya) sebiji buah kurma dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memerintahkan agar si pengemis itu diberi uang sebanyak empat puluh dirham.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Aswad, telah menceritakan kepada kami Imarah As-Shaidalani, dari Sabit, dari Anas yang mengatakan bahwa seorang pengemis datang meminta-minta kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Maka beliau memberinya sebiji buah kurma, tetapi si pengemis itu tidak mau menerimanya. Kemudian datanglah seorang pengemis lainnya, dan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ memerintahkan agar pengemis itu diberi sebiji buah kurma pula. Maka pengemis itu berkata, “Mahasuci Allah, sebiji buah kurma dari Rasulullah.” Maka Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda kepada pelayan perempuannya, “Pergilah kamu ke rumah Ummu Salamah dan berikanlah kepada pengemis ini empat puluh dirham yang ada padanya.”
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Imarah ibnu Zadan (salah seorang perawinya) dinilai siqah oleh Ibnu Hibban, Ahmad, dan Ya’qub ibnu Sufyan. Ibnu Mu’in mengatakan bahwa dia adalah seorang saleh. Menurut Abu Zar’ah, dia terpakai hadisnya. Abu Hatim mengatakan bahwa hadisnya dapat ditulis, tetapi tidak dapat dijadikan sebagai pegangan karena predikatnya kurang kuat. Imam Bukhari mengatakan, barangkali Imarah ibnu Zadan ini orangnya mudtarib dalam hadisnya. Telah diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa Imarah meriwayatkan banyak hadis yang berpredikat munkar. Abu Daud mengatakan bahwa dia tidak separah itu. Ia dinilai daif oleh Imam Daruqutni. Ibnu Addi mengatakan bahwa dia tidak mengapa dan termasuk orang (perawi) yang dapat ditulis hadisnya.
Dia berkata kepada kaumnya untuk menghimbau mereka supaya mensyukuri nikmat-nikmat Allah, وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ “Dan (ingatlah juga), tatkala Rabbmu memaklumkan”, maksudnya memberi-tahukan dan menjanjikan لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu”, dari nikmat-nikmatKu. وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ “Dan jika kamu menging-kari (nikmatKu), maka sesungguhnya azabKu sangat pedih”, dan di antara bentuk siksaNya, adalah Allah akan melenyapkan nikmat yang telah Allah curahkan dari mereka. Bersyukur hakikatnya, pe-ngakuan hati terhadap nikmat-nikmat Allah dan menyanjung Allah karenanya, serta mempergunakannya dalam keridhaan Allah. Se-mentara, pengingkaran terhadap nikmat Allah mempunyai penger-tian yang berlawanan dengannya.
Dan ingatlah pula ketika tuhanmu memaklumkan suatu maklumat yang dikukuhkan, sesungguhnya aku bersumpah, jika kamu bersyukur atas nikmat-nikmat-ku kepadamu, niscaya aku akan menambah kepadamu nikmat lebih banyak lagi, tetapi sebaliknya, jika kamu mengingkari nikmat-ku, maka pasti azab-ku sangat berat. Dan musa berkata untuk mengingatkan kaumnya bahwa mensyukuri nikmat Allah bukanlah untuk kepentingan Allah, jika kamu dan orang yang ada di bumi ini semuanya mengingkari nikmat Allah, maka sesungguhnya Allah mahakaya sehingga keingkaran mereka tidak akan sedikit pun mengurangi kekayaan-Nya, maha terpuji atas segala hal yang terjadi di alam semesta.
Ibrahim Ayat 7 Arab-Latin, Terjemah Arti Ibrahim Ayat 7, Makna Ibrahim Ayat 7, Terjemahan Tafsir Ibrahim Ayat 7, Ibrahim Ayat 7 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ibrahim Ayat 7
Tafsir Surat Ibrahim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)