{29} Al-‘Ankabut / العنكبوت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | لقمان / Luqman {31} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Ar-Rum الروم (Bangsa Romawi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 30 Tafsir ayat Ke 40.
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ ثُمَّ رَزَقَكُمْ ثُمَّ يُمِيتُكُمْ ثُمَّ يُحْيِيكُمْ ۖ هَلْ مِنْ شُرَكَائِكُمْ مَنْ يَفْعَلُ مِنْ ذَٰلِكُمْ مِنْ شَيْءٍ ۚ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَىٰ عَمَّا يُشْرِكُونَ ﴿٤٠﴾
allāhullażī khalaqakum ṡumma razaqakum ṡumma yumītukum ṡumma yuḥyīkum, hal min syurakā`ikum may yaf’alu min żālikum min syaī`, sub-ḥānahụ wa ta’ālā ‘ammā yusyrikụn
QS. Ar-Rum [30] : 40
Allah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki, lalu mematikanmu, kemudian menghidupkanmu (kembali). Adakah di antara mereka yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu? Mahasuci Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan.
Hanya Allah semata (wahai manusia) yang menciptakan kalian kemudian memberi rizki kepada kalian dalam kehidupan ini, kemudian mematikan kalian saat ajal kalian telah habis, kemudian membangkitkan kalian dari kubur dalam keadaan hidup untuk menghadapi balasan dan hisab. Adakah di antara sekutu-sekutumu yang melakukan sedikit saja dari semua itu? Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari kesyirikan yang mereka perbuat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Allah-lah yang menciptakan kamu, kemudian memberimu rezeki. (Ar Ruum:40)
Yakni Dialah yang menciptakan dan yang memberi rezeki. Dia mengeluarkan bayi dari perut ibunya dalam keadaan telanjang, tidak berilmu, tidak mempunyai pendengaran, penglihatan, tidak pula kekuatan. Kemudian Dia memberinya rezeki kesemuanya itu, juga pakaian, perhiasan, harta benda, properti, dan usaha. Sebagaimana yang dikatakan oleh Imam Ahmad:
telah menceritakan kepada kami Abu Mu’awiyah, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, dari Salam ibnu Syurahbil, dari Habbah dan Sawa (keduanya anak Khalid). Mereka berdua mengatakan, “Kami masuk ke dalam rumah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang saat itu sedang membetulkan sesuatu, lalu kami membantunya. Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: ‘Janganlah kamu berputus asa dari mendapat rezeki selama kepalamu masih bisa bergoyang, karena sesungguhnya manusia itu dilahirkan oleh ibunya dalam keadaan berkulit merah tidak berlapiskan sesuatu apa pun, kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberinya rezeki’.”
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
kemudian mematikanmu. (Ar Ruum:40)
Yaitu sesudah kehidupan ini.
kemudian menghidupkanmu (kembali). (Ar Ruum:40)
Yakni kelak di hari kiamat.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Adakah di antara yang kamu sekutukan dengan Allah itu. (Ar Ruum:40)
Maksudnya, sembahan-sembahan yang kalian sembah selain Allah itu.
yang dapat berbuat sesuatu dari yang demikian itu? (Ar Ruum:40)
Yakni pasti tidak ada seorang pun dari mereka yang dapat berbuat sesuatu dari itu, bahkan Allah-lah yang menciptakan, yang memberi rezeki, yang menghidupkan, dan yang mematikan, kemudian Dia membangkitkan semua makhluk menjadi hidup kembali di hari kiamat kelak. Karena itulah disebutkan dalam firman selanjutnya:
Mahasucilah Dia dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan. (Ar Ruum:40)
Mahatinggi, Mahasuci, lagi Mahabesar Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dari mempunyai sekutu, tandingan atau yang setara dengan-Nya, atau beranak atau diperanakkan. Bahkan Dia adalah Yang Maha Esa lagi bergantung kepada-Nya segala sesuatu, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tiada seorang pun yang setara dengan Dia.
Tafsir Ayat:
Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan bahwasanya hanya Dia semata yang menciptakan kalian, memberi rizki kalian, mematikan kalian dan menghidupkan kembali kalian; dan bahwa sesungguhnya tidak seorang pun dari para sekutu yang disembah oleh kaum musyrikin itu yang bersekutu dengan Allah dalam melakukan satu pun dari hal-hal tersebut. Maka bagaimana mereka mempersekutukan orang (berhala) yang sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa dengan Tuhan yang hanya Dia sendiri yang bisa melakukan hal-hal itu? Maka Mahasuci Allah lagi Mahatinggi dari kesyirikan mereka. Semua itu tidak akan membahayakanNya, dan sesungguhnya akibat buruknya hanya akan menimpa diri mereka sendiri.
Jika pemberian yang baik harus dilandasi keikhlasan, sudah seha-rusnya setiap muslim mengembalikan balasan pemberian itu kepada Allah, karena dia-lah yang menciptakan kamu dari tiada, kemudian memberimu rezeki sesuai ketentuan dan kebijaksanaan-Nya, bukan semata berkat usahamu, lalu mematikanmu setelah sampai ajalmu, kemudian menghidupkanmu kembali setelah kematianmu. Adakah di antara mereka, yakni berhala-berhala atau apa pun yang kamu sekutukan dengan Allah itu yang dapat berbuat sesuatu yang demikian itu, yaitu memberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan’ mahasuci dia dan mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan. 41. Bila pada ayat-ayat sebelumnya Allah menjelaskan sifat buruk orang musyrik mekah yang menuhankan hawa nafsu, melalui ayat ini Allah menegaskan bahwa kerusakan di bumi adalah akibat mempertuhankan hawa nafsu. Telah tampak kerusakan di darat dan di laut, baik kota maupun desa, disebabkan karena perbuatan tangan manusia yang dikendalikan oleh hawa nafsu dan jauh dari tuntunan fitrah. Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan buruk mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar dengan menjaga kesesuaian perilakunya dengan fitrahnya.
Ar-Rum Ayat 40 Arab-Latin, Terjemah Arti Ar-Rum Ayat 40, Makna Ar-Rum Ayat 40, Terjemahan Tafsir Ar-Rum Ayat 40, Ar-Rum Ayat 40 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Ar-Rum Ayat 40
Tafsir Surat Ar-Rum Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)