{35} Fatir / فاطر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الصافات / As-Saffat {37} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Yasin يس (Yaasiin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 36 Tafsir ayat Ke 83.
فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ ﴿٨٣﴾
fa sub-ḥānallażī biyadihī malakụtu kulli syai`iw wa ilaihi turja’ụn
QS. Yasin [36] : 83
Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Mahasuci dan Mahatinggi Allah dari kesyirikan dan kelemahan. Karena Dia adalah Maharaja yang menguasai segala sesuatu, yang mengatur segala urusan makhluk-Nya tanpa penentang dan penghalang, dan bukti-bukti kekuasaan dan kesempurnaan nikmat-Nya telah terlihat, serta hanya kepada-Nya kalian akan dikembalikan untuk menghadapi hisab dan pembalasan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maka Mahasuci (Allah) yang ditangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (Yaa Siin:83)
Yakni Mahasuci dan Mahabersih Allah, sebagai ungkapan memahasucikan dan memahabersihkan Tuhan Yang Hidup, Yang terus menerus mengatur makhluk-Nya dari semua keburukan. Di tangan kekuasaan-Nyalah terletak semua kendali kekuasaan di langit dan di bumi, dan hanya kepada-Nyalah dikembalikan semua utusan. Dialah Yang Menciptakan dan Yang Memerintah, dan kepada-Nyalah dikembalikan semua hamba pada hari mereka dibangkitkan, lalu Dia membalas setiap orang sesuai dengan amal perbuatannya. Dia Mahaadil, Pemberi Nikmat dan Pemberi Karunia. Maka firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu. (Yaa Siin:83)
Semakna dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Katakanlah, “Siapakah yang di tangan-Nya berada kekuasaan atas segala sesuatu ?” (Al-Mu-minun: 88)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan. (Al Mulk:1)
Lafaz al-mulk dan al-malakut sama, seperti halnya lafaz rahmah dan rahmut, rahbah, dan rahbut, dan jabar dan jabarut.
Di antara ulama ada yang menduga bahwa al-mulk adalah alam jasad, sedangkan al-malakut alam roh. Pendapat yang benar adalah yang pertama, pendapat itulah yang dipegang oleh kebanyakan ulama tafsir dan lain-lainnya.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hammad dari Abdul Malik ibnu Umair, telah menceritakan kepadaku saudara sepupu Huzaifah, dari Huzaifah ibnul Yaman r.a. yang menceritakan bahwa ia salat bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di suatu malam. Maka beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membaca tujuh surat yang panjang-panjang dalam beberapa rakaat. Dan beliau bila mengangkat kepalanya dari rukuk mengucapkan: Allah mendengar orang yang memuji-Nya. Kemudian dilanjutkan: Segala puji bagi Allah Yang mempunyai segala kerajaan, keperkasaan, kebesaran, dan keagungan. Dan lama rukuknya sama dengan lama berdirinya, dan lama sujudnya sama dengan lama rukuknya. Ketika beliau bersalam, kedua kakiku terasa hampir patah (karena lamanya salat).
dari Abu Hamzah maula Al-Ansar, dari seorang lelaki dari Bani Abs, dari Huzaifah r.a., bahwa ia pernah melihat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sedang salat di malam hari, dan beliau صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengucapkan: Allahu Akbar —tiga kali— Yang memiliki semua kerajaan, kebesaran dan keagungan. Setelah itu beliau membuka salatnya (membaca Al-Fatihah), dan membaca surat Al-Baqarah, lalu rukuk, dan lama rukuknya sama dengan lamanya berdiri. Dalam rukuknya itu beliau membaca: Mahasuci Tuhanku Yang Mahabesar. Beliau mengangkat kepalanya dari rukuk, dan i’tidal yang dilakukannya hampir sama dengan rukuknya. Dalam i’tidalnya beliau membaca: Bagi Tuhanku segala puji. Kemudian sujud, dan lama sujudnya itu sama dengan lama berdirinya. Dalam sujudnya beliau membaca: Mahasuci Tuhanku Yang Mahatinggi. Kemudian beliau mengangkat kepalanya dari sujud, lalu melakukan duduk di antara dua sujud dalam waktu yang lamanya sama dengan sujudnya. Dalam duduknya itu beliau mengucapkan: Tuhanku, berilah ampunan bagiku. Tuhanku, berilah ampunan bagiku. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melakukan salatnya itu empat rakaat, yang padanya beliau membaca surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisa, Al-Maidah atau Al-An’am —di sini Syu’bah ragu—. Demikianlah menurut lafaz yang ada pada Imam Abu Daud.
Imam Nasai mengatakan bahwa Abu Hamzah menurut kami adalah Talhah ibnu Yazid, dan lelaki ini diduga kuat adalah Silah, demikianlah menurut Imam Nasai. Tetapi yang lebih kuat lagi diduga dia adalah saudara sepupu Huzaifah, seperti yang telah disebutkan di dalam riwayat Imam Ahmad, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Adapun riwayat Silah ibnu Zufar, dari Huzaifah r.a., maka sesungguhnya riwayat ini berada di dalam kitab Sahih Muslim, tetapi di dalam teksnya tidak disebutkan penuturan kata al-malakut, wal jabarut, wal kibriya wal ‘azamah.
Imam Abu Daud mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepadaku Mu’awiyah ibnu Saleh, dari Amr ibnu Qais, dari Asim ibnu Humaid, dari Auf ibnu Malik Al-Asyja’i r.a. yang mengatakan bahwa ia ikut salat bersama Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ di suatu malam, maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdiri dan membaca surat Al-Baqarah. Dan tidak sekali-kali beliau melalui ayat rahmat, melainkan berhenti dan meminta, dan tidak sekali-kali bacaannya melewati ayat azab, melainkan beliau berhenti, lalu memohon perlindungan. Kemudian beliau rukuk dengan lama yang hampir sama dengan berdirinya. Dalam rukuknya itu beliau mengucapkan: Mahasuci Tuhan Yang mempunyai keperkasaan, kerajaan, kebesaran, dan keagungan. Kemudian sujud dengan lama yang sama dengan lama berdirinya, dan dalam sujudnya beliau mengucapkan doa yang semisal. Lalu berdiri (setelah membaca Al-Fatihah) membaca surat Ali Imran, lalu Al-Baqarah.
{فَسُبْحَانَ الَّذِي بِيَدِهِ مَلَكُوتُ كُلِّ شَيْءٍ}”Maka Mahasuci Allah yang di TanganNya kekuasaan atas segala sesuatu.” Ini adalah dalil keenam. Sebab sesungguhnya Allah جَلَّ جَلالُهُadalah Maharaja lagi Maha Pemilik segala sesuatu, yang semua apa yang tinggal di alam atas dan alam bawah adalah milikNya, hamba yang ditundukkan lagi dikendali-kan, Dia berbuat apa saja terhadap mereka berdasarkan ketetapan-ketetapanNya yang bersifat kebijaksanaan dan hukum-hukumnya yang bersifat syar’i serta yang bersifat jaza`i (balasan). Maka peng-hidupan kembali orang-orang yang sudah mati untuk member-lakukan hukum balasanNya terhadap mereka merupakan bagian dari kesempurnaan kemaharajaanNya. Maka dari itu Allah berfir-man, {وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ}”Dan kepadaNya-lah kamu dikembalikan,” tidak bisa diragukan dan tidak pula bisa dielakkan lagi karena sudah sangat banyak argumen-argumen yang pasti (telak) dan dalil-dalil yang tegas yang membuktikan semua itu. Maka Mahasuci Allah yang telah menjadikan petunjuk, penawar, dan cahaya di dalam Firman-Nya.
Selesailah tafsir surat Yasin.
Maka segala puji bagi Allah جَلَّ جَلالُهُsebagaimana mestinya yang sesuai dengan kebesaranNya, bagiNya segala sanjungan sebagai-mana pantas bagi kesempurnaanNya, dan hanya bagiNya-lah kemu-liaan sebagaimana tuntutan keaguangan dan kebesaranNya. Semoga shalawat dan salam Dia limpahkan kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Itulah Allah yang mahakuasa. Maka mahasuci Allah yang di tangan-Nya kekuasaan penuh atas segala sesuatu di alam ini. Dialah yang menciptakan, mengatur, serta memeliharanya, dan kepada-Nya juga kamu dikembalikan. Keyakinan akan kekuasaan Allah akan timbul dalam hati apabila manusia mau menggunakan akal sehatnya untuk memperhatikan alam semesta ini. []1. Bila pada akhir surah y’s’n Allah menjelaskan keesaan dan kekuasaan-Nya pada hari kiamat, pada permulaan surah ini Allah menegaskan bukti kekuasaan-Nya di alam raya. Demi rombongan malaikat yang berbaris bersaf-saf dengan rapi dalam melaksanakan tugas dan perintah Allah;.
Yasin Ayat 83 Arab-Latin, Terjemah Arti Yasin Ayat 83, Makna Yasin Ayat 83, Terjemahan Tafsir Yasin Ayat 83, Yasin Ayat 83 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Yasin Ayat 83
Tafsir Surat Yasin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)