Abdullah bin Amr bin Ash: Jihad Berbakti Kepada Orangtua

Abdullah bin Amr bin Ash Radhiallahu Anhu menuturkan,

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرِيدُ الْجِهَادَ، فَقَالَ: «أَحَيٌّ وَالِدَاكَ؟» فَقَالَ: نَعَمْ، فَقَالَ: فَفِيهِمَا فَجَاهِدْ

Ada seorang laki-laki yang datang kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam ingin ikut serta dalam jihad. Maka Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Dia menjawab, “Masih!” Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Berjihadlah (untuk berbakti dan membahagiakan) keduanya!”
(HR. al-Bukhari no. 3004 dan Muslim no. 2549)

Dalam hadits ini Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam memerintahkan orang tersebut untuk berbakti dengan kata “jihad”. Sebagaimana jihad untuk memperjuangkan islam itu berat, karena akan mengorbankan jiwa, raga, dan harta. Begitu juga jihad untuk berbakti kepada orang tua, terkadang harus mengorbankan perasaan dan juga harta.