Kencing sembarangan biasanya tidak diikuti dengan istinjak (membersihkan tempat najis / cebok). Maka orang tua seharusnya tidak membiarkan anaknya kencing sembarangan, karena khawatir akan menjadi kebiaasaan anak hingga dewasa.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – – اِسْتَنْزِهُوا مِنْ اَلْبَوْلِ, فَإِنَّ عَامَّةَ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْهُ – رَوَاهُ اَلدَّارَقُطْنِيّ
“Bersihkanlah diri dari kencing. Karena kebanyakan siksa kubur berasal dari bekas kencing tersebut.”
(Diriwayatkan oleh ad-Daruquthni)
وَلِلْحَاكِمِ: – أَكْثَرُ عَذَابِ اَلْقَبْرِ مِنْ اَلْبَوْلِ – وَهُوَ صَحِيحُ اَلْإِسْنَاد ِ
Diriwayatkan pula oleh Al Hakim,
“Kebanyakan siksa kubur gara-gara (bekas) kencing.”
(Sanad hadits ini shahih)