Bagian Kedua : Pentingnya Pondasi Ilmu
الحمد الله وحده والصلاة والسلام على رسول الله، أما بعد؛
Saudaraku,
setelah kita membahas tentang pentingnya wala’ dan baro, terlebih kedua hal itu merupakan bagian dari pondasi agama, maka tidak selayaknya kita mengabaikan perkara ini.
jika kita memang jujur dalam hati kita, bahwa apa yang kita lakukan di hari ini, diesok hari dan seterusnya, benar-benar diniatkan karena Allah Ta’ala, dalam rangka berjuang di jalan Allah Ta’ala, maka ketehuilah bahwa berjuang di jalan Allah Ta’ala perlu ilmu, bukan hawa Nafsu.
(قُلۡ هَـٰذِهِۦ سَبِیلِیۤ أَدۡعُوۤا۟ إِلَى ٱللَّهِۚ عَلَىٰ بَصِیرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِیۖ وَسُبۡحَـٰنَ ٱللَّهِ وَمَاۤ أَنَا۠ مِنَ ٱلۡمُشۡرِكِینَ)
“Katakanlah (Muhammad), “Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.” QS. Yusuf : 108
Berkata Fadhilatus Syaikh Abdurrahman Bin Nashir As-Sa’di رحمه الله tatkala menafsirkan ayat ini,
” وهي السبيل الموصلة إلى الله وإلى دار كرامته، المتضمنة للعلم بالحق والعمل به وإيثاره، وإخلاص الدين لله وحده لا شريك له،
“Yaitu jalan yang mengantarkan kepada (ridho) Allah Ta’ala dan surga-Nya. Yang diraih dengan ILMU, kemudian mengamalkannya, mengikuti/mendahulukan kebenaran (dari hawa nafsu), dan mengikhlaskan diri dalam beribadah kepada Allah Ta’ala.”
Kemudian beliau رحمه الله melanjutkan,
{ أَدْعُو إِلَى اللَّهِ } أي: أحثُّ الخلق والعباد إلى الوصول إلى ربهم، وأرغِّبهم في ذلك وأرهِّبهم مما يبعدهم عنه. “
“{Aku berdakwah di jalan Allah}, maksudnya adalah aku mengajak dan memotivasi manusia kepada jalan Rabb mereka, dan memperingatkan mereka dari perkara yang menjauhkan mereka dari ridho Allah Ta’ala.
Lalu,
Tahukah kita jalan yang di tempuh para rasul dalam berjuang di jalan Allah Ta’ala???
Apakah mereka memulainya dengan POLITIK???
Apakah mereka memulainya dengan memperbaiki urusan rumah tangga kaum muslimin???
Apakah mereka memulainya dengan memperbaiki urusan transaksi jual beli dan yang lainnya???
Coba kita renungi firman Allah Ta’ala,
(وَلَقَدۡ بَعَثۡنَا فِی كُلِّ أُمَّةࣲ رَّسُولًا أَنِ ٱعۡبُدُوا۟ ٱللَّهَ وَٱجۡتَنِبُوا۟ ٱلطَّـٰغُوتَۖ….)
“Dan sungguh, Kami telah mengutus seorang rasul untuk setiap umat (untuk menyerukan), “Sembahlah Allah, dan jauhilah Thagut. ” QS. An Nahl : 36
Cobalah kita perhatikan dari ayat di atas !!!
Semua rasul diutus oleh Allah Ta’ala tujuannya sama….
tujuannya satu…
Yakni, agar mereka umat manusia beribadah HANYA kepada Allah Ta’ala..
Agar mereka mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah Ta’ala….
Tiada sekutu bagi-Nya….
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang menjelaskan hal ini, yakni bahwa para rasul di utus untuk memperbaiki aqidah umat manusia di dalam beribadah kepada Rabb mereka.
Berkata Fadhilatus Syaikh Sholih Fauzan حفظه الله تعالى,
” Perkara aqidah adalah pondasi agama ini, dan merupakan intisari dari dakwah para nabi dan rasul dari rasul pertamasampai rasul yang terakhir. ”
Mujmal aqidah salafusholih hal. 6
Penulis : Ustadz Abu Rayyan Sakti, Lc.
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)