{24} An-Nur / النور | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشعراء / Asy-Syu’ara {26} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Furqan الفرقان (Pembeda) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 25 Tafsir ayat Ke 1.
تَبٰرَكَ الَّذِيْ نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلٰى عَبْدِهٖ لِيَكُوْنَ لِلْعٰلَمِيْنَ نَذِيْرًا ۙ ﴿١﴾
tabārakallażī nazzalal-furqāna ‘alā ‘abdihī liyakụna lil-‘ālamīna nażīrā
QS. Al-Furqan [25] : 1
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya (Muhammad), agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam (jin dan manusia).
Alangkah agungnya keberkahan Allah dan alangkah banyak kebaikan-Nya. Mahasempurna sifat-sifat Allah yang telah menurunkan Al Qur’an yang membedakan antara yang haq dengan yang batil. Diturunkan kepada hamba-Nya yang bernama Muhammad, yang menajdi seorang Rasul untuk manusia dan jin, dan yang mengancam mereka dengan azab Allah.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, memuji diri-Nya sendiri Yang Mahamulia atas apa yang telah diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya, yaitu Al-Qur’an yang mulia, seperti pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya, sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksaan yang sangat pedih dari sisi Allah, dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman yang mengerjakan amal saleh. (Al Kahfi:1-2), hingga akhir ayat.
Dan dalam surat ini Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Mahasuci Allah. (Al Furqaan:1)
Lafaz tabaraka adalah wazan tafa’ala dari lafaz al-barakah, yakni keberkahan yang tetap, kokoh, lagi kekal.
yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qufan). (Al Furqaan:1)
Nazzala adalah kata kerja yang menunjukkan pengertian menurunkan secara berulang-ulang dan banyak. Sama dengan pengertian yang terdapat di dalam firman-Nya:
dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. (An Nisaa:4)
Kalau Al-Qur’an disebutkan dengan nazzala yang menunjukkan makna turun secara berulang-ulang dengan ulangan yang banyak, sedangkan kitab-kitab terdahulu disebutkan dengan nazala. Karena kitab-kitab terdahulu diturunkan sekaligus, sedangkan Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur, terpisah-pisah, dan terinci ayat demi ayat, hukum demi hukum dan surat demi surat. Hal ini lebih berkesan dan lebih mendapat perhatian yang sangat dari orang yang Al-Qur’an diturunkan kepadanya. Seperti yang disebutkan oleh firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam pertengahan surat ini, yaitu:
Berkatalah orang-orang yang kafir, ” Mengapa Al-Qur’an itu tidak diturunkan kepadanya sekali turun saja?” Demikianlah supaya Kami perkuat hatimu dengannya dan Kami membacakannya kelompok demi kelompok. Tidaklah orang-orang kafir itu datang kepadamu (membawa) sesuatu yang ganjil, melainkan Kami datang kepadamu suatu yang benar dan yang paling baik penjelasannya. (Al Furqaan:32-33)
Karena itulah Allah menemakan Al-Qur’an dalam ayat ini dengan Al-Furqan, sebab Al-Qur’an membedakan antara perkara yang hak dan yang batil, membedakan antara jalan petunjuk dan jalan kesesatan, dan membedakan antara jalan yang menyimpang dan jalan yang lurus, serta membedakan antara yang halal dan yang haram.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى
kepada hamba-Nya. (Al Furqaan:1)
Kata sifat ini mengandung makna pujian dan sanjungan karena di-mudafi-kan kepada predikat kehambaan yang berarti hamba Allah, sebagaimana hal ini disebutkan pula dalam salah satu keadaannya yang paling mulia, yaitu saat ia di-Isra-kan, melalui firman-Nya:
Mahasuci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam. (Al Israa’:1)
Sebagaimana disebutkan pula pujian ini di saat ia sedang berdoa melalui firman-Nya:
Dan bahwasanya tatkala hamba Allah (Muhammad) berdiri menyembah-Nya (mengerjakan ibadah), hampir saja jin-jin itu desak mendesak mengerumuninya. (Al Jin:19)
Sebagaimana disebutkan pula predikat ini saat wahyu diturunkan kepadanya dan malaikat turun menemuinya, melalui firman-Nya:
Mahasuci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan (Al-Qur’an) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al Furqaan:1)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al Furqaan:1)
Yakni sesungguhnya dia (Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) dikhususkan oleh Allah untuk menerima Kitab yang mufassal, mulia, menjelaskan, lagi muhkam.
Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji. (Al Fushilat:42)
Yaitu Kitab yang dijadikan sebagai Furqan yang besar, tiada lain hal ini agar ia mengemban risalah secara khusus ditujukan kepada orang-orang yang bernaung di bawah pohon-pohon yang hijau dan orang-orang yang hidup di padang sahara (yakni semua bangsa), sebagaimana yang disebutkan oleh salah satu dari sabdanya yang mengatakan:
Aku diutus kepada bangsa yang berkulit merah dan berkulit hitam.
Dan sabda lainnya yang mengatakan:
Sesungguhnya aku dianugerahi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada seorang pun dari kalangan para nabi sebelumku.
Yang antara lain disebutkan:
Dahulu seorang nabi diutus hanya kepada kaumnya saja, sedangkan aku diutus kepada seluruh umat manusia.
Sama halnya dengan apa yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua.” (Al A’raf:158), hingga akhir ayat.
Yakni Tuhan yang mengutusku adalah Allah Yang memiliki langit dan bumi, yang berfirman kepada sesuatu, “Jadilah,” maka terjadilah dia, Dialah Yang Menghidupkan dan Yang Mematikan.
Ini adalah penjelasan tentang keagunganNya yang sem-purna dan kemanunggalanNya di dalam keesaan dari segala sisi, banyaknya kebaikan dan karuniaNya, seraya berfirman, {تَبَارَكَ} “Mahaberkah.” Maksudnya Mahaagung, Mahasempurna sifat-sifat-Nya dan Mahabanyak kebaikanNya, yang di antara karunia dan nikmatNya yang terbesar adalah bahwa Dia telah menurunkan al-Qur`an ini, yang membedakan antara yang halal dengan yang haram, antara petunjuk dengan kesesatan, antara orang-orang yang berbahagia dengan orang-orang yang sengsara, {عَلَى عَبْدِهِ} “kepada hambaNya,” yaitu Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَyang telah menyempurnakan urutan ubudiyah dan mengungguli seluruh rasul; {لِيَكُونَ} “agar ia menjadi,” maksudnya penurunan al-Furqan kepada hambaNya itu agar menjadi {لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا} “pemberi peringatan kepada seluruh alam,” yang memberikan mereka peringatan akan siksa Allah dan azab-Nya, menjelaskan kepada mereka letak-letak keridhaanNya dari kemurkaanNya, sehingga siapa saja yang menerima peringatannya dan mengamalkannya, niscaya (menjadi) termasuk orang-orang yang selamat di dunia dan akhirat, yaitu orang-orang yang meraih kebahagiaan abadi dan kerajaan nan kekal. Apakah ada sesuatu lagi di atas nikmat, karunia dan ihsan ini? Maka Mahaluhur Allah yang mana ini merupakan sebagian dari karunia dan berkahNya.
Mahasuci Allah yang telah menurunkan furq’n, yaitu Al-Qur’an yang menjelaskan dengan gamblang perbedaan antara hak dan batil. Dia menurunkannya kepada hamba-Nya, nabi Muhammad, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, baik jin maupun manusia, dan tidak dikhususkan bagi kelompok tertentu. 2. Allah yang menurunkan ‘furq’n’ itu adalah dia yang memiliki ke-rajaan langit dan bumi. Kekuasaan-Nya begitu sempurna dan kemampuan-Nya tidak berbatas dalam mengurus keduanya. Dia tidak mempunyai anak karena dia tidak membutuhkannya, dan tidak pula ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan-Nya karena dia mahakuasa sehingga tidak memerlukan bantuan, dan dia menciptakan segala sesuatu lalu menetapkan ukuran-ukurannya dengan tepat, teliti, dan penuh hikmah.
Al-Furqan Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Furqan Ayat 1, Makna Al-Furqan Ayat 1, Terjemahan Tafsir Al-Furqan Ayat 1, Al-Furqan Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Furqan Ayat 1
Tafsir Surat Al-Furqan Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)