{37} As-Saffat / الصافات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزمر / Az-Zumar {39} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Shad ص (Shaad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 38 Tafsir ayat Ke 44.
وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا فَاضْرِبْ بِهِ وَلَا تَحْنَثْ ۗ إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ ﴿٤٤﴾
wa khuż biyadika ḍigṡan faḍrib bihī wa lā taḥnaṡ, innā wajadnāhu ṣābirā, ni’mal-‘abd, innahū awwāb
QS. Shad [38] : 44
Dan ambillah seikat (rumput) dengan tanganmu, lalu pukullah dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah. Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sungguh, dia sangat taat (kepada Allah).
Kami berkata kepadanya: Ambillah seikat rumput dengan tanganmu atau yang semisal dengannya, pukullah istrimu dengannya untuk memenuhi sumpahmu, sehingga kamu tidak menyelisihi sumpah. Hal itu karema Ayyub telah bersumpah akan memukul istrinya seratus kali bila Allah menyembuhkannya saat dia marah kepada istrinya gara-gara perkara sepele saat dia sedang sakit. Istri Ayyub adalah wanita shalihah, maka Allah menyayanginya dan menyayangi Ayyub dengan keputusan tersebut. Sesungguhnya Kami mendapatkan Ayyub sebagai seorang yang sabar diatas ujian, sebaik-baik hamba adalah dia, sesungguhnya dia gemar kembali kepada ketaatan kepada Allah.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan ambillah dengan tanganmu seikat (rumput), maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah. (Shaad:44)
Demikian itu karena Ayyub a.s. marah kepada istrinya, merasa tidak enak disebabkan suatu perbuatan yang telah dilakukan istrinya. Menurut suatu pendapat, istri Nabi Ayyub telah menjual rambut kepangannya, lalu menukarnya dengan roti untuk makan Nabi Ayyub. Maka Nabi Ayyub mencela perbuatan istrinya itu, bahkan sampai bersumpah bahwa jika Allah memberinya kesembuhan, ia benar-benar akan memukul istrinya dengan seratus kali dera pukulan. Menurut pendapat yang lainnya lagi, penyebabnya ialah selain itu.
Setelah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyembuhkannya dan menjadikannya sehat seperti sediakala, maka tidaklah pantas jika istrinya yang telah berjasa memberikan pelayanan dan kasih sayang serta kebaikan kepadanya dibalas dengan pukulan. Akhirnya Allah memberikan petunjuk melalui wahyu-Nya yang menganjurkan kepada Ayyub untuk mengambil lidi sebanyak seratus buah yang semuanya di jadikan satu, lalu dipukulkan kepada istrinya sekali pukul. Dengan demikian, berarti Ayyub telah memenuhi sumpahnya dan tidak melanggarnya serta menunaikan nazarnya itu. Hal ini adalah merupakan jalan keluar dan pemecahan masalah bagi orang yang bertakwa kepada Allah dan taat kepadanya. Untuk itulah disebutkan dalam firman berikut:
Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Shaad:44)
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memuji dan menyanjung hamba-Nya ini bahwa dia adalah:
sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya). (Shaad:44)
Yakni banyak kembali dan mengadu kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Hal yang semisal disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah vang tiada disangka-sangkanya. (Ath Thalaaq:2-3)
Kebanyakan ulama fiqih menyimpulkan dalil dari ayat yang mulia ini dalam memecahkan masalah-masalah sumpah dan masalah lainnya. Mereka mengambilnya sesuai dengan makna yang tersurat padanya, hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
{وَخُذْ بِيَدِكَ ضِغْثًا} “Dan ambillah dengan tanganmu seikat,” maksudnya, seikat rumput, {فَاضْرِبْ بِهِ وَلا تَحْنَثْ} “maka pukullah dengan itu dan janganlah kamu melanggar sumpah.” Para ahli tafsir mengata-kan, Ayyub dalam penderitaan dan sakitnya pernah marah ter-hadap istrinya karena beberapa persoalan, sehingga ia bersumpah kalau ia disembuhkan oleh Allah, niscaya ia akan mencambuk istrinya sebanyak 100 kali. Nah, setelah beliau disembuhkan oleh Allah, sedangkan istrinya sudah menjadi shalihah dan berbuat baik kepadanya –semoga Allah merahmati mereka berdua–, lalu Allah memerintahkan kepadanya agar menderanya dengan seikat yang berisi seratus batang rumput satu kali deraan saja, sehingga dengan demikian ia berarti telah melaksanakan sumpahnya dengan baik. {إِنَّا وَجَدْنَاهُ} “Sesungguhnya kami dapati dia,” maksudnya, Ayyub, {صَابِرًا} “seorang yang sabar.” yakni: Kami telah mengujinya dengan musibah besar, dan ia bersabar karena mencari ridha Allah جَلَّ جَلالُهُ. {نِعْمَ الْعَبْدُ} “Dialah sebaik-baik hamba” yang telah menyempurnakan ting-katan-tingkatan ubudiyah pada saat kondisi senang dan susah, sulit dan lapang. {إِنَّهُ أَوَّابٌ} “Sesungguhnya dia amat taat,” maksudnya, orang yang selalu kembali kepada Allah dalam segala keperluan agama dan dunianya, banyak berdzikir, berdoa, mencintai dan mengabdikan diri kepada RabbNya.
Nabi ayyub pernah bersumpah akan memukul istrinya akibat kelalaiannya dalam merawat beliau. Allah mengizinkan beliau untuk melaksanakan sumpah itu tanpa mendatangkan rasa sakit berlebih kepada istrinya. Untuk itu Allah berfirman, ‘dan ambillah seikat rumput dengan tanganmu, lalu pukullah istrimu sekali saja dengan itu dan janganlah engkau melanggar sumpah yang pernah kauucapkan. ‘ sesungguhnya kami dapati dia sebagi seorang yang sabar dan ikhlas dalam menghadapi cobaan. Dialah sebaik-baik hamba yang tidak pernah putus asa. Sungguh, dia sangat taat dalam melaksanakan perintah kami. Ujian dan cobaan bisa menimpa siapa saja. Jika hal itu dihadapi dengan sabar, tawakal, dan berusaha secara maksimal, niscaya Allah akan mengganti dengan imbalan lebih banyak, bahkan terkadang tidak terduga. 45. Demikianlah kisah nabi ayyub, salah satu nabi dari garis keturunan nabi ishak bin ibrahim. Seperti halnya nabi ayyub, ketabahan dan kesabaran juga ditunjukkan oleh leluhurnya. Dan ingatlah hamba-hamba kami yang taat melaksanakan perintah Allah, tabah menerima cobaan dan ujian, dan sabar menghadapi umatnya, yaitu nabi ibrahim, ishak, dan yakub. Mereka mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu agama. Dengan kekuatan mereka memimpin umat dan melaksanakan perintah-perintah Allah, dan dengan ilmu agama yang luas mereka membimbing orang lain.
Shad Ayat 44 Arab-Latin, Terjemah Arti Shad Ayat 44, Makna Shad Ayat 44, Terjemahan Tafsir Shad Ayat 44, Shad Ayat 44 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Shad Ayat 44
Tafsir Surat Shad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)