{37} As-Saffat / الصافات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزمر / Az-Zumar {39} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Shad ص (Shaad) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 38 Tafsir ayat Ke 45.
وَاذْكُرْ عِبَادَنَا إِبْرَاهِيمَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ أُولِي الْأَيْدِي وَالْأَبْصَارِ ﴿٤٥﴾
ważkur ‘ibādanā ibrāhīma wa is-ḥāqa wa ya’qụba ulil-aidī wal-abṣār
QS. Shad [38] : 45
Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishak dan Yakub yang mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu (yang tinggi).
Ingatlah (wahai Rasul) hamba-hamba Kami dan nabi-nabi Kami, Ibrahim, Ishaq, Ya’qub, mereka adalah orang-orang yang kuat dalam menaati Allah, berilmu dalam agama Allah.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan tentang keutamaan-keutamaan hamba-hamba-Nya yang menjadi rasul dan para nabi yang ahli ibadah:
Dan ingatlah hamba- hamba Kami: Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Shaad:45)
Yakni amal saleh, ilmu yang bermanfaat, serta kekuatan dalam mengerjakan ibadah, juga mempunyai pandangan yang tajam.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. sehubungan dengan makna firman-Nya: orang-orang yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar (Shaad:45) Maksudnya, yang mempunyai kekuatan hingga mampu mengerjakan perbuatan-perbuatan yang besar. dan ilmu-ilmu yang tinggi. (Shaad: 45) Yaitu pengetahuan tentang agama.
Mujahid mengatakan ulil aidi artinya kekuatan dalam mengerjakan ketaatan kepada Allah, dan ulil absar artinya memiliki kesabaran dalam kebenaran.
As-Saddi mengatakan bahwa mereka diberi kekuatan dalam ibadah dan pandangan yang terang dalam agama.
Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {وَاذْكُرْ عِبَادَنَا} “Dan ingatlah hamba-hamba Kami” yang menuluskan ibadah kepada Kami, dengan ingatan yang baik, (yaitu) {إِبْرَاهِيمَ} “Ibrahim,” al-khalil, {و} “dan” putranya {إِسْحَاقَ وَ} “Ishaq” dan putranya, {يَعْقُوبَ أُولِي الأيْدِي} “Ya’qub yang mempu-nyai kekuatan,” maksudnya, kekuatan dalam beribadah kepada Allah {وَالأبْصَار} “dan ilmu-ilmu yang tinggi,” pemahaman yang benar tentang Agama Allah. Allah menyifati mereka dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih yang banyak.
Demikianlah kisah nabi ayyub, salah satu nabi dari garis keturunan nabi ishak bin ibrahim. Seperti halnya nabi ayyub, ketabahan dan kesabaran juga ditunjukkan oleh leluhurnya. Dan ingatlah hamba-hamba kami yang taat melaksanakan perintah Allah, tabah menerima cobaan dan ujian, dan sabar menghadapi umatnya, yaitu nabi ibrahim, ishak, dan yakub. Mereka mempunyai kekuatan-kekuatan yang besar dan ilmu-ilmu agama. Dengan kekuatan mereka memimpin umat dan melaksanakan perintah-perintah Allah, dan dengan ilmu agama yang luas mereka membimbing orang lain. 46-47. Sungguh, kami anugerahi mereka karunia yang besar itu karena kami telah menyucikan jiwa mereka dengan sifat-sifat terpuji dan akhlak yang tinggi kepadanya, yaitu selalu mengingatkan umatnya kepada negeri akhirat yang kekal dan penuh kenikmatan bagi hamba-hamba yang saleh. Dan sungguh, di sisi kami mereka termasuk orang-orang pilihan yang paling baik dan mulia di antara manusia lain, sehingga kami pilih me-reka sebagai nabi dan rasul.
Shad Ayat 45 Arab-Latin, Terjemah Arti Shad Ayat 45, Makna Shad Ayat 45, Terjemahan Tafsir Shad Ayat 45, Shad Ayat 45 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Shad Ayat 45
Tafsir Surat Shad Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)