{5} Al-Maidah / المائدة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأعراف / Al-A’raf {7} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-An’am الأنعام (Binatang Ternak) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 6 Tafsir ayat Ke 98.
وَهُوَ الَّذِي أَنْشَأَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ فَمُسْتَقَرٌّ وَمُسْتَوْدَعٌ ۗ قَدْ فَصَّلْنَا الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَفْقَهُونَ ﴿٩٨﴾
wa huwallażī ansya`akum min nafsiw wāḥidatin fa mustaqarruw wa mustauda’, qad faṣṣalnal-āyāti liqaumiy yafqahụn
QS. Al-An’am [6] : 98
Dan Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu (Adam), maka (bagimu) ada tempat menetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-tanda (kebesaran Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.
Allah yang memulai penciptaan kalian wahai manusia dari Adam, di mana Allah menciptakannya dari tanah basah, kemudian kalian adalah anak keturunan darinya. Allah menjadikan tempat tinggal dimana kalian pernah tinggal di sana, yaitu rahim kaum wanita. Dan tempat penyimpanan di mana kalian di jaga di sana, yaitu tulang sulbi kaum laki-laki. Kami telah menjelaskan hujjah-hujjah dan menerangkan dalil-dalil dengan sangat bagus bagi kaum yang memahami titik-titik hujjah dan poin-poin pelajaran.
Firman Allah :
Dan Dialah yang menciptakan kalian dari seorang diri.
Maksudnya dari Nabi Adam a.s, seperti halnya yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman yang lain, yaitu:
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari seorang diri, dan darinya Allah menciptakan istrinya, dan dari keduanya Allah memperkembang-biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. (An Nisaa:1)
Firman Allah :
…maka (bagi kalian) ada tempat tetap dan tempat simpanan.
Para ulama tafsir berbeda pendapat mengenai makna ayat ini. Dari Ibnu Mas’ud, Ibnu Abbas, Abu Abdur Rahman As-Sulami, Qais ibnu Abu Hazim, Mujahid, Ata, Ibrahim An-Nakha’i, Ad-Dahhak, Qatadah, As-Saddi, Ata Al-Khurrasani, dan lain-lainnya disebutkan bahwa makna mustaqarrun adalah tempat menetap di dalam rahim. Mereka atau sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa mustauda’ yaitu tempat simpanan di dalam tulang sulbi.
Tetapi dari Ibnu Mas’ud dan sejumlah ulama yang lain disebutkan hal yang sebaliknya. Demikian pula dari Ibnu Mas’ud serta sejumlah ulama, disebutkan bahwa tempat tetap adalah di dunia, dan tempat simpanan adalah setelah mati.
Sa’id ibnu Jubair mengatakan bahwa tempat menetap itu adalah di dalam rahim, di permukaan bumi, dan sesudah meninggal dunia. Menurut Al-Hasan Al-Basri, mustaqar ialah bagi orang yang telah meninggal dunia, karena amalnya telah ditetapkan dengan kematian itu.
Disebutkan dari Ibnu Mas’ud, bahwa yang dimaksud dengan tempat simpanan atau mustauda ialah hari akhirat. Akan tetapi, pendapat pertamalah yang lebih kuat.
Firman Allah :
Sesungguhnya Kami telah jelaskan tanda-tanda kebesaran (Kami) kepada orang-orang yang mengetahui.
Artinya, orang-orang yang mengerti dan memahami Kalamullah serta makna yang terkandung di dalamnya.
(98) وَهُوَ الَّذِيْٓ اَنْشَاَكُمْ مِّنْ نَّفْسٍ وَّاحِدَةٍ “Dan Dia-lah yang menciptakan kamu dari diri yang satu.” Yaitu Adam, Allah menciptakan bangsa manusia yang memenuhi bumi adalah berasal darinya dan mereka terus bertambah dan berkembang dengan perangai, bentuk pencip-taan, dan karakter yang berbeda-beda, sehingga sulit untuk dipa-parkan dan dijelaskan. Allah menjadikan untuk mereka tempat kembali, yakni akhir hidup mereka dan tujuan di mana mereka nanti akan digiring ke sana yaitu alam akhirat yang tidak ada lagi alam sesudahnya dan tidak ada waktu akhir sesudahnya, sedang-kan alam ini di mana makhluk diciptakan untuk tinggal di dalam-nya, maka mereka diciptakan di dunia agar berusaha memperoleh sarana-sarananya, di mana dia tumbuh dan berkembang dengannya. Allah menitipkan mereka di tulang punggung (sulbi) bapak mereka dan rahim ibu mereka kemudian ke alam dunia dan akhirnya alam Barzakh. Semua itu hanyalah sementara, tidak menetap dan kekal, akan tetapi dia berpindah darinya, sehingga sampai ke alam yang menjadi tempat tinggal permanen. Adapun dunia ini, maka ia ha-nyalah tempat berlalu dan simpanan. قَدْ فَصَّلْنَا الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّفْقَهُوْنَ “Sung-guh telah Kami jelaskan tanda-tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui” tentang ayat-ayatNya dan memahami hujjah-hujjah dan keterangan-keteranganNya.
Aneka makhluk telah diuraikan, baik yang berada di langit maupun di bumi, berikutnya dijelaskan kembali tentang makhluk yang paling dimuliakan Allah, yaitu manusia. Dan dialah yang menciptakan kamu, wahai umat manusia, dari diri yang satu, yakni adam, yang melalui istrinya kamu berkembang biak, maka bagimu ada tempat menetap dan juga tempat simpanan. Sesungguhnya telah kami jelaskan dengan aneka macam cara dan tanda-tanda kebesaran kami kepada orang-orang yang mengetahui. Keesaan dan kekuasaan Allah telah terbukti dengan jelas bagi yang masih enggan untuk beriman, maka ayat ini menegaskan kembali seakan merangkum dan memerinci apa yang telah disebutkan. Dan dialah yang menurunkan air, yaitu hujan, dari langit, lalu kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau, kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak padahal sebelumnya hanya satu biji atau benih. Dan, sebagai contoh dari proses di atas, dari mayang, yakni tongkol bunga, kurma, mengurai tangkai-tangkai yang menjulai yang mudah dipetik, dan kebun-kebun anggur, dan kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa bentuk buahnya dan yang tidak serupa aroma dan kegunaannya. Perhatikanlah buahnya pada waktu berbuah, dan perhatikan pula proses bagaimana buah tersebut menjadi masak. Sungguh, pada yang demikian itu ada tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang beriman.
Al-An’am Ayat 98 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-An’am Ayat 98, Makna Al-An’am Ayat 98, Terjemahan Tafsir Al-An’am Ayat 98, Al-An’am Ayat 98 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-An’am Ayat 98
Tafsir Surat Al-An’am Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)