{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 159.
وَمِنْ قَوْمِ مُوسَىٰ أُمَّةٌ يَهْدُونَ بِالْحَقِّ وَبِهِ يَعْدِلُونَ ﴿١٥٩﴾
wa ming qaumi mụsā ummatuy yahdụna bil-ḥaqqi wa bihī ya’dilụn
QS. Al-A’raf [7] : 159
Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan (dasar) kebenaran dan dengan itu (pula) mereka berlaku adil menjalankan keadilan.
Dan di antara kaum Musa dari Bani Israil terdapat golongan yang berpegang teguh dengan kebenaran, mengajak manusia kepadanya dan berlaku adil dalam memutuskan hukum untuk menyelesaikan persoalan-persoalan mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang kaum Bani Israil, bahwa di antara mereka terdapat segolongan orang yang mengikuti kebenaran dan berpegang teguh kepadanya, seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat lain melalui firman-Nya:
Di antara Ahli Kitab ada golongan yang berlaku lurus, mereka membaca ayat-ayat Allah pada beberapa waktu di malam hari, sedangkan mereka juga bersujud (sembahyang). (Ali Imran:113)
Dan sesungguhnya di antara Ahli Kitab ada orang yang beriman kepada Allah dan kepada apa yang diturunkan kepada kamu, dan yang diturunkan kepada mereka, sedangkan mereka berendah hati kepada Allah dan mereka tidak menukarkan ayat-ayat Allah dengan harga yang sedikit. Mereka memperoleh pahala di sisi Tuhannya Sesungguhnya Allah amat cepat perhitungan-Nya. (Ali Imran:199)
Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al-Kitab sebelum Al-Qur’an, mereka beriman (pula) dengan Al-Qur’an itu. Dan apabila dibacakan (Al-Qur’an itu) kepada mereka, mereka berkata, “Kami beriman kepadanya, sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah suatu kebenaran dari Tuhan kami. Sesungguhnya kami sebelumnya adalah orang-orang yang membenarkan(nya)” Mereka itu diberi pahala dua kali disebabkan kesabaran mereka (Al Qashash:52-54)
Orang-orang yang telah Kami berikan Al-Kitab kepadanya mereka membacanya dengan bacaanyang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. (Al Baqarah:121), hingga akhir ayat.
Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud, dan mereka berkata, “Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi.” Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk (Al Israa’:107-109)
Ibnu Jarir di dalam kitab Tafsir-nya menceritakan suatu kisah yang sangat aneh. Untuk itu ia mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Qasim, telah menceritakan kepada kami Al-Husain, telah menceritakan kepada kami Hajjaj, dari Ibnu Juraij sehubungan dengan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak, dan dengan hak itulah mereka menjalankan keadilan. (Al A’raf:159), Telah sampai kepadaku suatu kisah yang mengatakan bahwa ketika kaum Bani Israil membunuh nabi-nabi mereka dan kafir, saat itu mereka terdiri atas dua belas sibt (kabilah). Maka ada salah satu sibt yang berlepas diri dari apa yang dilakukan oleh kaumnya. Lalu mereka bertobat kepada Allah dan memohon kepada-Nya agar dijauhkan dari kaumnya, maka Allah membuka suatu terowongan besar di dalam tanah, lalu mereka menempuh lorong bawah tanah itu hingga mereka keluar ke permukaan bumi dan sampai di negeri sesudah negeri Cina. Lalu mereka tinggal di tempat itu dalam keadaan memeluk agama hanif lagi muslim, mereka menghadap ke arah kiblat kita.
Ibnu Juraij mengatakan, Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang demikian itu disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil, “Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datang-datangkan Kalian dalam keadaan bercampur baur. (Al Isra : 104)
Yang dimaksud dengan wa’dul akhirah atau janji terakhir ialah Isa ibnu Maryam.
Ibnu Juraij mengatakan, “Ibnu Abbas mengatakan bahwa mereka berjalan di dalam terowongan bawah tanah selama satu setengah tahun.”
Ibnu Uyaynah telah meriwayatkan dari Sadaqah Abul Huzail, dari As-Saddi sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan di antara kaum Musa terdapat suatu umat yang memberi petunjuk (kepada manusia) dengan hak, dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan. (Al A’raf:159) Mereka adalah suatu kaum yang tempat tinggalnya antara mereka dan kalian terpisahkan oleh sungai madu.
(159) وَمِنْ قَوْمِ مُوْسٰٓى اُمَّةٌ “Dan di antara kaum Musa itu terdapat suatu umat.” Yakni jamaah, يَّهْدُوْنَ بِالْحَقِّ وَبِهٖ يَعْدِلُوْنَ “Yang memberi pe-tunjuk (kepada manusia) dengan hak dan dengan yang hak itulah mereka menjalankan keadilan.” Yakni mereka memberi petunjuk kepada ma-nusia dengan pengajaran dan fatwa kepada mereka dan berlaku adil di antara mereka dalam memutuskan perkara-perkara di an-tara mereka, sebagaimana Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ ,
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ اَىِٕمَّةً يَّهْدُوْنَ بِاَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوْاۗ وَكَانُوْا بِاٰيٰتِنَا يُوْقِنُوْنَ
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (As-Sajdah: 24).
Ini menunjukkan keutamaan umat Nabi Musa j, dan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ menjadikan di antara mereka orang-orang yang memberi petunjuk dengan perintahNya. Dan sepertinya ayat yang mulia ini hadir untuk menepis kesalahan pemahaman dari penjelasan-penje-lasan sebelumnya, karena dalam ayat-ayat sebelumnya Allah me-nyebutkan sekumpulan aib Bani Israil yang bertentangan dan ber-tabrakan dengan hidayah dan kesempurnaan, mungkin saja ada yang menduga salah bahwa hal itu ada pada Bani Israil semuanya, maka Allah menyebutkan bahwa di antara mereka ada sekelompok orang yang lurus yang mendapat petunjuk dan memberi petunjuk tersebut kepada orang lain.
Tidak semua bani israil durhaka, dan demi menjaga obyektifitas dalam penilaian terhadap mereka ayat ini menjelaskan, dan di antara kaum nabi musa itu, yaitu bani israil, terdapat suatu umat yang memberi petunjuk kepada manusia, khususnya bani israil dengan dasar kebenaran dalam akidah dan syariat, dan dengan itu pula mereka selalu berlaku adil dalam menjalankan keadilan. Mereka memberi petunjuk dan menuntun dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan yang datang dari Allah. Dan juga dalam hal mengadili perkara, mereka selalu mencari keadilan dengan berpedoman kepada petunjuk dan tuntunan Allah. Dan kami membagi dengan mencerai beraikan dan pencarkan mereka kaum nabi musa menjadi dua belas suku, sejumlah anak-anak nabi yakub, yang masing-masing berjumlah besar, dan telah kami wahyukan kepada nabi musa ketika kaumnya meminta air kepadanya, pukullah batu itu dengan tongkatmu! sebagai bentuk mukjizat, maka tanpa memakan waktu yang lama memancarlah dari batu itu dua belas mata air. Sungguh, setiap suku telah mengetahui tempat minumnya masing-masing, sehingga mereka tidak kesulitan memperoleh air dan tidak juga berdesakan. Dan kami naungi mereka dengan awan ketika mereka tersesat di padang pasir dataran sinai yang terik selama empat puluh tahun (lihat : surah alma’idah/5 :26). Dan kami turunkan kepada mereka mann, yaitu makanan yang turun dari langit, rasanya manis seperti madu, dan salwa, yaitu sejenis burung puyuh, sehingga mereka tidak perlu berpayah-payah mencari makanan. Kami berfirman, makanlah yang baik-baik dari sebagian rezeki yang telah kami berikan kepadamu. Sebagian besar mereka tidak bersyukur dan terus berbuat dosa, meski demikian mereka tidak menzalimi kami, tetapi merekalah yang sejak dulu hingga kini selalu menzalimi dirinya sendiri.
Al-A’raf Ayat 159 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 159, Makna Al-A’raf Ayat 159, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 159, Al-A’raf Ayat 159 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 159
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)