{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 24.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ مَاذَا أَنْزَلَ رَبُّكُمْ ۙ قَالُوا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ ﴿٢٤﴾
wa iżā qīla lahum māżā anzala rabbukum qālū asāṭīrul-awwalīn
QS. An-Nahl [16] : 24
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Apakah yang telah diturunkan Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Dongeng-dongeng orang dahulu,”
Apabila orang-orang musyrik itu ditanya tentang apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, maka mereka menjawab dengan dusta: Ia hanyalah membawa kisah-kisah dan dongeng-dongeng orang-orang terdahulu.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada mereka yang mendustakan-Nya:
“Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhan kalian?” Mereka menjawab.
dengan jawaban yang memalingkan pembicaraan dari jawaban yang sebenarnya, yaitu:
Dongengan-dongengan orang-orang dahulu.
Dengan kata lain, Allah tidak menurunkan sesuatu pun yang berarti, dan sesungguhnya apa yang dibacakan kepada kami hanyalah dongengan-dongengan orang dahulu, yakni diambil dari kitab-kitab terdahulu, sebagaimana yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyitir kata-kata mereka dalam ayat yang lain, yaitu:
Dan mereka berkata, “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.” (Al Furqaan:5)
Artinya, mereka membuat-buat kedustaan terhadap Rasul dan mengatakan kata-kata yang semuanya tidak benar, bertentangan serta berbeda dengan kenyataannya, seperti yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:
Perhatikanlah, bagaimana mereka membuat perbandingan-perbandingan tentang kamu, lalu sesatlah mereka, mereka tidak sanggup (mendapatkan) jalan (untuk menentang kerasulanmu). (Al Furqaan:9)
Demikian itu karena sesungguhnya setiap orang yang keluar dari jalan yang benar, maka apa pun yang dikatakannya adalah keliru belaka. Mereka mengatakan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sebagai seorang penyihir, tukang syair, ahli ramal (tenung), dan orang gila. Kemudian pendapat mereka menjadi satu, menuruti apa yang dibuat-buat oleh pemimpin mereka yang dikenal dengan sebutan Al-Walid ibnul Mugirah Al-Makhzumi, yaitu setelah dia:
memikirkan dan menetapkan (apa yang ditetapkannya), maka celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian celakalah dia! Bagaimanakah dia menetapkan? Kemudian dia memikirkan, sesudah itu dia bermasam muka dan merengut, kemudian dia berpaling (dari kebenaran) dan menyombongkan diri, lalu dia berkata, “(Al-Qur’an) ini tidak lain hanyalah sihir yang dipelajari (dari orang-orang dahulu).” (Al Muddastir:18-24)
Yakni Al-Qur’an itu merupakan nukilan, lalu dibacakan. Kemudian mereka (orang-orang kafir) bubar dengan suatu kesepakatan yang bulat menurut apa yang telah ditetapkan oleh pendapat Al-Walid ibnul Mugirah itu, semoga Allah melaknat mereka.
Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman untuk mengabarkan tentang dahsyat-nya pendustaan kaum musyrikin terhadap ayat-ayat Allah, {وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ مَاذَا أَنزلَ رَبُّكُمْ} “Dan apabila dikatakan terhadap mereka, ‘Apakah yang telah diturunkan Rabbmu’.” Maksudnya, bila mereka disodori per-tanyaan mengenai al-Qur`an dan wahyu yang merupakan anugerah terbesar yang dicurahkan oleh Allah kepada para hambaNya, “Apa-kah komentar kalian tentangnya? Apakah kalian akan mensyukuri karunia ini dan mengakuinya, ataukah mengingkari dan memerangi-nya?” Ternyata, jawaban mereka merupakan respon terburuk dan paling kasar. Mereka mengatakan, {أَسَاطِيرُ الأوَّلِينَ} “Dongeng-dongengan orang-orang dahulu.” Maksudnya, merupakan kebohongan yang direkayasa oleh Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَtas nama Allah. Tidaklah al-Qur`an itu melainkan hanya kumpulan kisah orang-orang terdahulu yang tersebar di kalangan orang-orang dari generasi ke generasi, sebagian kisahnya nyata dan dan sebagian lagi (hanya) dusta.
Kesombongan mereka terbukti dengan penolakan mereka terhadap Al-Qur’an. Dan hal ini terbukti apabila dikatakan kepada mereka oleh nabi Muhammad atau siapa pun, apakah yang telah diturunkan tuhanmu yang telah menganugerahkan nikmat dan kebaikan-Nya untuk kemaslahatan kamu’ dengan penuh kesombongan dan keangkuhan mereka menjawab, Allah tidak menurunkan apa pun. Apa yang disampaikan oleh Muhammad hanyalah dongeng-dongeng orang dahulu. Pengingkaran mereka terhadap Al-Qur’an menyebabkan mereka sesat dan kafir, sehingga pada hari kiamat mereka akan memikul dosa-dosanya sendiri secara sempurna tanpa dikurangi, diampuni, maupun diringankan sedikit pun, dan mereka bahkan memikul sebagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikit pun bahwa mereka telah disesatkan. Ingatlah, alangkah buruknya dosa yang mereka pikul itu karena tidak akan ada pengurangan dan pengampunan atasnya.
An-Nahl Ayat 24 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 24, Makna An-Nahl Ayat 24, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 24, An-Nahl Ayat 24 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 24
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)