{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 70.
أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ ۗ إِنَّ ذَٰلِكَ فِي كِتَابٍ ۚ إِنَّ ذَٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ ﴿٧٠﴾
a lam ta’lam annallāha ya’lamu mā fis-samā`i wal-arḍ, inna żālika fī kitāb, inna żālika ‘alallāhi yasīr
QS. Al-Hajj [22] : 70
Tidakkah engkau tahu bahwa Allah mengetahui apa yang di langit dan di bumi? Sungguh, yang demikian itu sudah terdapat dalam sebuah Kitab (Lauh Mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah.
Apakah kamu tidak mengetahui, wahai Rasul, bahwa Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan bumi dengan pengetahuan sempurna yang telah dicatat-Nya dalam al-Lauh al-Mahfuzh? Sesungguhnya pengetahuan itu adalah mudah bagi Allah yang tidak dapat dilemahkan oleh suatu pun.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى.memberitahukan tentang Pengetahuannya Yang Maha-sempurna tentang makhluk-Nya, bahwa Dia meliputi semua yang ada di langit dan di bumi. Tiada sesuatu pun sebesar semut kecil yang ada di langit dan bumi, serta tiada yang lebih kecil atau lebih besar daripada itu luput dari pengetahuan-Nya. Dan sesungguhnya Allah mengetahui semua makhluk sebelum kejadiannya.
Hal tersebut telah dicatat-Nya pada kitabNya yang terpelihara, seperti yang telah disebutkan di dalam kitab Sahih Muslim melalui Abdullah ibnu Amr yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Sesungguhnya Allah telah merencanakan penciptaan seluruh makhluk sebelum menciptakan langit dan bumi dalam jarak masa lima puluh ribu tahun, sedangkan Arasy-Nya berada di atas air.
Di dalam kitab-kitab sunan telah disebutkan melalui hadis sejumlah sahabat, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Mula-mula yang diciptakan oleh Allah ialah Qalam. Allah berfirman kepadanya, “Tulislah!” Qalam berkata, “Apa yang harus hamba tulis?” Allah berfirman, “Tulislah segala sesuatu yang akan terjadi.” Maka Qalam menulis semua yang akan terjadi sampai hari kiamat.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Zar’ah telah menceritakan kepada kami Ibnu Bukair, telah menceritakan kepadaku Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepadaku Ata ibnu Dinar, telah menceritakan kepadaku Sa’id ibnu Jubair yang mengatakan, Ibnu Abbas pernah berkata bahwa Allah menciptakan Lauh Mahfuz yang lebarnya sama dengan jarak perjalanan seratus tahun. Lalu Allah berfirman kepada Qalam sebelum Dia menciptakan makhluk, sedangkan Dia di atas ‘Arasy-Nya, “Tulislah!” Qalam bertanya, “Apakah yang harus hamba tulis?” Allah berfirman, “Pengetahuan-Ku tentang makhluk-Ku sampai hari kiamat.” Maka Qalam mencatat semua yang akan terjadi menurut ilmu Allah sampai hari kiamat. Yang demikian itu adalah firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada Nabi-Nya:
Apakah kamu tidak mengetahui bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa saja yang ada di langit dan di bumi.
Hal ini merupakan sebagian dari kesempurnaan pengetahuan-Nya, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui segala sesuatu sebelum kejadiannya, Dia telah merencanakannya dan telah mencatatnya pula. Tiada sesuatu pun yang dilakukan oleh hamba-hamba-Nya, melainkan Dia telah mengetahuinya sebelum kejadiannya dalam keadaan persis seperti apa yang dilakukan oleh mereka di kemudian hari. Dia mengetahui bahwa orang ini taat dengan kerelaannya sendiri, dan orang itu durhaka dengan kesukaannya sendiri.Semuanya itu dicatat oleh Allah di sisi-Nya, dan Dia mengetahui segala sesuatu dengan pengetahuan yang meliputinya, yang hal ini amatlah mudah dan gampang bagi-Nya. Karena itulah maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Berfirman
bahwa yang demikian itu terdapat dalam sebuah kitab (Lauh Mahfuz). Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah.
Menjadi tanda kesempurnaan ketetapan hukumNya, bahwa keputusan hukum itu bersumberkan dari ilmu. Oleh sebab itu, Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan betapa besarnya penguasaan ilmuNya dan muatan KitabNya. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاءِ وَالأرْضِ “Apakah kamu tidak mengetahui bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ mengetahui apa saja yang ada di langit dan bumi.” Tidak ada perkara tersembunyi yang terlewatkan olehNya, baik perkara yang terjangkau (oleh pandangan manusia) atau perkara-perkara rahasia, yang pelik ataupun yang terang, yang sudah lama terjadi maupun yang bakal muncul. [Sesungguhnya] ilmuNya meliputi segala yang ada di langit dan bumi, Allah جَلَّ جَلالُهُ telah membakukannya dalam sebuah kitab (buku catatan); yaitu Lauhul Mahfuzh ketika Allah جَلَّ جَلالُهُ menciptakan al-Qalam,
قَالَ لَهُ: أُكْتُبْ! قَالَ: مَا أَكْتُبُ؟ قَالَ: أُكْتُبْ مَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
“Allah جَلَّ جَلالُهُ berkata kepadanya, ‘Tulislah.’ Dia (al-Qalam) menjawab, ‘Apa yang (harus) kutulis?’ Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, ‘Tulislah segala sesuatu yang terjadi sampai Hari Kiamat’.”
إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ “Sesungguhnya yang demikian itu amat mudah bagi Allah جَلَّ جَلالُهُ,” meskipun imajinasi kalian tidak melingkupinya. Sedangkan Allah جَلَّ جَلالُهُ, mudah bagiNya meliputi segala sesuatu dengan ilmuNya dan menuliskannya di kitab yang akan cocok dengan fakta (yang terjadi).
Tidakkah engkau, Muhammad, tahu dengan ilmu yakin bahwa Allah mengetahui apa yang di langit, seperti malaikat dan benda-benda langit, dan seluruh makhluk Allah yang berada di bumi, baik yang kasat mata maupun tersembunyi bagi manusia’ sungguh, yang demikian itu bahwa Allah mengetahui secara detil dan terperinci semua ciptaan-Nya di la-ngit maupun di bumi, sudah terdapat dalam sebuah kitab induk yang tersimpan di lauh mahfuzh sesungguhnya yang demikian itu, tercatatnya data seluruh ciptaan Allah pada sebuah buku induk, sangat mudah bagi Allah, karena Allah tuhan yang memelihara seluruh alam. 71. Dan mereka, orang-orang kafir itu, menyembah tuhan selain Allah dengan bangga, tanpa merasa bersalah, tanpa dasar yang jelas tentang itu, baik yang bersumber dari akal sehat, nurani, apa lagi dari wahyu; dan mereka pun menyembah tuhan selain Allah, tidak mempunyai pengetahuan yang menjadi dasar penyembahan itu. Allah menegaskan, bagi orang-orang yang zalim, yakni orang-orang yang menyembah tuhan selain Allah, akan kekal di dalam neraka. Tidak ada seorang penolong pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab yang pedih itu.
Al-Hajj Ayat 70 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 70, Makna Al-Hajj Ayat 70, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 70, Al-Hajj Ayat 70 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 70
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)