{21} Al-Anbiya / الأنبياء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المؤمنون / Al-Mu’minun {23} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Hajj الحج (Haji) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 22 Tafsir ayat Ke 71.
وَيَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَمْ يُنَزِّلْ بِهِ سُلْطَانًا وَمَا لَيْسَ لَهُمْ بِهِ عِلْمٌ ۗ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ ﴿٧١﴾
wa ya’budụna min dụnillāhi mā lam yunazzil bihī sulṭānaw wa mā laisa lahum bihī ‘ilm, wa mā liẓ-ẓālimīna min naṣīr
QS. Al-Hajj [22] : 71
Dan mereka menyembah selain Allah, tanpa dasar yang jelas tentang itu, dan mereka tidak mempunyai pengetahuan (pula) tentang itu. Bagi orang-orang yang zalim tidak ada seorang penolong pun.
Orang-orang kafir Quraisy tetap dalam kemusyrikan kepada Allah, sekalipun sudah tampak jelas kebatilan ajaran yang mereka anut. Mereka menyembah sembahan-sembahan, yang tidak pernah turun dalam salah satu kitab-kitab Allah suatu bukti yang menerangkan bahwa sembahan-sembahan tersebut layak untuk disembah. Mereka sendiri tidak mempunyai pengetahuan tentang perkara yang mereka buat-buat dan mereka ada-adakan terhadap Allah. Padahal yang sebenarnya mereka hanyalah mengikuti nenek moyang mereka dengan tanpa bukti. Apabila datang waktu penghisaban di akhirat, maka orang-orang musyrik tidak mendapatkan seorang penolong pun yang akan menolong mereka, atau menghindarkan azab dari mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menceritakan tentang keadaan orang-orang musyrik, yaitu kebodohan dan kekafiran mereka yang mendorong mereka menyembah selain Allah, juga apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, yakni tidak menurunkan hujah dan bukti mengenai perbuatan mereka itu. Seperti pengertian yang ada dalam firman-Nya:
Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu tiada beruntung. (Al Mu’minun:117)
Karena itulah dalam ayat ini disebutkan oleh firman-Nya:
apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya.
Yakni tiada pengetahuan bagi mereka tentang apa yang mereka buat-buat dan mereka reka-reka, lalu mereka sembah itu. Sesungguhnya hal tersebut hanyalah merupakan suatu perkara yang mereka terima dari bapak-bapak mereka dan para pendahulu mereka, tanpa dalil dan tanpa bukti. Sumber utamanya berasal dari godaan setan yang dibisikkan kepada mereka, setan telah menghiasinya bagi mereka, yang membuat mereka memandang baik hal tersebut. Karena itulah dalam firman selanjutnya Allah mengancam mereka melalui firman-Nya:
Dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolong pun.
Maksudnya, tiada seorang pun yang dapat menolong mereka dari azab dan pembalasan Allah yang ditimpakan kepada mereka.
Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan kondisi kaum musyrikin yang berpaling dariNya kepada sesembahan yang lain, bahwa kondisi mereka sangatlah buruk. Sebetulnya tidak ada alasan kuat bagi mereka untuk membenarkan tindakan yang mereka kerjakan. Mereka tidak didukung oleh ilmu. Hanya taklid saja yang mereka genggam dari para nenek-moyang mereka yang sesat. Terkadang, ada orang yang tidak memiliki ilmu tentang apa yang dia lakukan, akan tetapi dia (pada perkara itu sendiri) mempunyai hujjah yang diketahuinya. Maka, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengabarkan di sini bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menurunkan tentang itu keterangan, yaitu kekuatan hujjah yang mengarah ke sana dan memperbolehkannya. Justru (sebaliknya) Allah جَلَّ جَلالُهُ menurunkan sejumlah bukti yang kokoh yang menandakan kerusakan dan kebatilannya. Selanjutnya, Allah جَلَّ جَلالُهُ mengancam orang-orang yang berbuat zhalim dari kalangan mereka, lagi menentang kebenaran. Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ “Dan orang-orang yang berbuat zhalim sekali-kali tidak mendapatkan seorang penolong pun,” yang menyelamatkan mereka dari siksaan Allah جَلَّ جَلالُهُ bila telah turun dan menghampiri mereka.
Dan mereka, orang-orang kafir itu, menyembah tuhan selain Allah dengan bangga, tanpa merasa bersalah, tanpa dasar yang jelas tentang itu, baik yang bersumber dari akal sehat, nurani, apa lagi dari wahyu; dan mereka pun menyembah tuhan selain Allah, tidak mempunyai pengetahuan yang menjadi dasar penyembahan itu. Allah menegaskan, bagi orang-orang yang zalim, yakni orang-orang yang menyembah tuhan selain Allah, akan kekal di dalam neraka. Tidak ada seorang penolong pun yang dapat menyelamatkan mereka dari azab yang pedih itu. 72. Orang-orang kafir tidak hanya menyembah tuhan selain Allah, tetapi juga apabila dibacakan di hadapan mereka, oleh nabi atau para sahabat, ayat-ayat kami yang berisi ajaran tauhid, ibadah, dan akhlak yang terang, karena rasional atau masuk akal, niscaya engkau akan melihat tanda-tanda keingkaran pada wajah orang-orang yang kafir itu terhadap ajaran tauhid, ibadah, dan akhlak. Kemarahan mereka kepada orang yang membacakan ayat itu demikian dahsyat. Hampir-hampir mereka menyerang para mubalig, orang-orang yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka sehingga mengancam keselamatan mereka. Katakanlah, wahai Muhammad kepada orang-orang kafir itu, ‘apakah kamu bersedia mendengarkan, akan aku kabarkan kepada kamu sesuatu yang lebih buruk dari itu, yaitu neraka” Allah telah menjadikan neraka ancaman yang membahayakan kepada orang-orang kafir. Dan neraka itu seburuk-buruk tempat kembali di akhirat.
Al-Hajj Ayat 71 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Hajj Ayat 71, Makna Al-Hajj Ayat 71, Terjemahan Tafsir Al-Hajj Ayat 71, Al-Hajj Ayat 71 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Hajj Ayat 71
Tafsir Surat Al-Hajj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)