{71} Nuh / نوح | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المزمل / Al-Muzzammil {73} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Jin الجن (Jin) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 72 Tafsir ayat Ke 27.
إِلَّا مَنِ ارْتَضَىٰ مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا ﴿٢٧﴾
illā manirtaḍā mir rasụlin fa innahụ yasluku mim baini yadaihi wa min khalfihī raṣadā
QS. Al-Jin [72] : 27
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di depan dan di belakangnya.
Wahai Rasul, katakanlah kepada orang-orang musyrik itu, “Aku tidak mengetahui, apakah azab yang diancamkan kepada kalian itu sudah dekat atau masih lama? Dia adalah Tuhan yang Maha Mengetahui yang gaib yang tidak terlihat pandangan, tidak tampak kepada satu makhluk pun tentang yang gaib itu kecuali yang telah dipilih dan diridhai-Nya untuk menjadi rasul. Sesungguhnya, Dia akan menampakkan kepada mereka sebagian dari yang gaib. Dia menjadikan para malaikat di hadapan dan di belakang Rasulullah yang menjaganya dari para jin agar mereka tidak mencuri dengar dan menyampaikannya kepada para dukun. Agar Rasulullah mengetahui bahwa para rasul sebelumnya telah menyampaikan risalah Tuhan dengan benar dan jujur, juga telah dijaga sebagaimana Rasulullah dijaga. Sesungguhnya, ilmu Allah meliputi apa yang ada pada mereka, baik secara lahir dan batin berupa syariat, hukum, dan sebagainya. Tidak ada sesuatu pun yang luput dari-Nya. Sesungguhnya, Dia menghitung segala sesuatu satu per satu sehingga tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari pengawasan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. (Al-Jin: 26-27)
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. (Al-Baqarah: 255)
Demikian pula disebutkan dalam surat ini bahwa sesungguhnya Dia mengetahui semua yang gaib dan yang nyata, dan sesungguhnya Dia tidak memperlihatkan sesuatu pun dari ilmu-Nya kepada seseorang dari makhluk-Nya kecuali sebatas apa yang diperlihatkan oleh Dia kepadanya. Karena itu, maka disebutkan dalam firman-Nya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengelahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya. (Al-Jin: 26-27) Hal ini mencakup utusan dari kalangan manusia dan malaikat.
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al-Jin: 27)
Yakni Allah memberikan kekhususan kepadanya dengan kawalan para malaikat yang menjaganya atas perintah dari Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Para malaikat itu mengawal dia berikut wahyu Allah yang ada padanya. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. (Al-Jin: 28)
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan damir yang terdapat di dalam firman-Nya, “Liya ‘lama, ” yakni kepada siapa merujuk? Menurut suatu pendapat, damir ini kembali kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Ya’qub Al-Qummi, dari Ja’far, dari Sa’ id ibnu Jubair sehubungan dengan makna firman-Nya: (Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang gaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang gaib itu, kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al-Jin: 26-27) Yakni empat malaikat penjaga yang menemani malaikat Jibril. Supaya dia (rasul) mengetahui. (Al-Jin: 28) Artinya, supaya Muhammad mengetahui. bahwa sesungguhnya utusan-utusan itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. (Al-Jin: 28)
Ibnu Abu Hatim telah meriwayatkan hal ini melalui hadis Ya’qub Al-Qummi dengan sanad yang sama. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ad-Dahhak, As-Saddi, dan Yazid ibnu Abu Habib.
Abdur Razzaq telah meriwayatkan dari Ma’mar, dari Qatadah sehubungan dengan makna firman-Nya: Supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. (Al-Jin: 28) Bahwa supaya Muhammad Nabi Allah mengetahui bahwa utusan-utusan itu telah menyampaikan risalah Allah kepadanya dan bahwa para malaikat telah menjaga dan membelanya. Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Sa’id ibnu Abu Arubah, dari Qatadah, lalu dipilih oleh Ibnu Jarir.
Pendapat yang lainnya mengatakan hal yang lain, seperti yang diriwayatkan oleh Al-Aufi, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. (Al-Jin: 27) Yakni para malaikat yang mengawal dan memelihara Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dari gangguan setan, sehingga orang-orang yang Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ diutus kepada mereka jelas atas duduk perkaranya. Demikian itu di saat Rasul صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata agar orang-orang musyrik mengetahui bahwa para utusan malaikat itu telah menyampaikan kepadanya risalah-risalah Tuhan mereka.
Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abu Najih, dari Mujahid sehubungan dengan makna firman-Nya: Supaya dia mengetahui bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. (Al-Jin: 28)
Mujahid mengatakan bahwa makna ayat ialah supaya orang yang mendustakan rasul-rasul mengetahui bahwa para malaikat itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. Akan tetapi, pendapat ini masih perlu diteliti kebenarannya.
Al-Bagawi mengatakan bahwa Ya’qub membaca firman-Nya, “Liya ‘lama, ” menjadi liyu’lima dengan memakai dhammah, artinya supaya dipermaklumatkan kepada manusia bahwa rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya.
Dapat pula ditakwilkan bahwa damir yang ada pada lafaz liya ‘lama kembali (merujuk) kepada Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى Ini menurut suatu pendapat yang diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi di dalam kitab Zadul Masir. Dengan demikian, makna ayat ialah bahwa Allah memelihara rasul-rasul-Nya dengan pengawalan para malaikat yang menjaganya agar mereka dapat menunaikan risalah-risalah-Nya, juga memelihara wahyu yang diturunkan oleh Allah kepada mereka. Supaya Dia mengetahui (dengan pengetahuan yang nyata) bahwa mereka telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya. Dan ini berarti semakna dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikut Rasul dan siapa yang membelot. (Al-Baqarah: 143)
Dan semakna dengan firman-Nya:
Dan supaya Allah benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang beriman, dan supaya Dia benar-benar mengetahui (dengan nyata) orang-orang yang munafik. (Al-‘Ankabut: 11)
Dan masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengetahui segala sesuatu sebelum kejadiaiinya dan ini merupakan suatu kepastian. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya:
sedangkan (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu per satu. (Al-Jin: 28)
{إِلا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ} “Kecuali kepada rasul yang diridhaiNya,” Allah جَلَّ جَلالُهُmemberitahunya sesuai tuntutan hikmahNya untuk memberitahukan, sebab rasul tidak seperti manusia lainnya. Allah جَلَّ جَلالُهُmeneguhkan mereka dengan penguat yang tidak diberikan pada orang lain dan Allah جَلَّ جَلالُهُmenjaga wahyu yang disampaikan padanya hingga para rasul bisa menyampaikannya pada manusia dengan sebenarnya tanpa didekati oleh para setan sehingga mereka mengurangi atau menambahi wahyu. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا} “Maka sesungguhnya Dia mengadakan penjagapenjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya,” menjaganya berdasarkan perintah Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Kecuali kepada rasul yang diridai-Nya yaitu dari golongan malaikat maupun manusia. Apabila Allah hendak memperlihatkan yang gaib kepada rasul-Nya, maka sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga malaikat di depan dan di belakangnya. 28. Tujuan Allah melakukan penjagaan itu agar dia mengetahui bahwa rasul-rasul itu sungguh telah menyampaikan risalah tuhannya, sedang sebenarnya dengan ilmu dan kuasa-Nya meliputi secara rinci apa yang ada pada diri mereka, dan dia menghitung segala sesuatu satu persatu dan tidak satu pun yang luput dari pengetahuan-Nya.
Al-Jin Ayat 27 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Jin Ayat 27, Makna Al-Jin Ayat 27, Terjemahan Tafsir Al-Jin Ayat 27, Al-Jin Ayat 27 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Jin Ayat 27
Tafsir Surat Al-Jin Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)