{72} Al-Jin / الجن | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المدثر / Al-Muddatstsir {74} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Muzzammil المزمل (Orang Yang Berselimut) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 73 Tafsir ayat Ke 1.
يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ ﴿١﴾
yā ayyuhal-muzzammil
QS. Al-Muzzammil [73] : 1
Wahai orang yang berselimut (Muhammad)!
Wahai orang yang berselimut dengan kainnya, bangunlah untuk mendirikan shalatpada malam hari kecuali sedikit daripadanya. Bangunlah pada pertengahan malam, atau kurang sedikit dari pertengahannya hingga sepertiga, atau lebih dari setengahnya hingga dua pertiga malam. Bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan, jelas huruf dan waqafnya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan kepada Rasul-Nya untuk meninggalkan selimut yang menutupi dirinya di malam hari, lalu bangun untuk menunaikan ibadah kepada Tuhannya dengan melakukan qiyamul lail, sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, sedangkan mereka berdoa kepada Tuhannya dengan rasa takut dan harap, dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka. (As-Sajdah: 16)
Dan demikianlah Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, beliau selalu mengerjakan apa yang diperintahkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepadanya seperti qiyamul lail. Hal itu hukumnya wajib khusus bagi Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ seorang, seperti yang disebutkan di dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. (Al-Isra: 79)
Dan dalam surat ini dijelaskan kadar waktu yang ia harus jalani untuk melakukan qiyamul lail (salat sunat malam hari).
Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Hai orang yang berselimut (Muhammad), bangunlah (untuk salat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya). (Al-Muzzammil: 1 -2)
Ibnu Abbas, Ad-Dahhak, dan As-Saddi mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Hai orang yang berselimut. (Al-Muzzammil: 1) Yakni hai orang yang sedang tidur; menurut Qatadah, orang yang berselimut dengan pakaiannya. Ibrahim An-Nakha’i mengatakan bahwa ayat ini diturunkan saat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ sedang menyelimuti dirinya dengan jubahnya.
Syabib ibnu Bisyr telah meriwayatkan dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Hai orang yang berselimut. (Al-Muzzammil: 1) Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, “Hai Muhammad, engkau selimuti Al-Qur’an.”
AlMuzzammil adalah orang yang menutupi badannya dengan baju semakna dengan kata alMuddatstsir. Hal ini terjadi pada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ketika Allah جَلَّ جَلالُهُmemuliakan beliau dengan risalah. Allah جَلَّ جَلالُهُmemulainya dengan menurunkan wahyu dengan mengutus Jibril menemui beliau. Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melihat sesuatu yang belum pernah beliau lihat sebelumnya dan tidak ada yang mampu bertahan atasnya melainkan hanya para rasul. Pada saat itu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ gemetar kala melihat Jibril. Kemudian Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pulang kepada istri beliau dan berkata, “Selimutilah aku, selimutilah aku.” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menggigil ketakutan. Setelah itu datanglah Jibril dan berkata, “Bacalah!” Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ menjawab, “Aku tidak bisa membaca.” Jibril memeluk erat beliau hingga Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ kelelahan, Jibril mengajarkan bacaan padanya lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pun membaca.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُmenganugerahkan keteguhan padanya dan memberinya wahyu hingga mencapai tingkat yang belum pernah dicapai oleh para rasul sebelumnya. Subhanallah! Alangkah besarnya perbedaan antara permulaan kenabian dan akhirannya. Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan menyebutkan sifat seperti ini yang dilihat pada beliau pada saat pertama kali. Allah جَلَّ جَلالُهُmemerintahkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan berbagai ibadah yang berkaitan denganNya.
Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُmemerintahkan beliau untuk bersabar atas gangguan kaumnya lalu memerintahkan untuk tegar dengan perintahNya dan mengumumkan dakwah beliau kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ. Allah جَلَّ جَلالُهُmemerintah beliau dengan ibadah yang paling mulia, yaitu shalat pada waktu yang paling mantap dan utama (qiyamul lail). Di antara rahmat Allah جَلَّ جَلالُهُ,Dia tidak memerintahkan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ untuk menghidupkan seluruh malam dengan shalat, tapi Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {قُمِ اللَّيْلَ إِلا قَلِيلا} “Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya).” Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُmenentukannya, {نِصْفَهُ أَوِ انْقُصْ مِنْهُ} “(Yaitu) seperduanya atau kurangilah darinya,” yakni dari seperdua, {قَلِيلا} “sedikit,” misalnya sepertiganya, {أَوْ زِدْ عَلَيْهِ} “atau lebih dari seperdua itu,” lebih dari seperdua seukuran dua pertiga malam, {وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلا} “dan bacalah al-Qur`an itu dengan perlahanlahan,” karena membaca al-Qur`an dengan perlahan bisa mendatangkan perenungan, pemikiran, bisa menggerakkan kalbu, beribadah dengan tandatanda kebesaran Allah جَلَّ جَلالُهُserta bersiapsiaga secara sempurna untuk itu.
Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman, {إِنَّا سَنُلْقِي عَلَيْكَ قَوْلا ثَقِيلا} “Sesungguhnya Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berat,” yakni, Kami akan mewahyukan al-Qur`an yang berat ini padamu. Yang dimaksud dengan berat adalah maknamaknanya yang agung, sifatsifatnya yang luhur. Untuk itu, sesuatu yang sifatnya seperti ini layak dipersiapkan, dibaca secara perlahan, serta merenungkan apa yang tercakup di dalamnya.
1-4. Di akhir surah al-jinn dijelaskan tentang keagungan Al-Qur’an dan pemeliharaan Allah atas wahyu yang diturunkannya tersebut, sedangkan di awal surah ini berisi petunjuk kepada nabi Muhammad untuk mempersiapkan diri menghadapi turunnya wahyu yang berat. Wahai orang yang berselimut, yaitu nabi Muhammad! bangunlah untuk mengerjakan salat dan bermunajat kepada Allah pada malam hari, kecuali sebagian kecil dari waktu malammu dapat digunakan untuk istirahat tidur, yaitu separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari seperdua itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan dengan bacaan yang baik dan benar
Al-Muzzammil Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Muzzammil Ayat 1, Makna Al-Muzzammil Ayat 1, Terjemahan Tafsir Al-Muzzammil Ayat 1, Al-Muzzammil Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Muzzammil Ayat 1
Tafsir Surat Al-Muzzammil Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)