{77} Al-Mursalat / المرسلات | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | النازِعات / An-Nazi’at {79} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Naba النبإ (Berita Besar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 78 Tafsir ayat Ke 5.
ثُمَّ كَلَّا سَيَعْلَمُونَ ﴿٥﴾
ṡumma kallā saya’lamụn
QS. An-Naba [78] : 5
sekali lagi tidak! Kelak mereka akan mengetahui.
Perkaranya tidak seperti yang diklaim oleh orang orang musyrik itu. Mereka akan mengetahui akibat dari pendustaan mereka, mereka akan melihat apa yang akan Allah lakukan terhadap mereka pada hari kiamat, Kemudian mereka akan meyakini kebenaran apa yang dibawa oleh Muhammad sallallahu alaihi wa sallam yaitu Al-Qur’an dan kabar kebangkitan. Ini adalah ancaman dan peringatan keras bagi mereka.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, mengingkari orang-orang musyrik karena mereka saling bertanya tentang hari kiamat dengan rasa tidak percaya akan kejadiannya.
Tentang apakah mereka saling bertanya? Tentang berita yang besar. (An-Naba: 1-2)
Yakni apakah yang dipertanyakan mereka? Tentang hari kiamat, yaitu berita yang besar, yakni berita yang amat besar, amat mengerikan, lagi amat mengejutkan. Qatadah dan Ibnu Zaid mengatakan bahwa yang dimaksud dengan berita besar ini ialah kebangkitan sesudah mati. Mujahid mengatakannya Al-Qur’an, tetapi yang jelas adalah pendapat yang pertama, karena dalam firman berikutnya disebutkan:
yang mereka perselisihkan tentang ini. (An-Naba: 3)
Manusia dalam hal ini ada dua macam, ada yang beriman kepadanya dan ada yang kafir. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman berikutnya mengancam orang-orang yang ingkar dengan adanya hari kiamat.
Sekali-kali tidak, kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali-kali tidak; kelak mereka akan mengetahui. (An-Naba: 4-5)
Ini merupakan peringatan yang tegas dan ancaman yang keras. Kemudian Allah menjelaskan tentang kekuasaan-Nya yang besar melalui ciptaan-Nya terhadap segala sesuatu yang besar lagi menakjubkan, yang semuanya itu menunjukkan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu yang dikehendaki-Nya, termasuk masalah hari berbangkit dan lain-lainnya. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan? (An-Naba: 6)
Maksudnya, telah dihamparkan-Nya dan dijadikan-Nya layak untuk dihuni oleh makhluk-Nya, lagi tetap, tenang, dan kokoh.
dan gunung-gunung sebagai pasak? (An-Naba: 7)
Dia menjadikan pada bumi pasak-pasak untuk menstabilkan dan mengokohkannya serta memantapkannya sehingga bumi menjadi tenang dan tidak mengguncangkan orang-orang dan makhluk yang ada di atasnya. Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
dan Kami jadikan kalian berpasang-pasangan. (An-Naba: 8)
Yaitu dari jenis laki-laki dan perempuan, masing-masing dapat bersenang-senang dengan lawan jenisnya, dan karenanya maka berkembanglah keturunan mereka. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian istri-istri dari jenis kalian sendiri, supaya kalian cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kalian rasa kasih dan sayang. (Ar-Rum:21)
Adapun firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan Kami jadikan tidur kalian untuk istirahat. (An-Naba: 9)
Yakni istirahat dari gerak agar tubuh kalian menjadi segar kembali setelah banyak melakukan aktiyitas dalam rangka mencari upaya penghidupan di sepanjang siang hari. Hal seperti ini telah diterangkan di dalam tafsir surat Al-Furqan.
dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. (An-Naba: 10)
yang menutupi semua manusia dengan kegelapannya, seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
dan malam apabila menutupinya. (Asy-Syams: 4)
Dan ucapan seorang penyair yang mengatakan dalam salah satu bait syairnya,
“Dan manakala malam mulai menggelarkan kain penutupnya, maka seluruh semesta menjadi gelap.”
Qatadah telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan Kami jadikan malam sebagai pakaian. (An-Naba: 10) Maksudnya, ketenangan.
dan Kami jadikan siang untuk mencari penghidupan. (An-Naba: 11)
Kami menjadikannya terang benderang agar manusia dapat melakukan aktiyitasnya untuk mencari upaya penghidupan dengan bekerja, berniaga, dan melakukan urusan lainnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan Kami bangun di atas kalian tujuh buah (langit) yang kokoh. (An-Naba: 12)
Yaitu tujuh lapis langit dengan segala keluasannya, ketinggiannya, kekokohannya, dan kerapiannya serta hiasannya yang dipenuhi dengan bintang-bintang, baik yang tetap maupun yang beredar. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
dan Kami jadikan pelita yang amat terang. (An-Naba: 13)
Yakni matahari yang menerangi semesta alam, yang cahayanya menerangi seluruh penduduk bumi.
Ayat 1 – 5
Maknanya, tentang apakah yang ditanyakan oleh orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kebesaran Allah itu? Selanjutnya Allah menjelaskan apa yang mereka pertanyakan tersebut seraya berfirman, “Tentang berita yang besar, yang mereka perselisihkan tentangnya,” yakni, tentang berita besar yang mereka perdebatkan dan telah tersebar di antara mereka tentangnya untuk mendustakan dan mengaggap mustahil. Padahal itulah berita yang tidak perlu diragukan dan dibimbangkan. Tapi mereka yang mendustakan tidak percaya akan bertemu dengan Rabb mereka meski seluruh tanda tanda kebesaran Allah datang pada mereka hingga mereka melihat siksaan yang pedih. Karena itu Allah berfiirman, “Sekali kali tidak; kelak mereka akan mengetahui, kemudian sekali kali tidak; kelak mereka akan mengetahui,” yakni, mereka akan mengetahui bila siksaan menimpa mereka yang dulu mereka dustakan pada saat, “mereka didorong ke neraka jahannam dengan sekuata kuatnya.” (Ath-Thur: 13), dan berkata pada mereka,
“inilah neraka yang dahulu kamu selalu mendustakannya.” (Ath-Thur: 14)
Allah menegaskan sekali lagi. Sekali lagi tidak! kelak mereka akan mengetahui hakikat persoalan yang sebenarnya ketika hari kebangkitan itu benar-benar tiba. 6. Allah menjawab kesangsian mereka tentang hari kiamat dengan memperlihatkan sembilan tanda kebesaran-Nya. Bukankah kami telah menjadikan bumi dengan segala isinya sebagai hamparan yang memungkinkan manusia hidup di atasnya dan memanfaatkan fasilitas yang ada’.
An-Naba Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Naba Ayat 5, Makna An-Naba Ayat 5, Terjemahan Tafsir An-Naba Ayat 5, An-Naba Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Naba Ayat 5
Tafsir Surat An-Naba Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)