{83} Al-Muthaffifin / المطففين | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | البروج / Al-Buruj {85} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insyiqaq الإنشقاق (Terbelah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 84 Tafsir ayat Ke 18.
وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ ﴿١٨﴾
wal-qamari iżattasaq
QS. Al-Insyiqaq [84] : 18
demi bulan apabila jadi purnama,
Allah bersumpah demi warna merah di ufuk saat matahari akan terbenam, dan demi malam dan apa yang diselubunginya berupa hewan melata, serangga, binatang liar dan yang lainnya, dan demi bulan apabila menjadi purnama. Wahai manusia, sungguh kalian melewati tahap demi tahap dan keadaan-keadaan yang berbeda-beda. Dari air mani menjadi segumpal darah, lalu menjadi segumpal daging, lalu ditiupkan ruh, lalu mati, kemudian dibangkitkan. Makhluk tidak boleh bersumpah dengan selain Allah. Jika melakukan itu, berarti ia sudah berlaku syirik.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ}
dan dengan bulan apabila jadi purnama. (Al-Insyiqaq: 18)
apabila kelihatan bundar, menurut Ibnu Abbas. Hal yang sama dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Masruq, Abu Saleh, Ad-Dahhak, dan Ibnu Zaid.
{وَالْقَمَرِ إِذَا اتَّسَقَ}
dan dengan bulan apabila jadi purnama. (Al-Insyiqaq: 18)
Maksudnya, apabila sempurna bulatnya. Al-Hasan mengatakan, apabila bulat penuh. Qatadah mengatakan, apabila bundar. Makna pendapat mereka menyimpulkan apabila bulan itu sempurna cahayanya, yaitu malam purnama, yang hal ini dijadikan sebagai lawan kata dari malam yang apabila gelap gulita.
Ayat 16-19
Di tempat ini Allah bersumpah dengan tanda-tanda malam. Allah bersumpah dengan cahaya merah di waktu senja yang merupakan sisa-sisa cahaya matahari dan sebagai pembuka malam. “Dan demi malam dan apa yang diselubunginya,” yakni segala hewan dan apa saja yang terdapat padanya. “Dan demi bulan apabila jadi purnama,” yakni penuh cahaya karena purnama. Itulah hal terindah dan banyak manfaatnya. Obyek sumpah adalah Firman Allah, “Sungguh kamu melalui,” wahai manusia “tingkat demi tingkat (dalam kehidupan),” yakni berbagai fase dan kondisi yang berbeda dari setetes air, segumpal darah, segumpal daging hingga ditiupnya ruh, selanjutnya menjadi bayi mungil lalu remaja. Setelah itu pencatatan amal, perintah, dan larangan berlaku, kemudian setelah itu meninggal dunia. Selanjutnya dibangkitkan dan diberi balasan atas amal perbuatannya. Berbagai fase berbeda ini berlaku pada manusia yang menunjukkan bahwa hanya Allah semata yang berhak disembah, hanya Dia yang diesakan, Dia mengatur hamba-hambaNya dengan kebijaksanaan dan rahmatNya, sedangkan manusia adalah makhluk miskin, lemah di bawah pengaturan Allah yang Mahaperkasa lagi Mahah Penyayang.
Dan aku bersumpah pula demi bulan apabila jadi purnama, ketika bulan bercahaya penuh sehingga suasana malam menjadi menawan. Perubahan suasana alam menunjukkan adanya kekuatan luar biasa yang mampu mengendalikannya. Dialah Allah yang mahakuasa. 19. Sungguh, akan kamu jalani kehidupanmu tingkat demi tingkat. Kamu semula berupa nutfah, lalu menjadi alaqah, menjadi mudgah, lalu menerima ruh dari tuhanmu, terlahir ke dunia, tumbuh dari kanak-kanak hingga dewasa dan tua. Akan kamu rasakan dalam hidupmu berbagai keadaan, dari yang mudah hingga yang sulit. Setelah itu kamu mati, dibangkitkan, dan dipisahkan menjadi dua kelompok: penghuni surga dan penghuni neraka.
Al-Insyiqaq Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insyiqaq Ayat 18, Makna Al-Insyiqaq Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Insyiqaq Ayat 18, Al-Insyiqaq Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insyiqaq Ayat 18
Tafsir Surat Al-Insyiqaq Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)