{83} Al-Muthaffifin / المطففين | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | البروج / Al-Buruj {85} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insyiqaq الإنشقاق (Terbelah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 84 Tafsir ayat Ke 25.
إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ ﴿٢٥﴾
illallażīna āmanụ wa ‘amiluṣ-ṣāliḥāti lahum ajrun gairu mamnụn
QS. Al-Insyiqaq [84] : 25
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya.
Akan tetapi orang orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya, serta menunaikan apa yang Allah wajibkan atas mereka, bagi mereka pahala di akhirat yang tidak ada putusnya dan tidak dikurangi.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ}
Mengapa mereka tidak mau beriman? Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. (Al-Insyiqaq: 20-21)
Yakni apakah yang menghalang-halangi mereka untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta hari kemudian, dan mengapa mereka apabila dibacakan kepada mereka Al-Qur’an yang merupakan ayat-ayat dan kalam Allah, lalu mereka tidak mau bersujud menghormati dan mengagungkan-Nya?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُكَذِّبُونَ}
bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (nya). (Al-Insyiqaq: 22)
Yaitu sudah menjadi watak mereka mendustakan kebenaran, mengingkari dan menentangnya.
{وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ}
Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). (Al-Insyiqaq: 23)
Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati mereka.
{فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ}
Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih. (Al-Insyiqaq: 24)
Yakni maka beritakanlah kepada mereka, hai Muhammad, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menyediakan bagi mereka azab yang pedih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ}
Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. (Al-Insyiqaq: 25)
Ini merupakan isti’sna munqati, yakni tetapi orang-orang yang hatinya beriman. dan beramal saleh. (Al-Insyiqaq: 25) dengan seluruh anggota tubuhnya. bagi mereka pahala. (Al-Insyiqaq: 25) Yaitu di hari kemudian di akhirat.
{غَيْرُ مَمْنُونٍ}
yang tidak putus-putusnya. (Al-Insyiqaq: 25)
Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah tidak dikurangi. Mujahid dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah tidak terhitung banyaknya. Kesimpulan dari kedua pendapat menunjuk-kan bahwa pahala yang diterima oleh mereka di negeri akhirat tidak putus-putusnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
عَطاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (Hud: 108)
As-Saddi mengatakan bahwa sebagian ulama mengatakan sehubungan dengan makna gairu mamnun ini, bahwa makna yang dimaksud ialah tidak dikurangi. Sebagian yang lain menyebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah pahala yang tidak dikaruniakan kepada mereka. Tetapi pendapat yang terakhir ini yang berasal dari sebagian ulama banyak disanggah oleh bukan hanya seorang dari kalangan ulama. Karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى itu memberikan karunia-Nya kepada ahli surga dalam semua keadaan, saat, dan detik mereka. Dan sesungguhnya mereka dimasukkan ke dalam surga oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى hanyalah semata-mata berkat karunia dan rahmat-Nya, bukan karena amal perbuatan yang telah mereka kerjakan. Maka Dia berhak memberikan karunia-Nya kepada mereka selama-lamanya. Dan segala puji hanyalah bagi Allah semata selama-lamanya. Karena itulah mereka (ahli surga) diberi ilham untuk bertasbih dan bertahmid kepada-Nya, sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas. Dan akhir doa mereka ialah; “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
(25) Ini adalah kondisi kebanyakan manusia; mendustakan al-Qur`an dan tidak beriman padanya. Di antara manusia ada yang diberi petunjuk oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ dan mereka beriman padaNya serta menerima risalah yang dibawa para rasul. Maka الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ “mereka beriman dan beramal shalih,” sehingga لَهُمْ أَجْرٌ غَيْرُ مَمْنُونٍ “bagi mereka pahala yang tidak putus-putusnya,” yakni, tidak terputus dan pahalanya kekal yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar telinga, dan belum pernah terlintas di benak manusia. Segala puji hanya bagi Allah جَلَّ جَلالُهُ.
25. Demikianlah, Allah akan mengazab orang-orang yang ingkar. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka akan mendapat pahala yang tidak putus-putusnya sebagai anugerah dari Allah dan penghargaan atas perbuatan baiknya. 1-3. Allah bersumpah demi tiga hal yang luar biasa, baik kejadian maupun prosesnya. Demi langit luas yang mempunyai gugusan bintang atau orbit-orbit bintang ketika beredar di angkasa, yang menjadi penanda kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Dan demi hari yang dijanjikan. Itulah hari kiamat, kebangkitan, dan perhitungan yang pasti datang dengan segala kejadian dan kerepotan yang luar biasa di dalamnya. Demi orang yang menyaksikan hari yang dijanjikan itu dan kejadian-kejadian mengerikan dan mencengangkan yang disaksikan oleh mereka pada hari itu.
Al-Insyiqaq Ayat 25 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insyiqaq Ayat 25, Makna Al-Insyiqaq Ayat 25, Terjemahan Tafsir Al-Insyiqaq Ayat 25, Al-Insyiqaq Ayat 25 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insyiqaq Ayat 25
Tafsir Surat Al-Insyiqaq Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)