{83} Al-Muthaffifin / المطففين | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | البروج / Al-Buruj {85} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Insyiqaq الإنشقاق (Terbelah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 84 Tafsir ayat Ke 20.
فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ ﴿٢٠﴾
fa mā lahum lā yu`minụn
QS. Al-Insyiqaq [84] : 20
Maka mengapa mereka tidak mau beriman?
Adakah sesuatu yang menghalangi mereka dari beriman kepada Allah dan hari akhir setelah ayat-ayat itu dijelaskan kepada mereka? Mengapakah jika Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud kepada Allah, dan tidak pula menerima sepenuhnya apa yang disebutkan di dalamnya? Sesungguhnya ciri khas orang-orang kafir itu hanyalah mendustakan dan menentang kebenaran. Allah lebih mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam dada mereka berupa penentangan, padahal mereka mengetahui bahwa apa yang disebutkan Al-Qur’an adalah kebenaran. Maka berilah mereka kabar gembira wahai Rasul, bahwasanya Allah telah menyediakan azab yang pedih untuk mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{فَمَا لَهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لَا يَسْجُدُونَ}
Mengapa mereka tidak mau beriman? Dan apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud. (Al-Insyiqaq: 20-21)
Yakni apakah yang menghalang-halangi mereka untuk beriman kepada Allah dan Rasul-Nya serta hari kemudian, dan mengapa mereka apabila dibacakan kepada mereka Al-Qur’an yang merupakan ayat-ayat dan kalam Allah, lalu mereka tidak mau bersujud menghormati dan mengagungkan-Nya?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُكَذِّبُونَ}
bahkan orang-orang kafir itu mendustakan (nya). (Al-Insyiqaq: 22)
Yaitu sudah menjadi watak mereka mendustakan kebenaran, mengingkari dan menentangnya.
{وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ}
Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka). (Al-Insyiqaq: 23)
Mujahid dan Qatadah mengatakan bahwa Allah mengetahui apa yang tersimpan dalam hati mereka.
{فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ}
Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih. (Al-Insyiqaq: 24)
Yakni maka beritakanlah kepada mereka, hai Muhammad, bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menyediakan bagi mereka azab yang pedih.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
{إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ}
Tetapi orang-orang yang beriman dan beramal saleh. (Al-Insyiqaq: 25)
Ini merupakan isti’sna munqati, yakni tetapi orang-orang yang hatinya beriman. dan beramal saleh. (Al-Insyiqaq: 25) dengan seluruh anggota tubuhnya. bagi mereka pahala. (Al-Insyiqaq: 25) Yaitu di hari kemudian di akhirat.
{غَيْرُ مَمْنُونٍ}
yang tidak putus-putusnya. (Al-Insyiqaq: 25)
Ibnu Abbas mengatakan, makna yang dimaksud ialah tidak dikurangi. Mujahid dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah tidak terhitung banyaknya. Kesimpulan dari kedua pendapat menunjuk-kan bahwa pahala yang diterima oleh mereka di negeri akhirat tidak putus-putusnya. Seperti yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
عَطاءً غَيْرَ مَجْذُوذٍ
sebagai karunia yang tiada putus-putusnya. (Hud: 108)
As-Saddi mengatakan bahwa sebagian ulama mengatakan sehubungan dengan makna gairu mamnun ini, bahwa makna yang dimaksud ialah tidak dikurangi. Sebagian yang lain menyebutkan bahwa makna yang dimaksud ialah pahala yang tidak dikaruniakan kepada mereka. Tetapi pendapat yang terakhir ini yang berasal dari sebagian ulama banyak disanggah oleh bukan hanya seorang dari kalangan ulama. Karena sesungguhnya Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى itu memberikan karunia-Nya kepada ahli surga dalam semua keadaan, saat, dan detik mereka. Dan sesungguhnya mereka dimasukkan ke dalam surga oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى hanyalah semata-mata berkat karunia dan rahmat-Nya, bukan karena amal perbuatan yang telah mereka kerjakan. Maka Dia berhak memberikan karunia-Nya kepada mereka selama-lamanya. Dan segala puji hanyalah bagi Allah semata selama-lamanya. Karena itulah mereka (ahli surga) diberi ilham untuk bertasbih dan bertahmid kepada-Nya, sebagaimana mereka diberi ilham untuk bernapas. Dan akhir doa mereka ialah; “Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.”
(20-24) Meski demikian, masih banyak manusia yang tidak beriman, وَإِذَا قُرِئَ عَلَيْهِمُ الْقُرْآنُ لا يَسْجُدُونَ “dan apabila al-Qur`an dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud,” yakni tidak tunduk merendahkan diri untuk al-Qur`an dan tidak tunduk pada perintah dan larangannya. بَلِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُكَذِّبُونَ “Bahkan orang-orang kafir itu mendustakan(nya),” yakni mendustakan kebenaran setelah jelas, sehingga tidak aneh bila mereka tidak beriman dan tidak tunduk pada al-Qur`an. Orang yang mendustakan kebenaran adalah pembangkang yang tidak memiliki tipu daya di dalamnya. وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا يُوعُونَ “Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan (dalam hati mereka),” yakni, terhadap apa yang mereka lakukan dan yang mereka niatkan secara rahasia. Allah جَلَّ جَلالُهُ mengetahui rahasia dan perbuatan terang-terangan mereka dan akan membalas amal perbuatan mereka. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, فَبَشِّرْهُمْ بِعَذَابٍ أَلِيمٍ “Maka berilah kabar gembira kepada mereka dengan azab yang pedih.” Berita dinamakan juga kabar gembira, karena berita itu berpengaruh di diri manusia, baik berita menyenangkan atau menyedihkan.
Setelah melihat tanda-tanda kekuasaan Allah yang begitu nyata, maka mengapa mereka yang kafir itu bersikeras tidak mau beriman kepada Allah, hari kebangkitan, nabi Muhammad, dan Al-Qur’an’21. Dan mengapa pula apabila Al-Qur’an yang penuh nilai kebenaran dan sastra yang tinggi itu dibacakan kepada mereka, mereka tidak mau bersujud kepada Allah dan tunduk pada ajaran Al-Qur’an, padahal kaum kafir itu selalu menyanjung dan mengagumi karya sastra yang bernilai tinggi’.
Al-Insyiqaq Ayat 20 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Insyiqaq Ayat 20, Makna Al-Insyiqaq Ayat 20, Terjemahan Tafsir Al-Insyiqaq Ayat 20, Al-Insyiqaq Ayat 20 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Insyiqaq Ayat 20
Tafsir Surat Al-Insyiqaq Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)