{87} Al-A’la / الأعلى | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الفجر / Al-Fajr {89} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ghasyiyah الغاشية (Hari Pembalasan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 88 Tafsir ayat Ke 2.
وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ ﴿٢﴾
wujụhuy yauma`iżin khāsyi’ah
QS. Al-Ghasyiyah [88] : 2
Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk terhina,
Wajah orang-orang kafir pada hari itu dihinakan dengan azab, bekerja keras lagi kepayahan dengan perbuatan, tetapi memasuki api neraka yang sangat panas sehingga menembus, terbakar api yang sangat menyala-nyala, diberi minum dari mata air yang sangat panas. Para penghuni neraka tidak memperoleh makanan selain dari tumbuhan berduri yang menempel di tanah. Ini adalah makanan yang paling jelek dan paling busuk, makanan yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.
Lihat tafsir ayat 1
(2-7) Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman tentang sifat penghuni neraka, وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ “Banyak muka pada hari itu,” yakni pada Hari Kiamat, خَاشِعَة “tunduk terhina,” yakni karena terhina, tercela, dan nista. امِلَةٌ نَاصِبَةٌ “Bekerja keras lagi kepayahan,” yakni lelah dalam siksaan, dan diseret di atas wajahnya,
وتغشى وجوههم النار
“Dan muka mereka ditutup oleh api neraka.” (Ibrahim: 50).
Kemungkinan lain maksud Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ , وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ “Banyak muka pada hari itu tunduk terhina. Bekerja keras lagi kepayahan,” adalah di dunia, karena mereka adalah ahli ibadah dan amal ketika berada di dunia, tapi karena syaratnya tidak dipe-nuhi, yaitu iman, maka ibadah dan amalan tersebut menjadi debu yang beterbangan (sia-sia).
Meski kemungkinan maksud tersebut benar dari segi makna tapi tidak ditunjukkan oleh konteks ayat. Yang benar dan pasti adalah makna pertama karena teks tersebut dibatasi dengan kata keterangan waktu, yaitu Hari Kiamat, karena maksud dari ayat tersebut adalah penjelasan tentang penghuni neraka secara umum dan karena konteks ayat menjelaskan kondisi manusia pada saat diliputi oleh Hari Kiamat sehingga tidak mencakup kondisi mereka ketika berada di dunia.
Firman Allah جَلَّ جَلالُهُ , تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً “Memasuki api yang sangat panas (neraka),” yaitu amat panas dan meliputi mereka dari segala penjuru. تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ “Diberi minum dengan air dari sumber yang sangat panas,” yakni benar-benar panas.
وَإِنْ يَسْتَغِيثُوا يُغَاثُوا بِمَاءٍ كَالْمُهْلِ يَشْوِي الْوُجُوهَ
“Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka.” (Al-Kahfi: 29).
Itulah minuman mereka. Dan makanan mereka لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ لا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ “mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” Hal itu karena tujuan makan adalah satu dari dua hal berikut; menghilangkan lapar dan rasa sakitnya lapar atau menggemukkan badan. Sedangkan makanan neraka tersebut sama sekali tidak memiliki kedua tujuan itu. Lebih dari itu, makanan ini amat sangat pahit, berbau busuk dan menjijikkan. Kita memohon semoga Allah جَلَّ جَلالُهُ menganugerahkan keselamatan bagi kita.
Pada hari kiamat manusia terbagi menjadi dua, kelompok yang celaka dan kelompok yang berbahagia. Pada hari itu banyak wajah yang tertunduk hina. Mereka saat itu menyadari perilaku buruk mereka. Hati mereka terguncang dan sangat risau akan nasib mereka. 3. Raut wajah mereka kusut seperti orang yang telah bekerja keras lagi kepayahan karena beban berat yang menimpa mereka.
Al-Ghasyiyah Ayat 2 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ghasyiyah Ayat 2, Makna Al-Ghasyiyah Ayat 2, Terjemahan Tafsir Al-Ghasyiyah Ayat 2, Al-Ghasyiyah Ayat 2 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ghasyiyah Ayat 2
Tafsir Surat Al-Ghasyiyah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)