Tafsir Al-Qur’an Surah At-Taubah Ayat 86 التوبة Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{8} Al-Anfal / الأنفال الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ يونس / Yunus {10}

Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 86.

Al-Qur’an Surah At-Taubah Ayat 86

وَإِذَا أُنْزِلَتْ سُورَةٌ أَنْ آمِنُوا بِاللَّهِ وَجَاهِدُوا مَعَ رَسُولِهِ اسْتَأْذَنَكَ أُولُو الطَّوْلِ مِنْهُمْ وَقَالُوا ذَرْنَا نَكُنْ مَعَ الْقَاعِدِينَ ﴿٨٦﴾

wa iżā unzilat sụratun an āminụ billāhi wa jāhidụ ma’a rasụlihista`żanaka uluṭ-ṭauli min-hum wa qālụ żarnā nakum ma’al-qā’idīn

QS. At-Taubah [9] : 86

Arti / Terjemah Ayat

Dan apabila diturunkan suatu surah (yang memerintahkan kepada orang-orang munafik), “Berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama Rasul-Nya,” niscaya orang-orang yang kaya dan berpengaruh di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata, “Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk (tinggal di rumah).”

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Dan apabila turun satu surah kepada Muhammad yang memerintahkan untuk beriman kepada Allah dengan sepenuh hati dan berjihad bersama Rasulullah maka orang-orang munafik yang memiliki kekayaan itu meminta izin kepadamu (wahai Rasul) untuk tidak ikut berperang. Mereka berkata, “Tinggalkanlah kami bersama orang-orang yang lemah dan tidak mampu berperang.”

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

“Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ berfirman mengingkari dan mencela orang-orang yang tidak ikut berjihad dan enggan melakukannya, padahal berkemampuan dan mempunyai keluasan serta biaya untuk itu. Lalu mereka meminta izin kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ untuk tidak ikut dan diperbolehkan duduk di tempat tinggalnya. Mereka mengatakan, seperti yang disitir oleh firman-Nya:

Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk.

Mereka rela diri mereka beroleh keaiban karena duduk di negeri, tidak ikut berperang bersama-sama kaum wanita, setelah pasukan kaum muslim berangkat. Dan apabila peperangan terjadi, maka mereka adalah orang yang paling pengecut. Apabila keadaan telah aman, maka mereka adalah orang-orang yang paling banyak bicara. Perihal mereka ini di­sebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ dalam ayat yang lain, yaitu firman-Nya:

Apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu me­mandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam. (Al Ahzab:19)

Maksudnya, lisan mereka berhamburan mengeluarkan kata-kata yang tajam bila situasi dalam keadaan aman, tetapi dalam peperangan mereka adalah orang yang sangat pengecut. Perihalnya sama dengan apa yang dikatakan oleh seorang penyair:

Apakah dalam situasi aman mereka gemar mencela, kasar, dan keras, sedangkan dalam keadaan situasi perang mereka lebih mirip dengan kaum wanita yang penakut?

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ berfirman dalam ayat lainnya menggambarkan sifat orang-orang munafik itu:

Dan orang-orang yang beriman berkata, “Mengapa tidak diturun­kan suatu surat?” Maka apabila diturunkan suatu surat yang jelas maksudnya dan disebutkan di dalamnya (perintah) perang, kamu lihat orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya memandang kepadamu seperti pandangan orang yang pingsan karena takut mati, dan kecelakaanlah bagi mereka. Taat dan mengucapkan perkataan yang baik (adalah lebih baik bagi mereka). Apabila telah tetap perintah perang (mereka tidak menyukainya). Tetapi jikalau mereka benar (imannya) terhadap Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka. (Muhammad:20-21)”

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman menjelaskan sikap orang-orang munafik yang terus menerus merasa berat dalam melaksanakan ketaatan, dan bahwa surat-surat dan ayat-ayat tidak berpengaruh pada mereka, وَإِذَا أُنْزِلَتْ “dan apabila diturunkan sesuatu surat (yang memerintahkan kepada orang munafik itu)”, yang padanya me-reka diminta untuk beriman kepada Allah dan berjihad di jalanNya,

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Ayat yang lalu menjelaskan sikap buruk kaum munafik, maka ayat ini menjelaskan sikap buruk lainnya, terutama dari mereka yang terpandang di masyarakat. Dan apabila diturunkan suatu surah yang memerintahkan kepada orang-orang munafik, berimanlah kepada Allah dan berjihadlah bersama rasul-Nya, niscaya orang-orang munafik, terutama yang kaya dan berpengaruh di antara mereka, meminta izin kepadamu untuk tidak berjihad dan mereka berkata, biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk tinggal di rumah, tidak ikut berjihad. Mereka rela senang berada bersama orang-orang yang tidak pergi berperang, yaitu orang tua, orang sakit, kaum perempuan, dan anak-anak, dan hati mereka telah tertutup dari hidayah disebabkan sikap-sikap kemunafikan sehingga mereka tidak memahami balasan bagi orang yang beriman dan berjihad berupa kebahagiaan surgawi.


At-Taubah Ayat 86 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 86, Makna At-Taubah Ayat 86, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 86, At-Taubah Ayat 86 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 86


Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129