Tafsir Al-Qur’an Surah At-Taubah Ayat 3 التوبة Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{8} Al-Anfal / الأنفال الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ يونس / Yunus {10}

Tafsir Al-Qur’an Surat At-Taubah التوبة (Pengampunan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 9 Tafsir ayat Ke 3.

Al-Qur’an Surah At-Taubah Ayat 3

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ﴿٣﴾

wa ażānum minallāhi wa rasụlihī ilan-nāsi yaumal-ḥajjil-akbari annallāha barī`um minal-musyrikīna wa rasụluh, fa in tubtum fa huwa khairul lakum, wa in tawallaitum fa’lamū annakum gairu mu’jizillāh, wa basysyirillażīna kafarụ bi’ażābin alīm

QS. At-Taubah [9] : 3

Arti / Terjemah Ayat

Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar, bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertobat, maka itu lebih baik bagimu; dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih,

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Pengumuman dari Allah dan Rasul-Nya, juga peringatan bagi manusia pada yaumun nahr (yaitu tanggal 10 Dzulhijjah atau pada hari Haji Akbar), bahwa Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Apabila kalian (hai orang-orang musyrik) kembali ke dalam kebenaran dan meninggalkan kemusyrikan kalian, itu lebih baik bagi kalian. Namun apabila kalian menolak untuk menerima kebenaran, dan menolak untuk masuk ke dalam agama Allah, maka ketahuilah bahwa kalian tidak akan selamat dari siksa Allah. Berilah peringatan olehmu (wahai Rasul) kepada para pembangkang Islam itu akan siksa Allah yang sangat pedih.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

(Dan inilah) suatu permakluman dari Allah dan Rasul-Nya.

Yakni pemberitahuan dan pendahuluan peringatan kepada semua orang

…pada hari haji akbar.

Haji akbar ialah Hari Raya Kurban, yang merupakan hari manasik yang paling utama, paling jelas, dan paling besar di antara hari-hari manasik lainnya.

…bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik.

Yaitu Rasul-Nya berlepas diri pula dari mereka, kemudian Allah menyerukan kepada mereka untuk bertobat kepada-Nya melalui firman-Nya:

Kemudian jika kalian (kaum musyrik) bertobat.

Maksudnya, bertobat dari kemusyrikan dan kesesatan yang biasa kalian kerjakan.

…maka bertobat itu lebih baik bagi kalian, dan jika kalian berpaling.

Yakni kalian tetap mengerjakan perbuatan kalian yang dahulu.

…maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kalian tidak dapat melemahkan Allah.

Bahkan Allah kuasa terhadap kalian, dan kalian berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, berada di bawah keperkasaan dan kehebatan-Nya.

Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.

Yaitu di dunia dengan kehinaan dan kekalahan, dan di akhirat dengan gada pemukul dan belenggu-belenggu.

Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada Kami Abdullah ibnu Yusuf, telah menceritakan kepada kami Al-Lais telah menceritakan kepada kami Aqil, dari Ibnu Syihab yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadanya Humaid ibnu Abdur Rahman, bahwa Abu Hurairah r.a. pernah menceritakan, “Pada musim haji itu Abu Bakar r.a. menyuruhku bergabung dengan orang-orang yang telah dikirim olehnya pada Hari Raya Kurban untuk menyerukan maklumat di Mina, bahwa sesudah tahun ini tidak boleh haji lagi seorang musyrik pun, dan tidak boleh ada lagi orang yang tawaf di Baitu!lah dengan telanjang.” Humaid mengatakan, ‘Kemudian Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengirim dan meme­rintahkan Ali bin Abi Thalib untuk menyerukan tentang pemutusan hubungan ini.” Abu Hurairah mengatakan, “Maka Ali bergabung bersama kami untuk menyerukan pemutusan hubungan ini kepada orang-orang yang ada di Mina pada Hari Raya Kurban, yaitu tidak boleh berhaji lagi seorang musyrik pun sesudah tahun ini, dan tidak boleh lagi ada orang melakukan tawaf di Baitullah dengan telanjang.”

Imam Bukhari telah meriwayatkannya pula, bahwa telah mencerita­kan kepada kami Abul Yaman, telah menceritakan kepada kami Syu’aib, dari Az-Zuhri, telah menceritakan kepadaku Humaid ibnu Abdur Rahman, bahwa Abu Hurairah telah mengatakan, “Abu Bakar mengirimku bersama orang-orang yang ditugaskannya untuk menyerukan permaklumatan di Mina, bahwa sesudah tahun ini tidak boleh lagi seorang musyrik pun melakukan haji, dan tidak boleh lagi ada seseorang melakukan tawaf di Baitullah dengan telanjang.” Hari Haji Akbar adalah Hari Raya Kurban, sesungguhnya hari ini disebut ‘akbar’ karena sebagian orang ada yang membuat istilah ‘haji asgar” Maka Abu Bakar menyerukan hal tersebut kepada semua orang pada tahun itu. sehingga pada tahun haji wada’ —yang pada tahun itu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melakukan ibadah hajinya— tidak ada lagi seorang musyrik pun yang melakukan haji.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Ini adalah janji Allah kepada orang-orang Mukmin: bahwa Allah akan memenangkan agamaNya, meninggikan kalimatNya dan mengalahkan musuh-musuh mereka, yaitu orang-orang musy-rik yang telah mengusir dan mengeluarkan Rasulullah dan para sahabatnya dari Makkah, dari Baitullah al-Haram, yang membuat mereka memiliki kekuasaan atasnya di tanah Hijaz. Allah meme-nangkan RasulNya dan orang-orang yang beriman sampai Makkah dapat ditaklukkan dan orang-orang musyrik menjadi terhina. Hu-kum dan kendali atas negara itu beralih ke tangan orang-orang yang beriman. Maka Nabi a meminta penyeru agar mengumumkan pada hari yang akbar yaitu hari penyembelihan, hari berkumpulnya manusia yang Muslim dan yang kafir dari seluruh penjuru jazirah Arabia, dia mengumumkan bahwa Allah dan RasulNya berlepas diri dari orang-orang musyrik, mereka tidak lagi mempunyai per-janjian damai di sisiNya, di mana saja mereka berada, mereka akan diperangi dan dikatakan kepada mereka, “Janganlah kamu mende-kati Masjidil Haram sesudah tahun ini” itu terjadi pada tahun 9 H, dan Abu Bakar y yang memimpin haji, sedangkan yang meng-umumkan pernyataan pemutusan hubungan pada hari penyembe-lihan adalah sepupu Rasulullah a, Ali bin Abi Thalib. Kemudian Allah ‘Azza wa Jalla mendorong orang-orang musyrik agar bertaubat dan memperingatkan mereka untuk meninggalkan kesyi-rikan yang mereka ikuti, فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ “kemudian jika kamu (kaum musyrikin) bertaubat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu, dan jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah.” Yakni kamu tidak mungkin melepaskan diri dariNya, justru kamu dalam genggaman-Nya. Dia mampu menguasakan hamba-hambaNya yang beriman atasmu. وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ “Dan beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih.” Yakni azab yang menyakitkan dan mengerikan di dunia dengan ditawan, dibunuh dan diusir dan di akhirat dengan api neraka dan itu adalah sebu-ruk-buruk tempat.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Setelah ayat sebelumnya menyatakan pemutusan hubungan dengan kaum musyrik mekah, maka ayat ini menegaskan kembali maklumat ini serta menyebarluaskannya kepada semua orang dalam tenggang waktu empat bulan. Dan bahwa inilah satu maklumat atau pemberitahuan dari Allah dan rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar yang terjadi pada tahun ke-9 hijriah, bahwa sesungguhnya Allah dan rasulnya berlepas diri dari orang-orang musyrik mekah berupa pemutusan hubungan perjanjian dengan mereka; dan begitu pula rasul-Nya melakukan hal yang sama. Kemudian Allah menegaskan kembali jika kalian, wahai kaum musyrik, bertobat, maka itu lebih baik bagi kalian di dunia dan akhirat; dan jika kalian berpaling dari keimanan yang benar atau tidak mau bertobat, maka ketahuilah bahwa kalian tidak dapat melemahkan atau lari dari azab Allah. Dan dengan demikian berilah kabar gembira kepada orang-orang kafir tersebut bahwa mereka akan mendapat azab yang pedih, baik di dunia ini sebagai tawanan atau terbunuh dan di akhirat kelak, yaitu dimasukkan ke dalam neraka. -.


At-Taubah Ayat 3 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Taubah Ayat 3, Makna At-Taubah Ayat 3, Terjemahan Tafsir At-Taubah Ayat 3, At-Taubah Ayat 3 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Taubah Ayat 3


Tafsir Surat At-Taubah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129