{40} Ghafir / غافر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشورى / Asy-Syura {42} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fussilat فصلت (Yang Dijelaskan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 41 Tafsir ayat Ke 36.
وَإِمَّا يَنْزَغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نَزْغٌ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ ۖ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ ﴿٣٦﴾
wa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta’iż billāh, innahụ huwas-samī’ul-‘alīm
QS. Fussilat [41] : 36
Dan jika setan mengganggumu dengan suatu godaan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui.
Jika setan mengganggu dirimu dengan bisikan nafsu untuk menyeretmu membalas kejahatan dengan kejahatan, berlindunglah kepada Allah dan berpegang teguhlah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar permintaan perlindunganmu, Maha Mengetahui semua urusan makhluk-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. (Fushshilat: 36)
Kalau setan manusia barangkali dapat ditundukkan dengan bersikap baik kepadanya. Sedangkan setan jin, maka tiada cara bagi orang mukmin untuk menghindarinya bila melancarkan godaannya selain memohon perlindungan kepada Tuhan Yang Menciptakannya, karena Dialah Yang menguasakannya terhadapmu. Apabila engkau memohon perlindungan kepada Allah, maka Dia akan menghindarkannya darimu dan menolak tipu dayanya. Dan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ apabila berdiri untuk salatnya selalu mengucapkan doa berikut:
Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk, yaitu dari bisikan, godaan, dan rayuannya.
Dalam pembahasan yang lalu telah kami sebutkan bahwa konteks ini di dalam Al-Qur’an tiada bandingannya kecuali di dalam surat Al-A’raf, yaitu pada firman-Nya:
Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang makruf, serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh. Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan setan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Al-A’raf: 199-200)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam surat Al-Mu’minun, yaitu:
Tolaklah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. Dan katakanlah, “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung (pula) kepada Engkau, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku.”(Al-Mu’minun: 96-98)
Setelah Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan apa yang seharusnya dibalaskan kepada musuh dari golongan manusia, yaitu membalas kejahatannya dengan berbuat baik kepadanya, maka di sini Allah menjelaskan bagaimana seharusnya menolak musuh dari bangsa jin, yaitu dengan cara memohon perlindungan kepada Allah dari kejahatannya, seraya berfirman, وَإِمَّا يَنزغَنَّكَ مِنَ الشَّيْطَانِ نزغٌ “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan,” maksudnya pada suatu waktu kamu merasa ada bisikan-bisikan setan. Maksudnya, bisikan dan bujukannya untuk melakukan kejahatan dan membuatnya malas berbuat kebaikan serta rayuannya untuk melakukan dosa dan supaya mematuhi sebagian perintahnya, فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ “maka mohonlah perlindungan kepada Allah.” Artinya, memohonlah kepadaNya dengan penuh rasa butuh kepadaNya untuk dilindungi dan dijaga darinya. إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ “Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,” karena sesungguhnya Dia Maha Mengetahui ucapan dan sikap rendah dirimu dan Dia mengetahui kondisi dan kebutuhanmu yang sangat mendesak kepada perlindungan dan pemeliharaanNya.
Sikap terpuji yang membalas keburukan dengan kebaikan itu sa-ngat dibenci oleh setan. Ltulah sebabnya setan selalu menghalang-halangi manusia agar tidak bersikap seperti demikian. Untuk itu, Allah mengajarkan bagaimana menghadapi setan berkaitan dengan hal itu. Dan jika setan mengganggumu wahai nabi Muhammad, dengan suatu godaan, membalas keburukan dengan keburukan atau berbuat perbuatan lain yang tidak terpuji, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sungguh, dialah yang maha mendengar, maha mengetahui sebagai tempat berlindung. 37. Al-qur’an memang kitab hidayah yang menuntun manusia agar menempuh jalan yang lurus. Setelah berbicara tentang sikap terpuji, yakni membalas keburukan dengan kebaikan, Al-Qur’an kemudian mengingatkan manusia betapa Allah itu sangat berkuasa sehingga malam, siang, matahari dan bulan dengan caranya sendiri-sendiri bersujud kepada Allah. Dengan metode observasi terhadap fenomena alam ini merupakan bentuk pengajaran yang menyentuh, bagi orang-orang yang mau mempergunakan nalarnya dengan baik.
Fussilat Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Fussilat Ayat 36, Makna Fussilat Ayat 36, Terjemahan Tafsir Fussilat Ayat 36, Fussilat Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fussilat Ayat 36
Tafsir Surat Fussilat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)
Jazakumullahu Khayran