{41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 34.
أَوْ يُوبِقْهُنَّ بِمَا كَسَبُوا وَيَعْفُ عَنْ كَثِيرٍ ﴿٣٤﴾
au yụbiq-hunna bimā kasabụ wa ya’fu ‘ang kaṡīr
QS. Asy-Syura [42] : 34
atau (Dia akan) menghancurkan kapal-kapal itu karena perbuatan (dosa) mereka, dan Dia memaafkan banyak (dari mereka),
Atau bahtera itu dibinasakan dengan ditenggelamkan karena dosa-dosa penumpangnya. Akan tetapi, Allah banyak mengampuni dosa dan tidak menghukumnya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka. (Asy-Syura: 34)
Yakni seandainya Allah menghendaki, tentu Dia dapat membinasakan perahu-perahu itu, lalu menenggelamkannya disebabkan dosa yang dilakukan oleh para pemiliknya yang sedang menaikinya.
atau Dia memberi maaf sebagian besar (dari mereka). (Asy-Syura: 34)
Yaitu sebagian besar dari dosa-dosa mereka; dan seandainya Allah menghukum mereka berdasarkan semua dosa yang dilakukan mereka, tentulah Dia akan membinasakan semua orang yang memakai jalan laut.
Sebagian ulama tafsir mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka. (Asy-Syura: 34) Seandainya Allah menghendaki, tentulah Dia mengirimkan angin yang kuat tiupannya dan melanda kapal-kapal itu sehingga menyimpang dari tujuannya. Dan angin itu mengombang-ambingkannya ke arah kanan dan ke arah kiri tanpa tujuan, menyimpang jauh dari arah yang di tujuanya.
Pendapat ini mengandung pengertian bahwa perahu-perahu itu pada akhirnya hancur dan tenggelam, semakna dengan pendapat yang sebelumnya. Dan kebalikan dari pendapat yang pertama, yang mengatakan bahwa senadainya Allah menghendaki, tentu Dia menjadikan angin itu tidak bertiup sehingga perahu-perahu itu tidak dapat bergerak. Atau bila Dia menghendaki, dapat saja meniupkan angin yang sangat kuat sehingga mengombang-ambingkannya dan menenggelamkannya serta membinasakan para penumpangnya. Akan tetapi, berkat kelembutan dan rahmat Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى kepada hamba-hamba-Nya, Dia meniupkan angin menurut kadar yang diperlukan, sebagaimana Dia menurunkan hujan menurut kadar yang secukupnya. Seandainya Dia menurunkan hujan yang banyak sekali, niscaya akan robohlah semua bangunan; atau bila hujan diturunkan sedikit kurang dari yang diperlukan, niscaya tidak akan dapat tumbuhlah tanam-tanaman dan pepohonan. Sebagai gambaran tentang kelembutan dan rahmat-Nya ialah Dia mengirimkan ke negeri —seperti Mesir— air kiriman dari negeri lain, karena penduduk Mesir tidak memerlukan hujan. Seandainya Dia menurunkan hujan kepada mereka, tentulah banyak bangunan yang ambruk dan tembok-tembok rumah penduduknya banyak yang runtuh.
33-34 kemudian Allah menyinggung sebab-sebab (fasilitas-fasilitas) tersebut dengan FirmanNYa, ”jika Dia menghendaki, Dia akan menenangkan angin, ” yang dijadikan oleh Allah sebagai sebab yang membuatnya bisa berjalan, “maka jadilah, ” yakni, kapal-kapal itu “terhenti, ” di permukaan lautan, tidak bisa maju dan tidak bisa mundur. Ini tidak menjadi batal karena adanya kapal-kapal motor, sebab diantara syaratnya untuk bisa berangkat adalah adanya angin. Dan jika Allah menghendaki, niscaya Dia membinasakan kapal-kapal tesebut karena perbuatan para penumpangnya. Maksudnya, Allah menenggelamkannya di dalam lautan dan menghancukannya. Namun Allah masih berlaku lembut dan memaafkan kebanyakan (perbuatan mereka).
“sesungguhnya pada yang demikian itu tedapat tanda-tandaNya bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur, ” maksudnya, sangat penyabar terhadap hal-hal yang tidak disukai oleh jiwanya dan menyusahkannya sehingga ia tidak menyukainya, seperti kesusahan dalam menjalankan ketaatan atau dalam menolak bujukan untuk berbuat maksiat, atau untuk menghentikan jiwannya bersikap muka di saat ditimpa musibah dan suka berterima kasih di waktu senang dan di saat menerima berbagai nikmat, dia mengakui karunia tuhannya, ia tunduk patuh kepadaNya dan menggunakannya dalam angka mencari keridaanNya. Itulah oang yang akan dapat banyak mengambil manfaat dari ayat-ayat Allah. Adapun orang yang tidak mempunyai kesabaran dan tidak mempunyai rasa syukur terhadap nikmat-nikmat Allah, maka ia pasti berpaling atau bersikap keras kepala, tidak mau mengambil pelajaran dari ayat-ayat Allah.
Atau dia akan menghancurkan kapal-kapal itu bersama dengan muatan dan penumpang yang ada di dalamnya dengan cara mengirimkan badai yang sangat besar karena pelanggaran dan perbuatan dosa yang mereka lakukan. Dan dia memaafkan banyak dari mereka dan dosa-dosa mereka. 35. ‘semua kebesaran dan kekuasaan kami itu, ‘ kata Allah, ‘ditunjukkan kepada mereka agar orang-orang yang selalu membantah tanda-tanda kekuasaan kami mengetahui dan menyadari bahwa mereka berada di bawah kekuasaan kami dan tidak akan memperoleh jalan keluar dan menghindarkan diri dari siksaan kami. ‘.
Asy-Syura Ayat 34 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 34, Makna Asy-Syura Ayat 34, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 34, Asy-Syura Ayat 34 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 34
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)