| {41} Fussilat / فصلت | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الزخرف / Az-Zukhruf {43} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Asy-Syura الشورى (Musyawarah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 42 Tafsir ayat Ke 36.
فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰ لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ ﴿٣٦﴾
fa mā ụtītum min syai`in fa matā’ul-ḥayātid-dun-yā, wa mā ‘indallāhi khairuw wa abqā lillażīna āmanụ wa ‘alā rabbihim yatawakkalụn
QS. Asy-Syura [42] : 36
Apa pun (kenikmatan) yang diberikan kepadamu, maka itu adalah kesenangan hidup di dunia. Sedangkan apa (kenikmatan) yang ada di sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakal,
Wahai sekalian manusia, harta kekayaan, anak, atau apa pun yang diberikan kepada kalian, itu adalah perhiasan di kehidupan dunia. Ia akan cepat hilang, sedangkan kenikmatan surga yang ada di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, yakni orang-orang yang selalu bertawakal kepada Tuhan.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman, menggambarkan kecilnya urusan duniawi dan perhiasannya serta segala sesuatu yang ada pada dunia berupa kegemerlapan perhiasannya dan semua kesenangannya yang fana itu. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu, itu adalah kesenangan hidup di dunia. (Asy-Syura: 36)
Maksudnya, apa pun yang kamu hasilkan dan kamu kumpulkan, janganlah kamu teperdaya olehnya, karena sesungguhnya itu adalah kesenangan hidup di dunia, sedangkan dunia adalah negeri yang fana dan pasti akan lenyap lagi tiada artinya dibandingkan dengan kesenangan di akhirat.
dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal. (Asy-Syura: 36)
Yakni pahala Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lebih baik daripada dunia, karena pahala Allah kekal dan selama-lamanya. Maka janganlah kamu mendahulukan yang fana dengan melalaikan yang kekal. Dalam firman berikutnya disebutkan:
bagi orang-orang yang beriman. (Asy-Syura: 36)
Yaitu bagi orang-orang yang bersabar dalam meninggalkan kesenangan duniawi.
dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakal. (Asy-Syura: 36)
Yakni ketawakalan mereka benar-benar dapat membantu mereka bersabar dalam menunaikan kewajiban-kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan.
Ini adalah anjuran zuhud terhadap dunia dan rangsangan untuk mencintai akhirat dan penjelasan tentang amal-amal yang bisa mengantarkan kepadanya, seraya berfirman, فَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ شَيْءٍ “Maka sesuatu apa pun yang diberikan kepadamu” berupa kerajaan, kekuasaan, harta kekayaan, anak-anak, kesehatan, dan keselamatan fisik, فَمَتَاعُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا “itu adalah kenikmatan hidup di dunia,” suatu kelezatan yang akan punah dan akan terputus, وَمَا عِنْدَ اللَّهِ “dan yang ada pada sisi Allah,” yaitu pahala yang berlimpah dan balasan yang sangat mulia dan kenikmatan abadi, adalah خَيْرٌ “lebih baik,” dari kelezatan-kelezatan dunia; suatu perbandingan kebaikan yang jauh di antara keduanya, وَأَبْقَى “dan lebih kekal,” sebab ia adalah kenikmatan yang tidak ada kesusahannya, tidak ada kekeruhannya, dan tidak ada perpindahan.
Kemudian Dia menjelaskan milik siapa pahala itu, seraya berfirman, لِلَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ “Bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakal,” maksudnya, mereka memadukan antara iman yang benar yang melahirkan amal-amal iman yang nampak dan yang tidak tampak, dengan tawakal (sikap berserah diri) yang merupakan alat bagi setiap amal. Sebab, setiap amal (perbuatan) yang tidak disertai tawakal adalah tidak sempurna. Tawakal adalah bersandar kepada Allah dengan hati dalam mencari apa-apa yang dicintai dan menolak apa-apa yang tidak disukai, disertai dengan sikap percaya sepenuhnya kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ.
Sesuatu apa pun yang di berikan kepadamu dari ke nikmatan lahiriah, seperti rezeki harta atau ke nikmatan lain yang di peroleh di dunia ini, maka itu adalah ke senangan hidup di dunia yang di nikmati buat sementara, tidak kekal abadi. Sedangkan apa, yaitu ke nikmatan, yang ada di sisi Allah, yang di anugerahkan kepadamu sebagai balasan atas segala kebaikan yang telah di lakukan di dunia lebih baik dari semua ke nikmatan lahiriah duniawi itu dan lebih kekal di nikmati bagi orang-orang yang beriman. Ke nikmatan duniawi akan berakhir karena kematian dan hanya kepada tuhan mereka, mereka bertawakal, yaitu berserah diri dan menyerahkan segala urusannya setelah mengusahakannya dengan segala kemampuannya. 37. Dan juga kenikmatan-kenikmatan ukhrawi itu lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah yang disebabkan oleh karena perbuatan buruk yang di lakukan oleh orang lain terhadap mereka, segera memberi maaf atas kesalahannya itu.
Asy-Syura Ayat 36 Arab-Latin, Terjemah Arti Asy-Syura Ayat 36, Makna Asy-Syura Ayat 36, Terjemahan Tafsir Asy-Syura Ayat 36, Asy-Syura Ayat 36 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Asy-Syura Ayat 36
Tafsir Surat Asy-Syura Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53