{60} Al-Mumtahanah / الممتحنة | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الجمعة / Al-Jumu’ah {62} |
Tafsir Al-Qur’an Surat As-Shaff الصف (Satu Barisan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 61 Tafsir ayat Ke 9.
هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَىٰ وَدِينِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُونَ ﴿٩﴾
huwallażī arsala rasụlahụ bil-hudā wa dīnil-ḥaqqi liyuẓ-hirahụ ‘alad-dīni kullihī walau karihal-musyrikụn
QS. As-Shaff [61] : 9
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, untuk memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik membencinya.
Allah adalah yang telah mengutus rasul-Nya, Muhammad sallallahu alaihi wa sallam dengan membawa Al-Qur’an dan agama Islam agar Dia meninggikan agama-Nya di atas seluruh agama yang menyimpang dari-Nya meskipun orang-orang musyrik tidak menyukainya.
Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
Mereka ingin hendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka. (Ash-Shaff: 8)
Maksudnya, mereka berupaya menolak perkara yang hak dengan perkara yang batil. Perumpamaan mereka dalam hal ini sama dengan seseorang yang ingin memadamkan sinar mentari dengan mulutnya. Maka sebagaimana hal ini mustahil, begitu pula memadamkan cahaya (agama) Allah merupakan hal yang mustahil pula. Karena itulah dalam firman berikutnya disebutkan:
dan Allah tetap menyempurnakan cahaya-Nya, meskipun orang-orang kafir benci. Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik benci. (Ash-Shaff: 8-9)
Mengenai tafsir kedua ayat ini telah dikemukakan dalam tafsir surat At-Taubah dengan keterangan yang cukup.
Selanjutnya Allah جَلَّ جَلالُهُ menyebutkan sebab muncul dan menangnya agama Islam, baik secara indrawi (konkret) maupun maknawi, seraya berfirman, هُوَ الَّذِي أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِالْهُدَى وَدِينِ الْحَقِّ “Dia-lah yang mengutus RasulNya dengan membawa petunjuk dan Agama yang benar,” yakni, dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, dengan ilmu yang menunjukkan kepada Allah جَلَّ جَلالُهُ dan kepada tempat kemuliaanNya dan menunjukkan kepada amal dan akhlak yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat, وَدِينِ الْحَقِّ “dan Agama yang benar,” yaitu agama yang dipeluk dan dipakai untuk menyembah Rabb semesta alam. Itulah agama kebenaran dan kejujuran yang tidak terdapat kekurangan dan aib yang bisa menyebabkannya dicela. Perintah-perintah agama Islam merupakan hidangan hati, ruh, dan kenyamanan raga. Meninggalkan larangan-larangan agama adalah keselamatan dari keburukan dan kerusakan. Petunjuk dan agama kebenaran yang dibawa oleh Nabi a merupakan bukti terbesar atas kebenarannya. Agama itu adalah bukti nyata yang tetap bertahan selama waktu masih ada. Orang berakal yang semakin memikirkan agama Islam akan semakin berbahagia dan mengetahui. لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّينِ كُلِّهِ “Agar Dia memenangkannya di atas segala agama-agama,” maksudnya, agar Islam mengungguli seluruh agama dengan berbagai hujjah dan bukti nyata dan memenangkan para penegak Islam, baik dengan pedang maupun tombak. Sifat ini tetap lekat dalam agama Islam di segala waktu. Tidak bisa dikalahkan dan dibantah oleh siapa pun, sehingga Islam tetap mendapatkan kemenangan dan keperkasaan. Adapun para pemeluknya, jika mereka menegakkannya dan menjadikannya sebagai lentera dan petunjuk dalam berbagai kepentingan mereka, baik kepentingan dunia maupun akhirat, maka tidak ada yang dapat menentangnya, mereka pasti menang di atas para pemeluk agama-agama lain. Namun jika mereka menyia-nyiakan Islam dan hanya sekedar memeluk saja, maka hal itu tidak berguna bagi mereka. Tindakan mereka yang menyia-nyiakan agama Islam ini menjadi penyebab musuh mampu menguasai mereka. Siapa pun yang banyak mempelajari sejarah dan merenungkan kondisi awal kaum Muslimin dan juga lainnya pasti tahu.
Dialah yang mengutus rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar, prinsip tauhid yang lurus untuk memenangkannya di atas segala agama yang bertentangan dengan prinsip tauhid, mempertuhankan manusia dan tidak memanusiakan manusia, meskipun orang-orang musyrik membencinya, bahkan merintanginya dengan berbagai cara. 10. Wahai orang-orang yang beriman di mana pun dan pada zaman apa pun kamu hidup! maukah kamu aku tunjukkan melalui bimbingan rasulullah suatu perdagangan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih di akhirat’.
As-Shaff Ayat 9 Arab-Latin, Terjemah Arti As-Shaff Ayat 9, Makna As-Shaff Ayat 9, Terjemahan Tafsir As-Shaff Ayat 9, As-Shaff Ayat 9 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan As-Shaff Ayat 9
Tafsir Surat As-Shaff Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)