{61} As-Shaff / الصف | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | المنافقون / Al-Munafiqun {63} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah الجمعة (Hari Jum’at) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 62 Tafsir ayat Ke 1.
يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ ﴿١﴾
yusabbiḥu lillāhi mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍil-malikil-quddụsil-‘azīzil-ḥakīm
QS. Al-Jumu’ah [62] : 1
Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
Semua makhluk yang ada di langit dan bumi senantiasa menyucikan Allah dari yang tidak layak bagi-Nya. Hanya Dia yang menguasai segala sesuatu yang mampu mengubah-ubahnya tanpa ada yang mampu menghalangi. Dia Mahasuci dan terbebas dari segala kekurangan. Mahaperkasa yang tidak akan dikalahkan, Mahabijaksana dalam aturan dan ciptaan-Nya.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memberitahukan bahwa bertasbih kepada-Nya semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi, yakni semua makhluk yang ada pada keduanya, baik yang berakal maupun yang tidak berakal. Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya. (Al-Isra: 44)
Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Raja, Mahasuci. (Al-Jumu’ah: 1)
Dia adalah Yang memiliki langit dan bumi dan Yang Mengatur keduanya dengan hukum-Nya, dan Dia Mahasuci dari semua kekurangan lagi menyandang semua sifat yang sempurna.
Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana. (Al-Jumu’ah: 1)
Kedua lafaz ini telah sering ditafsirkan sebelumnya. Kemudian disebutkan dalam firman berikutnya:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka. (Al-Jumu’ah: 2)
Yang dimaksud dengan kaum yang buta huruf adalah bangsa Arab di masa itu, seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang menyebutkan:
Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada orang-orang yang ummi, “Apakah kamu (mau) masuk Islam?” Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Ali Imran: 20)
Penyebutan kaum yang ummi secara khusus bukan berarti menafikan selain mereka, tetapi anugerah ini terasa oleh mereka lebih menyentuh dan lebih banyak berkahnya. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain:
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar adalah suatu kemuliaan (yang besar) bagimu dan bagi kaummu. (Az-Zukhruf: 44)
Artinya, Al-Qur’an pun merupakan peringatan bagi selain mereka yang dapat dijadikan sebagai pelajaran bagi mereka. Demikian pula yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat yang lainnya:
Dan berilah peringatan kepada kerabat-kerabatmu yang terdekat. (Asy-Syu’ara:214)
Ayat ini dan lain-lainnya yang semakna tidaklah bertentangan dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya:
Katakanlah, “Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua.”(Al-A’raf: 158)
supaya dengannya aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur’an (kepadanya). (Al-An’am: 19)
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menceritakan tentang Al-Qur’an, yaitu:
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur’an, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya. (Hud: 17)
Masih banyak ayat lainnya yang menunjukkan keumuman misi risalah Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mencakup semua makhluk dengan berbagai macam warna kulit dan bangsanya. Kami telah membahas tafsir hal ini dalam tafsir surat Al-An’am berikut ayat-ayat dan hadis-hadis sahih yang menguatkannya.
Ayat ini merupakan ijabah dari Allah terhadap kekasihnya (Ibrahim) ketika dia berdoa untuk penduduk Mekah, bahwa semoga Allah mengutus di kalangan mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya dan menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Al-Kitab dan Hikmah. Maka Allah mengutusnya kepada mereka di masa kesenjangan tiada rasul dan padamnya cahaya hidayah, sehingga masa tersebut sangat membutuhkan adanya seorang rasul. Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى saat itu murka terhadap semua penduduk bumi, baik yang Arab maupun yang non Arab, kecuali sisa-sisa dari kaum Ahli Kitab, yang jumlah mereka sedikit sekali, mereka dari kalangan orang-orang yang tetap berpegang teguh kepada apa yang dibawa oleh Isa putra Maryam a.s. Karena itulah maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyebutkan dalam firman-Nya:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang rasul di antara mereka, yang membacakan aya-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah. Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesalan yang nyata. (Al-Jumu’ah: 2)
Tafsir Ayat:
الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ الْعَزِيزِ الْحَكِيمِ “Raja Yang Mahasuci, Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.” Maksudnya, seluruh yang ada di langit dan di bumi memahasucikan Allah جَلَّ جَلالُهُ, tunduk pada perintahNya dan menuhankanNya. Karena Dia adalah Yang Mahasempurna dan Maharaja, yang milikNya-lah kerajaan langit dan bumi. Semuanya adalah milik Allah جَلَّ جَلالُهُ, berada dalam pengaturanNya. Mahasuci lagi Mahaagung, Yang suci dari segala kekurangan dan cela. Mahaperkasa lagi menundukkan secara paksa segala sesuatu. Mahabijaksana pada makhluk dan perintahNya. Sifat-sifat agung ini menyerukan penyembahan Allah جَلَّ جَلالُهُ semata, yang tidak ada sekutu bagiNya.
Apa yang ada di langit, bintang, bulan, matahari dan seluruh planet; dan apa yang ada di bumi, hewan dan tetumbuhan bertasbih kepada Allah, mengakui dan menyatakan kemahasucian Allah yang berbeda dengan seluruh makhluk ciptaan-Nya; dia adalah maharaja yang kekuasaan-Nya mutlak; yang mahasuci dari segala yang diduga manusia; dan dialah yang mahaperkasa menciptakan dan menghancurkan jagat raya sekejap mata; mahabijaksana, tidak terburu menggunakan kekuasaan-Nya yang tiada terbatas untuk menghancurkan jagat raya atau menghukum manusia yang berdosa. 2. Dialah yang mengutus seorang rasul, Muhammad kepada kaum yang buta huruf, yang secara khusus ditujukan kepada bangsa arab yang kebanyakan tidak bisa baca tulis, dari kalangan mereka sendiri, yaitu dari kalangan bangsa arab, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, ayat-ayat Al-Qur’an, yang isinya menyucikan jiwa mereka yang beriman kepadanya; dan mengajarkan kepada mereka yang membuka diri menerima dan membenaran kerasulan beliau, kitab Al-Qur’an, dan hikmah yakni sunah nabi, meskipun sebelumnya, yakni sebelum kelahiran rasulullah di masa jahiliah, mereka, sebagian di antara para sahabat rasulullah benar-benar dalam kesesatan yang nyata. Keyakinan mereka menyimpang dari prinsip tauhid dan perilaku mereka bertentangan dengan nilai kemanusiaan, salah satunya mengubur anak perempuan hidup-hidup.
Al-Jumu’ah Ayat 1 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Jumu’ah Ayat 1, Makna Al-Jumu’ah Ayat 1, Terjemahan Tafsir Al-Jumu’ah Ayat 1, Al-Jumu’ah Ayat 1 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Jumu’ah Ayat 1
Tafsir Surat Al-Jumu’ah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)