| {65} At-Thalaq / الطلاق | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الملك / Al-Mulk {67} |
Tafsir Al-Qur’an Surat At-Tahrim التحريم (Mengharamkan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 66 Tafsir ayat Ke 5.
عَسَىٰ رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ مُسْلِمَاتٍ مُؤْمِنَاتٍ قَانِتَاتٍ تَائِبَاتٍ عَابِدَاتٍ سَائِحَاتٍ ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا ﴿٥﴾
‘asā rabbuhū in ṭallaqakunna ay yubdilahū azwājan khairam mingkunna muslimātim mu`mināting qānitātin tā`ibātin ‘ābidātin sā`iḥātin ṡayyibātiw wa abkārā
QS. At-Tahrim [66] : 5
Jika dia (Nabi) menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.
Maka dari itu, jika Nabi menceraikan kalian, boleh jadi Tuhannya akan memberikan ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih taat kepada Allah, beriman kepada-Nya dan kepada rasul-Nya, tunduk kepada Allah, berharap semata-mata kepada yang dicintai Allah, yaitu berada dalam ketaatan, memperbanyak beribadah, berpuasa, baik janda maupun yang perawan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang mengerjakan ibadat. (At-Tahrim: 5)
Maknanya sudah jelas dan tidak perlu diterangkan lagi.
yang berpuasa. (At-Tahrim: 5)
Menurut Abu Hurairah, Aisyah, Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, Sa’id ibnu Jubair, Ata, Muhammad ibnu Ka’b Al-Qurazi, Abu Abdur Rahman As-Sulami, Abu Malik, Ibrahim An-Nakha’i, Al-Hasan, Qatadah, Ad-Dahhak, Ar-Rabi’ ibnu Anas, As-Saddi, dan lain-lainnya disebutkan ahli puasa.
Dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan sebuah hadis marfu’ sehubungan dengan makna lafaz ini dalam tafsir firman-Nya, “Assaihun, ” tepatnya dalam tafsir surat At-Taubah, lafaz hadis tersebut berbunyi sebagai berikut:
Siyahah umat ini adalah puasa.
Lain pula dengan Zaid ibnu Aslam dan putranya. Keduanya mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa makna yang dimaksud ialah wanita-wanita yang berhijrah. Lalu Abdur Rahman membaca firman-Nya: yang melawat. (At-Taubah: 112) Yakni yang berhijrah. Akan tetapi, pendapat pertamalah yang paling utama. Hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
yang janda dan yang perawan. (At-Tahrim: 5)
Maksudnya, di antara mereka ada yang janda dan ada pula yang perawan, agar penganekaragaman ini lebih menambah dorongan selera dan lebih menyenangkan hati beliau. Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya: yang janda dan yang perawan. (At-Tahrim: 5)
Abul Qasim At-Tabrani mengatakan di dalam kitab Mu’jamul Kabirnya, telah menceritakan kepada kami Abu Bakar ibnu Sadaqah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Muhammad ibnu Marzuq, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Abu Umayyah, telah menceritakan kepada kami Abdul Quddus, dari Saleh ibnu Hayyan, dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya sehubungan dengan makna firman-Nya: yang janda dan yang perawan. (At-Tahrim: 5) Bahwa Allah telah menjanjikan kepada Nabi-Nya melalui ayat ini, Dia akan mengawinkannya dengan Asiah bekas istri Fir’aun yang janda, dan yang perawan adalah Maryam binti Imran.
Al-Hafiz Ibnu Asakir dalam biografi Maryam a.s. telah meriwayatkan melalui jalur Suwaid ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Saleh ibnu Umar, dari Ad-Dahhak dan Mujahid, dari Ibnu Umar yang mengatakan bahwa Jibril datang kepada Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, lalu lewatlah Khadijah. Maka Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah menitipkan salam buatnya, dan menyampaikan berita gembira kepadanya dengan sebuah gedung di dalam surga yang jauh dari keramaian, tiada kericuhan dan tiada kegaduhan padanya, gedung itu terbuat dari mutiara yang dilubangi. Terletak di antara gedung milik Maryam binti Imran dan gedung milik Asiah binti Muzahim.”
Abu Ya’la mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Ur’urah, telah menceritakan kepada kami Abdun Nur ibnu Abdullah, telah menceritakan kepada kami Yusuf ibnu Syu’aib. dari Abu Umamah yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Aku telah diberi tahu bahwa Allah akan mengawinkanku di surga dengan Maryam binti Imran, Kalsum saudara perempuan Musa, dan Asiah bekas istri Fir’aun. Maka aku berkata, “Kuucapkan selamat kepada engkau, wahai Rasulullah.”
Hadis ini lemah pula, dan telah diriwayatkan pula secara mursal dari Ibnu Abu Daud.
Kemudian Allah جَلَّ جَلالُهُ mengancam keduanya dengan sesuatu yang amat memberatkan bagi para istri yaitu talak yang merupakan hal terbesar bagi mereka seraya berfirman, عَسَى رَبُّهُ إِنْ طَلَّقَكُنَّ أَنْ يُبْدِلَهُ أَزْوَاجًا خَيْرًا مِنْكُنَّ “Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Rabbnya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kamu.” Maksudnya, janganlah kalian menyusahkan Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, sebab andai dia menceraikan kalian, hal itu tidak akan membuatnya susah dan dia tidak melakukan tindakan yang membahayakan kalian. Karena Allah جَلَّ جَلالُهُ akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari kalian dari segi agama dan kecantikan. Hal ini dikaitkan dengan sesuatu, yang jika sesuatu itu tidak ada atau tidak terjadi, maka hal tersebut tidak berlaku. Maksudnya, Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tidak menceraikan keduanya, sebab andai keduanya dicerai, tentu Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak menyebutkan sifat-sifat baik kedua istri tersebut yang memadukan antara Islam dengan menunaikan syariat-syariat yang zahir, keimanan dengan menunaikan syariat-syariat batin seperti akidah-akidah dan amalan hati dan senantiasa taat. تَائِبَاتٍ “Yang bertaubat,” dari segala sesuatu yang tidak disenangi Allah جَلَّ جَلالُهُ. Kedua istri mulia Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ tersebut disifati sebagai sosok yang menunaikan amalan yang disukai Allah جَلَّ جَلالُهُ dan bertaubat dari amalan yang tidak disukai Allah جَلَّ جَلالُهُ. ثَيِّبَاتٍ وَأَبْكَارًا “Yang janda dan yang perawan.” Maksudnya, ada yang janda dan ada yang perawan, agar Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bisa memilih apa pun yang beliau senangi.
Ketika keduanya mendengar ancaman dan didikan ini, mereka langsung melakukan amalan yang membuat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ridha. Sifat tersebut di atas cocok dan berlaku pada kedua istri mulia Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ini sehingga mereka berdua adalah wanita-wanita Mukmin terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ selalu memilihkan kondisi dan keputusan terbaik bagi Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. Karena Allah جَلَّ جَلالُهُ memilihkan untuk Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ agar tetap mempertahankan istri-istrinya, hal itu menunjukkan bahwa mereka adalah istri-istri paling baik dan paling sempurna.
Allah lalu menyampaikan peringatan kepada para istri nabi. Jika dia, yakni nabi, menceraikan kamu, karena kamu bersikap keras dan menyakiti beliau, boleh jadi tuhannya, yaitu Allah akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu segala-galanya, karena Allah melindungi dan menyayangi beliau. Allah bisa mengganti dengan perempuan-perempuan yang patuh kepada Allah, yang beriman, yang taat kepada suami, yang bertobat setiap saat, yang beribadah dengan ikhlas, yang berpuasa dan berhasil mengendalikan ucapan dan perbuatan, yang janda dan yang perawan, keduanya mudah bagi nabi. 6. Wahai orang-orang yang beriman! peliharalah dirimu dan keluargamu dengan mentaati perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya dari api neraka, yakni dari murka Allah yang menyebabkan kamu diseret ke dalam neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; ada manusia yang dibakar dan ada manusia yang menjadi bahan bakar; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang dia perintahkan kepada mereka sehingga tidak ada malaikat yang bisa disogok untuk mengurangi atau meringankan hukuman; dan mereka patuh dan disiplin selalu mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepada mereka.
At-Tahrim Ayat 5 Arab-Latin, Terjemah Arti At-Tahrim Ayat 5, Makna At-Tahrim Ayat 5, Terjemahan Tafsir At-Tahrim Ayat 5, At-Tahrim Ayat 5 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan At-Tahrim Ayat 5
Tafsir Surat At-Tahrim Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12