Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 33 الحاقة Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{68} Al-Qalam / القلم الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المعارج / Al-Ma’arij {70}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 33.

Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 33

إِنَّهُ كَانَ لَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ ﴿٣٣﴾

innahụ kāna lā yu`minu billāhil-‘aẓīm

QS. Al-Haqqah [69] : 33

Arti / Terjemah Ayat

Sesungguhnya dialah orang yang tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Dikatakan kepada para penjaga neraka Jahanam, “Ambillah orang berdosa ini, belenggulah kedua tangannya ke lehernya lalu masukkanlah ia ke dalam api neraka yang panasnya tiada tara. Belitlah ia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya, dahulu ia adalah orang yang tidak percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang layak disembah, tiada sekutu bagi-Nya, tidak beramal sesuatu petunjuk-Nya, tidak menganjurkan manusia ketika di dunia untuk memberi makan orang miskin yang membutuhkan dan lainnya.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Mahabesar. Dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin. (Al-Haqqah: 33-34)

Yakni dia tidak pernah menunaikan hak Allah yang menjadi kewajibannya, seperti amal ketaatan dan menyembah kepada-Nya, tidak mau memberi manfaat kepada makhluk-Nya serta tidak mau menunaikan hak mereka yang ada pada hartanya. Karena sesungguhnya menjadi kewajiban bagi hamba-hamba Allah untuk mengesakan-Nya dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, juga sudah menjadi kewajiban bagi sebagian dari mereka atas sebagian yang lainnya menunaikan kebajikan dan bantu-membantu dalam hal kebajikan dan ketakwaan.

Karena itulah maka Allah memerintahkan manusia untuk mendirikan salat dan menunaikan zakat. Dan ketika Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ mengembuskan nafas terakhirnya, beliau sempat bersabda:

Peliharalah salat, dan budak-budak yang dimiliki oleh kalian.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

30-37. Pada saat itu ia diperintahkan untuk disiksa, dikatakan kepada Zabaniyah malaikat yang bengis dan kejam, “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.” Maksudnya, kenakan belenggu di lehernya hingga tercekik, “kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” Maksudnya, bolak-balikkan dia di atas bara dan kobarannya, “kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta,” yang berasal dari belenggu Neraka Jahanam yang amat panas membara. Belitlah dia dengan dimasukkan dari anusnya hingga menusuk keluar dari mulutnya kemudian digantung dan terus disiksa dengan azab yang mengerikan. Alangkah buruknya azab dan siksa. Duhai meruginya dia dengan penghinaan dan celaan. Penyebabnya sampai di tempat itu adalah, “sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha agung.” Ia kufur terhadap Rabbnya, membangkang para RasulNya, dan menolak kebenaran yang dibawa oleh para rasul, “dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” Maksudnya, di hatinya tidak ada belas kasih terhadap fakir miskin. Ia tidak pernah memberi mereka makan dari hartanya dan tidak mendorong orang lain untuk memberi mereka makan, karena tidak adanya nilai Agama dalam dirinya.

Oleh karena itu, pusat dan unsur kebahagiaan itu ada dua; ikhlas karena Allah semata yang akarnya ada pada keimanan terhadap Allah dan berbuat baik terhadap sesama dengan segala bentuk kebaikan yag diantara bentuk terbesarnya adalah menghilangkan kemadorotan dari orang yang membutuhkan dengan memberi mereka makanan pokoknya, sedangkan pada diri mereka penghuni nereka tadi tidak ada keikhlasan dan tidak ada kebaikan, Karena itulah mereka berhak mendapatkan apa yang mereka peroleh. “Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini.” Pada Hari Kiamat tidak ada seorang “teman” dan sahabat pun yang bisa menolongnya agar bisa selamat dari azab Allah dan bisa membuatnya mendapatkan pahala Allah.

Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya. Ghafir:18

Ia tidak mendapat “makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.” Yaitu darah bercampur nanah penduduk neraka yang amat panas, pahit, busuk, dan tidak enak. Tidak ada yang memakan makanan seperti ini “kecuali orang-orang yang berdosa.” Yaitu orang-orang yang tersesat dari jalan yang lurus dan menempuh jalan lain yang mengantarkan mereka menuju Neraka Jahim. Karena itu mereka berhak mendapatkan siksaan yang pedih.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

33-34. Mengapa si pendurhaka itu disiksa sedemikian hebat’ inilah yang menjadi penyebabnya. Sesungguhnya dia dahulu ketika di dunia adalah orang yang tidak beriman kepada Allah yang mahabesar. Dan juga dia tidak mendorong dirinya dan orang lain untuk memberi makan orang miskin, padahal dia memiliki kemampuan


Al-Haqqah Ayat 33 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 33, Makna Al-Haqqah Ayat 33, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 33, Al-Haqqah Ayat 33 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 33


Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52