Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 44 الحاقة Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{68} Al-Qalam / القلم الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المعارج / Al-Ma’arij {70}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 44.

Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 44

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ ﴿٤٤﴾

walau taqawwala ‘alainā ba’ḍal-aqāwīl

QS. Al-Haqqah [69] : 44

Arti / Terjemah Ayat

Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Seandainya Muhammad telah mengada-adakan suatu firman yang tidak Kami katakan, sungguh Kami akan pegang ia pada tangan kanannya lalu Kami potong urat nadinya. Tidak ada seorang pun di antara kalian yang dapat menghalangi siksaan Kami. Dan sesungguhnya, Al-Qur’an ini benar-benar menjadi pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa yang senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami. (Al-Haqqah: 44)

Yakni seandainya Muhammad mengada-adakan atas nama Kami sebagaimana yang dituduhkan oleh orang-orang musyrik Mekah, yaitu menambahkan sesuatu dari dirinya ke dalam risalah itu atau mengurangi sesuatu darinya atau mengatakan sesuatu dari dirinya, lalu dinisbatkan kepada Kami, padahal tidaklah demikian keadaannya, niscaya Kami akan menyegerakan siksaan atas dirinya. Karena itulah maka disebutkan dalam firman berikutnya

Niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. (Al-Haqqah: 45)

Menurut suatu pendapat, makna ayat ialah niscaya Kami hukum dia dengan tangan kanan Kami. Dikatakan demikian karena pukulan yang dilakukan olehnya jauh lebih keras. Menurut pendapat yang lainnya lagi mengatakan, niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya.

Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya. (Al-Haqqah: 46)

Ibnu Abbas mengatakan bahwa al-wafin artinya urat tali jantungnya. Hal yang semisal dikatakan oleh Ikrimah, Sa’id ibnu Jubair, Al-Hakam, Qatadah, Ad-Dahhak, Muslim Al-Batin, dan Abu Sakhr alias Humaid ibnu Ziad. Menurut Muhammad ibnu Ka’b, makna yang dimaksud ialah jantung dan semua uratnya serta semua bagian yang berada di dekatnya.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Sesungguhnya وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا “seandainya dia (Muhammad) mengadakan perkataan” atas nama Allah dan mengadakan kebohongan pada {بَعْضَ الأقَاوِيلِ} “sebagian perkataan” yang dusta, {لأخَذْنَا مِنْهُ بِالْيَمِينِ ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ} “niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya.” Yaitu urat yang bersambung dengan hati, apabila ia terputus, niscaya manusia akan binasa disebabkannya. Seandainya ditakdirkan bahwa Rasulullah –dan hal ini tidak mungkin mengadakan perkataan dusta atas nama Allah, niscaya Dia akan menyegerakan azab untuk beliau, dan menghukum beliau sebagaimana hukuman Dzat Yang Mahaperkasa lagi Mampu, karena Dia Mahabijaksana dan Mampu melakukan segala sesuatu.

HikmahNya menuntut agar tidak memberi waktu tangguh kepada orang yang berdusta atas namaNya yang mengklaim bahwa Allah membolehkan untuknya darah dan harta dari orang-orang yang menyelisihi mereka, dan (mengklaim) bahwa dia dan pengikutnya mendapatkan keselamatan sedangkan yang menyelisihinya mendapatkan kebinasaan. Maka apabila Allah telah mengukuhkan RasulNya dengan buktibukti yang nyata berupa mukjizatmukjizat dan menolong beliau dalam menghadapi para musuh serta memberikan kemampuan kepada beliau menundukkan mereka, maka itu merupakan kesaksian terbesar dari Allah atas risalahnya.

Dan FirmanNya, {فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ} “Maka sekali-kali tidak ada seorang pun dari kalian yang dapat menghalangi (Kami), dari pemotongan urat nadi itu.” Maksudnya, kalau Allah hendak membinasakan beliau, niscaya dia sendiri tidak akan mampu mencegahnya dan tidak ada seorang pun yang kuasa mencegahnya dari azab Allah.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

44-47. Setelah ditegaskan bahwa Al-Qur’an adalah bersumber dari Allah, ayat-ayat ini memperkuat penegasan tersebut dengan menyatakan bahwa tidak ada campur tangan sedikit pun dari nabi Muhammad dalam menyusun isi kandungan Al-Qur’an. Dan sekiranya dia, nabi Muhammad, mengada-adakan sebagian perkataan apalagi semua atas nama kami, pasti kami siksa dia dengan sangat keras atau pastilah kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian vang lebih mengerikan lagi adalah pasti kami potong pembuluh jantungnya sehingga dia tidak akan hidup sekejap pun. Sekiranya itu kami lakukan maka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi kami untuk menghukumnya


Al-Haqqah Ayat 44 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 44, Makna Al-Haqqah Ayat 44, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 44, Al-Haqqah Ayat 44 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 44


Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52