Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 31 الحاقة Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{68} Al-Qalam / القلم الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ المعارج / Al-Ma’arij {70}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Haqqah الحاقة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 69 Tafsir ayat Ke 31.

Al-Qur’an Surah Al-Haqqah Ayat 31

ثُمَّ الْجَحِيمَ صَلُّوهُ ﴿٣١﴾

ṡummal-jaḥīma ṣallụh

QS. Al-Haqqah [69] : 31

Arti / Terjemah Ayat

Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Dikatakan kepada para penjaga neraka Jahanam, “Ambillah orang berdosa ini, belenggulah kedua tangannya ke lehernya lalu masukkanlah ia ke dalam api neraka yang panasnya tiada tara. Belitlah ia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta. Sesungguhnya, dahulu ia adalah orang yang tidak percaya bahwa Allah adalah Tuhan yang layak disembah, tiada sekutu bagi-Nya, tidak beramal sesuatu petunjuk-Nya, tidak menganjurkan manusia ketika di dunia untuk memberi makan orang miskin yang membutuhkan dan lainnya.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

ini merupakan berita tentang keadaan yang dialami oleh orang-orang yang celaka apabila seseorang dari mereka menerima kitab catatan amalnya dari sebelah kirinya di tempat hisab hari kiamat. Maka pada hari itu dia menyesali amal yang telah dilakukannya di dunia dengan penyesalan yang tiada taranya.

maka dia berkata, “Wahai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai, kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu.” (Al-Haqqah: 25-27)

Ad-Dahhak mengatakan yakni kematian yang tiada kehidupan lagi sesudahnya. Hal yang sama dikatakan oleh Muhammad ibnu Ka’b, Ar-Rabi’, dan As-Saddi.

Qatadah mengatakan bahwa orang kafir saat itu menginginkan kematian, padahal ketika di dunia tiada sesuatu pun yang lebih dibencinya selain kematian.

Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang kekuasaanku dariku. (Al-Haqqah: 28-29)

Yakni harta dan kedudukanku tidak dapat membelaku dari azab Allah dan pembalasan-Nya, bahkan segala sesuatunya ditanggung oleh diriku, tiadayang menolongku dan tidak ada orang yang melindungiku. Maka di saat itulah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ berfirman:

Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (Al-Haqqah: 30-31)

Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ memerintahkan kepada Malaikat Zabaniyah (juru siksa) untuk memegangnya dengan kasar dari tempat perhimpunan, lalu lehernya dibelenggu, kemudian diseret ke neraka Jahanam, lalu dimasukkan ke dalamnya, dan api neraka Jahanam menelannya.

Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Sa’id Al-Asyaj, telah menceritakan kepada kami Abu Khalid, dari Amr ibnu Qais, dari Al-Minhal ibnu Amr yang mengatakan bahwa tatkala Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ berfirman, “Peganglah dia !” Maka berebutan untuk menanganinya sebanyak tujuh puluh ribu malaikat, masing-masing dari mereka melakukan hal yang sama, maka ia menjumpai tujuh puluh ribu malaikat itu di dalam neraka. Ibnu Abud Dunia mengatakan di dalam kitab Al-Ahw’ah bahwa orang kafir didatangi oleh empat ratus ribu malaikat, dan tiada sesuatu pun melainkan memukulinya, lalu si orang kafir itu berkata, “Aku tidak punya salah denganmu.” Maka yang memukulinya berkata, “Sesungguhnya Tuhan murka terhadapmu, maka segala sesuatu murka pula terhadapmu.”

Al-Fudail ibnu Iyad mengatakan bahwa tatkala Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎ berfirman, “Peganglah dia dan belenggulah dia,” maka berebutan untuk melaksanakannya sebanyak tujuh puluh ribu malaikat, untuk memperebutkan siapa yang paling dahulu dari mereka yang memasang belenggu di leher si kafir itu.

Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala. (Al-Haqqah: 31)

Maksudnya, lemparkanlah dia ke dalamnya.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

30-37. Pada saat itu ia diperintahkan untuk disiksa, dikatakan kepada Zabaniyah malaikat yang bengis dan kejam, “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya.” Maksudnya, kenakan belenggu di lehernya hingga tercekik, “kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-nyala.” Maksudnya, bolak-balikkan dia di atas bara dan kobarannya, “kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta,” yang berasal dari belenggu Neraka Jahanam yang amat panas membara. Belitlah dia dengan dimasukkan dari anusnya hingga menusuk keluar dari mulutnya kemudian digantung dan terus disiksa dengan azab yang mengerikan. Alangkah buruknya azab dan siksa. Duhai meruginya dia dengan penghinaan dan celaan. Penyebabnya sampai di tempat itu adalah, “sesungguhnya dia dahulu tidak beriman kepada Allah Yang Maha agung.” Ia kufur terhadap Rabbnya, membangkang para RasulNya, dan menolak kebenaran yang dibawa oleh para rasul, “dan juga dia tidak mendorong (orang lain) untuk memberi makan orang miskin.” Maksudnya, di hatinya tidak ada belas kasih terhadap fakir miskin. Ia tidak pernah memberi mereka makan dari hartanya dan tidak mendorong orang lain untuk memberi mereka makan, karena tidak adanya nilai Agama dalam dirinya.

Oleh karena itu, pusat dan unsur kebahagiaan itu ada dua; ikhlas karena Allah semata yang akarnya ada pada keimanan terhadap Allah dan berbuat baik terhadap sesama dengan segala bentuk kebaikan yag diantara bentuk terbesarnya adalah menghilangkan kemadorotan dari orang yang membutuhkan dengan memberi mereka makanan pokoknya, sedangkan pada diri mereka penghuni nereka tadi tidak ada keikhlasan dan tidak ada kebaikan, Karena itulah mereka berhak mendapatkan apa yang mereka peroleh. “Maka tiada seorang teman pun baginya pada hari ini di sini.” Pada Hari Kiamat tidak ada seorang “teman” dan sahabat pun yang bisa menolongnya agar bisa selamat dari azab Allah dan bisa membuatnya mendapatkan pahala Allah.

Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya. Ghafir:18

Ia tidak mendapat “makanan sedikit pun (baginya) kecuali dari darah dan nanah.” Yaitu darah bercampur nanah penduduk neraka yang amat panas, pahit, busuk, dan tidak enak. Tidak ada yang memakan makanan seperti ini “kecuali orang-orang yang berdosa.” Yaitu orang-orang yang tersesat dari jalan yang lurus dan menempuh jalan lain yang mengantarkan mereka menuju Neraka Jahim. Karena itu mereka berhak mendapatkan siksaan yang pedih.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

30-32. Sudah terjatuh tertimpa tangga. Begitulah gambaran para pendurhaka di akhirat. Di tengah kesedihan yang bercampur ketakutan melihat catatan amalnya kemudian Allah berfirman, ‘tangkaplah dia lalu belenggulah yaitu ikatlah tangannya ke lehernya. Kemudian masukkanlah dia ke dalam api neraka yang menyala-Nyala. Siksaan itu tidak hanya sampai di situ, kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta maksudnya rantai yang sangat panjang. “30-32


Al-Haqqah Ayat 31 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Haqqah Ayat 31, Makna Al-Haqqah Ayat 31, Terjemahan Tafsir Al-Haqqah Ayat 31, Al-Haqqah Ayat 31 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Haqqah Ayat 31


Tafsir Surat Al-Haqqah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52