{6} Al-An’am / الأنعام | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الأنفال / Al-Anfal {8} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-A’raf الأعراف (Tempat Yang Tertinggi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 7 Tafsir ayat Ke 163.
وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لَا يَسْبِتُونَ ۙ لَا تَأْتِيهِمْ ۚ كَذَٰلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ ﴿١٦٣﴾
was`al-hum ‘anil-qaryatillatī kānat hāḍiratal-baḥr, iż ya’dụna fis-sabti iż ta`tīhim ḥītānuhum yauma sabtihim syurra’aw wa yauma lā yasbitụna lā ta`tīhim, każālika nablụhum bimā kānụ yafsuqụn
QS. Al-A’raf [7] : 163
Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, (yaitu) ketika datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, padahal pada hari-hari yang bukan Sabat ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami menguji mereka disebabkan mereka berlaku fasik.
Dan tanyakanlah (wahai Rasul) kepada orang-orang Yahudi itu tentang berita penduduk negeri yang tidak jauh dari laut Merah, ketika para penduduknya melanggar hukum-hukum Allah pada hari Sabtu, di mana Allah memerintahkan mereka untuk mengagungkan hari Sabtu dan tidak berburu ikan (pada hari itu). Lalu Allah mencoba dan menguji mereka dengan mendatangkan banyak ikan-ikan pada hari Sabtu di permukaan air laut. Apabila hari Sabtu berlalu, ikan-ikan itu pergi dan tidak pernah tampak lagi, sehingga mereka tidak melihat apa pun di laut pada hari itu. Mereka menunggu ikan-ikan itu pada hari Sabtu di lubang-lubang yang disediakan, kemudian mereka manangkap ikan-ikan itu setelah hari Sabtu. Sebagaimana Kami sebutkan kepada kalian bahwa penampakan ikan-ikan di permukaan air pada hari di haramkannya berburu dan menyembunyikan ikan-ikan itu pada hari dihalalkannya berburu, termasuk ujian dan cobaan, maka begitulah Kami menguji mereka disebabkan kefasikan dan ketidaktaatan mereka terhadap Allah.
Konteks ayat ini merupakan penjabaran dari apa yang disebutkan oleh Allah dalam ayat lain melalui firman-Nya:
Dan sesungguhnya telah kalian ketahui orang-orang yang melanggar di antara kalian pada hari sabtu. (Al Baqarah:65), hingga akhir ayat.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman kepada Nabi-Nya:
Dan tanyakanlah kepada mereka (Bani Israil).
Artinya, tanyakanlah kepada orang-orang Yahudi yang ada di dekatmu tentang kisah teman-teman mereka yang menentang perintah Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى lalu mereka ditimpa siksa Allah yang mengejutkan akibat dari perbuatan mereka, pelanggaran mereka, dan tipu daya mereka dalam menentang perintah-Nya. Allah juga memperingatkan mereka agar jangan menyembunyikan sifat Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ yang mereka jumpai dalam kitab-kitab mereka, agar mereka tidak ditimpa oleh siksaan yang pernah menimpa teman-teman mereka yang terdahulu.
Kota yang dimaksud ialah kota Ailah, terletak di tepi Laut Qalzum (Laut Merah).
Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Daud ibnul Husain, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang kota yang terletak di dekat laut. (Al A’raf:163) Kota tersebut dikenal dengan nama Ailah, terletak di antara kota Madyan dan Bukit Tur. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ikrimah, Mujahid, Qatadah, dan As-Saddi.
Abdullah ibnu Kasir Al-Qari’ mengatakan, “Kami mendengarnya disebut Ailah, tetapi menurut pendapat yang lain ada yang menyebutnya Madyan, menurut riwayat yang lain dari Ibnu Abbas.”
Ibnu Zaid mengatakan bahwa nama kota tersebut adalah Ma’ta, terletak di antara Madyan dan Ainuna.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu.
Maksudnya, mereka melakukan’ pelanggaran di hari Sabtu dan menentang perintah Allah yang mengharuskan mereka agar menjaga kesuciannya di masa itu.
di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air pada hari Sabtunya. (Al-A’rif: 163)
Ad-Dahhak telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa makna syurra’an ialah terapung-apung di permukaan air. Menurut Al-Aufi, dari Ibnu Abbas juga, makna yang dimaksud ialah ikan-ikan itu bermunculan dari semua tempat (di laut itu).
Ibnu Jarir telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini:
…dan di hari-hari bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka.
Yakni Kami mencoba mereka dan menguji mereka dengan memunculkan ikan-ikan itu bagi mereka terapung-apung di permukaan air pada hari larangan melakukan perburuan. Kemudian Kami lenyapkan ikan-ikan itu dari mereka pada hari-hari lainnya yang membolehkan mereka melakukan’ perburuan.
…Demikianlah Kami mencoba mereka.
yaitu Kami menguji mereka.
…disebabkan mereka berlaku fasik.
Artinya, karena kedurhakaan maka mereka tidak mau taat kepada Allah dan membangkang terhadap perintah-Nya. Mereka adalah suatu kaum yang menggunakan hailah (tipu muslihat) untuk melanggar hal-hal yang diharamkan oleh Allah, yaitu dengan cara menggunakan sarana-sarana fisik yang pengertiannya secara tidak langsung menunjukkan pelanggaran terhadap hal yang diharamkan.
Imam Abu Abdullah ibnu Buttah —seorang ulama fiqih— mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Muhammad ibnu Salam, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Muhammad ibnus Sabbah Az-Za’farani, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Harun, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Janganlah kalian melakukan pelanggaran seperti pelanggaran yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi, karenanya kalian akan menghalalkan hal-hal yang diharamkan Allah dengan sedikit kilah (tipu muslihat).
Sanad hadis ini berpredikat jayyid (baik), karena sesungguhnya Ahmad ibnu Muhammad ibnu Salam ini disebutkan oleh Al-Khatib di dalam kitab Tarikh-nya, bahwa dia orangnya siqah. Sedangkan perawi lainnya berpredikat masyhur lagi siqah Imam Turmuzi menilai sahih kebanyakan sanad dengan kriteria seperti ini.
(163) وَسْـَٔلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِۘ “Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut”, di pantai ketika mereka melanggar dan Allah menghukum mereka اِذْ يَعْدُوْنَ فِى السَّبْتِ “ketika mereka melanggar aturan pada Hari Sabtu.” Padahal Allah جَلَّ جَلالُهُ telah memerintahkan mereka agar menghormatinya dan mengagungkannya dengan tidak menangkap ikan pada hari itu, lalu Allah menguji mereka, di mana pada Hari Sabtu ikan-ikan be-sar muncul di permukaan laut dalam jumlah yang banyak. وَّيَوْمَ لَا يَسْبِتُوْنَۙ “Dan di hari-hari yang bukan Sabtu.” Yakni jika Hari Sabtu berlalu لَا تَأْتِيْهِمْ “ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka.” Yakni ia menghilang dan mereka tidak melihat seekor pun. كَذٰلِكَ ۛنَبْلُوْهُمْ بِمَا كَانُوْا يَفْسُقُوْنَ “Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka ber-laku fasik.” Kefasikan mereka yang menyebabkan Allah menguji mereka dengan ujian tersebut, karena jika mereka tidak demikian, niscaya Allah membebaskan mereka dan tidak menimpakan ujian dan keburukan kepada mereka.
Nikmat berikutnya adalah nikmat melimpahnya ikan buat mereka di hari ibadah. Dan tanyakanlah wahai nabi Muhammad, yakni kepada mereka orang-orang yahudi yang hidup pada masamu tentang kisah penduduk negeri yang terletak di dekat laut, yaitu kota ailah yang terletak di pantai laut merah, atau tepatnya di teluk aqabah, ketika mereka melanggar aturan Allah pada hari sabat, yang menurut aturan mereka merupakan hari yang dikhususkan untuk ibadah dan terlarang untuk bekerja dan mencari ikan, yaitu ketika datang kepada mereka ikan-ikan yang berada di sekitar mereka yang bagaikan terapung-apung di permukaan air, padahal pada hari-hari yang bukan sabat ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah kami menguji mereka disebabkan mereka sering kali berlaku fasik, keluar dari ketaatan kepada alla setelah menjelaskan keadaan para pendurhaka itu, ayat ini menguraikan sikap orang-orang yang sebelum ini pada ayat 159 telah disinggung, yaitu umat nabi musa yang memberi petunjuk kepada kebenaran. Ayat ini menyatakan, dan ingatlah ketika suatu umat di antara mereka, yaitu tatkala sekelompok orang-orang saleh dari leluhur bani israil’yang tidak berbuat jahat seperti yang lainnya’bertanya kepada mereka yang menasihati orang-orang yang berbuat jahat dengan berkata, mengapa kamu bersusah payah menasihati kaum yang akan dibinasakan sehingga punah sama sekali karena dosa yang mereka lakukan, atau diazab oleh Allah di akhirat nanti dengan azab yang sangat keras’ mereka menjawab, kami melakukan itu agar kami mempunyai alasan dan pelepas tanggung jawab kepada tuhanmu, dan sebenarnya kami berharap agar mereka bertakwa. Alasan mereka itu ialah mereka telah melaksanakan perintah Allah untuk memberi peringatan.
Al-A’raf Ayat 163 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-A’raf Ayat 163, Makna Al-A’raf Ayat 163, Terjemahan Tafsir Al-A’raf Ayat 163, Al-A’raf Ayat 163 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-A’raf Ayat 163
Tafsir Surat Al-A’raf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128 | 129 | 130 | 131 | 132 | 133 | 134 | 135 | 136 | 137 | 138 | 139 | 140 | 141 | 142 | 143 | 144 | 145 | 146 | 147 | 148 | 149 | 150 | 151 | 152 | 153 | 154 | 155 | 156 | 157 | 158 | 159 | 160 | 161 | 162 | 163 | 164 | 165 | 166 | 167 | 168 | 169 | 170 | 171 | 172 | 173 | 174 | 175 | 176 | 177 | 178 | 179 | 180 | 181 | 182 | 183 | 184 | 185 | 186 | 187 | 188 | 189 | 190 | 191 | 192 | 193 | 194 | 195 | 196 | 197 | 198 | 199 | 200 | 201 | 202 | 203 | 204 | 205 | 206
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)