{15} Al-Hijr / الحجر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الإسراء / Al-Isra {17} |
Tafsir Al-Qur’an Surat An-Nahl النحل (Lebah) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 16 Tafsir ayat Ke 126.
وَإِنْ عَاقَبْتُمْ فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ ۖ وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ ﴿١٢٦﴾
wa in ‘āqabtum fa ‘āqibụ bimiṡli mā ‘ụqibtum bih, wa la`in ṣabartum lahuwa khairul liṣ-ṣābirīn
QS. An-Nahl [16] : 126
Dan jika kamu membalas, maka balaslah dengan (balasan) yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar.
Jika kalian, wahai orang-orang mukmin, ingin menuntut balas terhadap orang-orang yang telah menzalimi kalian, maka janganlah membalas melebihi kezaliman mereka terhadap kalian. Jika kalian bersabar, maka itu lebih baik bagi kalian di dunia dengan mendapatkan kemenangan, dan di akhirat dengan mendapatkan pahala yang besar.
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى memerintahkan untuk berbuat adil dalam qisas (pembalasan) dan seimbang dalam menunaikan hak, seperti yang disebutkan dalam riwayat Abdur Razzaq, dari As-Sauri, dari Khalid, dari Ibnu Sirin yang telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
…maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.
Bahwa jika seseorang mengambil sesuatu dari kalian, maka ambillah darinya yang semisal. Hal yang sama telah dikatakan oleh Mujahid, Ibrahim, Al-Hasan Al-Basri, dan lain-lainnya. Pendapat ini dipilih oleh Ibnu Jarir. ‘
Ibnu Zaid mengatakan bahwa pada mulanya kaum muslim diperintahkan memaaf terhadap sikap orang-orang musyrik. Tetapi setelah masuk Islam, banyak lelaki yang mempunyai kekuatan, maka mereka mengatakan, “Wahai Rasulullah, sekiranya Allah memberi izin kepada kita (untuk membalas), tentulah kami akan balas anjing-anjing itu.” Maka turunlah ayat ini, yang kemudian di-mansukh oleh ayat jihad.
Muhammad ibnu lshaq telah meriwayatkan dari salah seorang temannya, dari Ata ibnu Yasar yang mengatakan bahwa surat An-Nahl seluruhnya diturunkan di Mekah, maka ia termasuk surah Makkiyyah, kecuali tiga ayatyang tertetak di akhirnya, ketigaayat tersebut diturunkan di Madinah sesudah Perang Uhud, ketika Hamzah r.a. gugur dalam keadaan tercincang. Maka Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda:
Sesungguhnya jika Allah memberikan kemenangan kepadaku atas mereka, sesungguhnya aku akan balas mencincang tiga puluh orang lelaki dari kalangan mereka (sebagai pembalasan atas kematian Hamzah).
Ketika kaum muslim mendengar hal tersebut, mereka berkata, “Demi Allah, seandainya Allah memenangkan kita atas mereka, sungguh kita akan mencincang mereka dengan cincangan yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun dari kalangan orang-orang Arab.” Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya:
Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan ‘yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian. , hingga akhir surat.
Hadis ini mursal di dalam sanadnya terdapat seorang lelaki yang tidak disebutkan namanya.
Tetapi hadis ini telah diriwayatkan pula melalui jalur lain secara muttasil oleh Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar.
Disebutkan bahwa telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Yahya, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Asim, telah menceritakan kepada kami Saleh Al-Murri, dari Sulaiman At-Taimi, dari Abu Usman, dari Abu Hurairah r.a., bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berdiri di dekat jenazah Hamzah ibnu Abdul Muttalib r.a. setelah ia gugur sebagai syuhada. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melihat suatu pemandangan yang belum pernah beliau lihat sangat menyakitkan seperti pemandangan kala itu. Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ melihat jenazah Hamzah dalam keadaan telah dicincang (dirobek dadanya). Beliau bersabda: Semoga rahmat Allah lerlimpahkan kepadamu, sesungguhnya engkau menurut sepengetahuanku tiada lain seorang yang suka menghubungkan tali silaturahmi lagi banyak berbuat kebaikan. Demi Allah, seandainya tiada kesedihan atas dirimu karena tidak tega melihat keadaanmu, tentulah aku suka bila kubiarkan engkau, hingga Allah membangkitkanmu dari perut binatang-binatang buas (atau dengan kalimat yang semisal). Ingatlah, demi Allah, atas kejadian ini, sungguh aku akan mencincang tujuh puluh orang (dari mereka) seperti cincangan yang dialami olehmu. Maka Malaikat Jibril a.s. turun kepada Nabi Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dengan membawa ayat ini, lalu ia membacakannya: Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian. (An Nahl:I26), hingga akhir surat. Lalu Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ membayar kifarat sumpahnya dan menahan diri dari apa yang diniatkannya itu.
Sanad hadis ini mengandung ke-daif-an, karena sesungguhnya Saleh Al-Murri orangnya daif menurut pendapat para imam ahli hadis. Bahkan Imam Bukhari mengatakan bahwa hadisnya berpredikat munkar.
Asy-Sya’bi dan Ibnu Juraij mengatakan bahwa ayat ini diturunkan berkenaan dengan ucapan kaum muslim dalam Perang Uhud sehubungan dengan orang-orang mereka yang gugur dalam keadaan tercincang.
Mereka mengatakan, “Sungguh kami akan mencincang mereka sebagaimana mereka mencincang kami.” Lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan ayat-ayat ini berkenaan dengan hal tersebut.
Abdullah (putra Imam Ahmad) mengatakan di dalam kitab musnad ayahnya, telah menceritakan kepada kami Hudbah ibnu Abdul Wahhab Al-Marwazi, telah menceritakan kepada kami Al-Fadl ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Isa ibnu Ubaid, dari Ar-Rabi’ ibnu Anas, dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka’b yang mengatakan bahwa dalam Perang Uhud telah gugur dari kalangan Ansar sebanyak enam puluh orang lelaki, sedangkan dari kalangan Muhajirin hanya enam orang. Maka para sahabat Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ berkata, “Seandainya kita mendapat kemenangan dalam perang berikutnya dari orang-orang musyrik, sungguh kami akan balas mencincang mereka.” Dan ketika hari kemenangan atas kota Mekah terjadi, seorang lelaki berkata, “Sesudah hari ini Quraisy tidak akan dikenal lagi.” Maka terdengarlah suara seruan yang mengatakan bahwa sesungguhnya Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah memberikan jaminan keamanan kepada semua orang, baik yang berkulit hitam maupun yang berkulit putih, kecuali si anu dan si anu. Disebutkan nama sejumlah orang yang dimaksud. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menurunkan firman-Nya: Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian. (An-Nahi: 126), hingga akhir surat. Dan Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda: Kami akan bersabar dan tidak akan membalas.
Ayat ini mempunyai persamaan dengan ayat-ayat lain, yang intinya mengandung perintah untuk bersikap adil dan dianjurkan bersikap pemurah (memaaf), seperti yang disebutkan dalam firman-Nya:
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. (Asy Syuura:40)
Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
maka barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. (Asy Syuura:40), hingga akhir ayat.
Dan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan luka-luka (pun) ada qisasnya. (Al Maidah:45)
Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
Barang siapa yang melepaskan (hak qisas) nya, maka melepaskan hak itu (menjadi) penebus dosa baginya. (Al Maidah:45)
Dan dalam ayat berikut ini disebutkan oleh firman-Nya:
…Dan jika kalian memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepada kalian.
Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Tetapi jika kalian bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
Allah جَلَّ جَلالُهُberfirman untuk memperbolehkan (pemba-lasan yang) adil dan menganjurkan sikap utama dan kebaikan, {وَإِنْ عَاقَبْتُمْ} “Dan jika kamu memberikan balasan,” barangsiapa yang melan-carkan perbuatan buruk kepada kalian lewat ucapan dan tindakan, {فَعَاقِبُوا بِمِثْلِ مَا عُوقِبْتُمْ بِهِ} “maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu,” tanpa tambahan dari kalian atas apa yang dia perlakukan kepada kalian. {وَلَئِنْ صَبَرْتُمْ} “Akan tetapi jika kamu bersabar,” (untuk tidak melakukan) pembalasan, dan kalian memaafkan kejahatannya, {لَهُوَ خَيْرٌ لِلصَّابِرِينَ} “sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar,” daripada melancarkan pembalasan. Pahala di sisi Allah lebih baik bagi kalian, dan lebih baik kesudahannya, sebagaimana Firman Allah,
{فمن عفا وأصلح فأجره على الله}
“Barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (Asy-Syura: 40).
Ayat ini memberi tuntunan kepada nabi Muhammad tentang tata cara berdakwah dan membalas perbuatan orang yang menyakitinya, dan jika kamu membalas terhadap siapa pun yang telah menyakiti atau menyiksamu dalam berdakwah, maka balas dan hukum-lah mereka dengan balasan yang sama, yakni setimpal, dengan siksaan atau kesalahan yang ditimpakan kepadamu; jangan kaubalas mereka lebih dari itu. Tetapi jika kamu bersabar dan tidak membalas apa yang mereka lakukan kepadamu, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang yang sabar. Sabar adalah sikap yang mulia, karena itu Allah memerintahkan nabi Muhammad untuk bersabar. Allah berfirman, dan bersabarlah, wahai nabi Muhammad, dalam menghadapi tantangan dan cobaan hidup serta penolakan orang kafir terhadap seruanmu, dan ketahuilah bahwa kesabaranmu itu semata-mata dengan pertolongan Allah. Dan janganlah engkau bersedih hati terhadap penolakan dan kekafiran mereka, dan jangan pula engkau bersempit dada terhadap tipu daya yang mereka rencanakan untuk menghalagi seruanmu.
An-Nahl Ayat 126 Arab-Latin, Terjemah Arti An-Nahl Ayat 126, Makna An-Nahl Ayat 126, Terjemahan Tafsir An-Nahl Ayat 126, An-Nahl Ayat 126 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan An-Nahl Ayat 126
Tafsir Surat An-Nahl Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112 | 113 | 114 | 115 | 116 | 117 | 118 | 119 | 120 | 121 | 122 | 123 | 124 | 125 | 126 | 127 | 128
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)