Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 96 الكهف Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{17} Al-Isra / الإسراء الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ مريم / Maryam {19}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 96.

Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 96

آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ قَالَ انْفُخُوا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَعَلَهُ نَارًا قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا ﴿٩٦﴾

ātụnī zubaral-ḥadīd, ḥattā iżā sāwā bainaṣ-ṣadafaini qālanfukhụ, ḥattā iżā ja’alahụ nārang qāla ātụnī ufrig ‘alaihi qiṭrā

QS. Al-Kahfi [18] : 96

Arti / Terjemah Ayat

Berilah aku potongan-potongan besi!” Hingga ketika (potongan) besi itu telah (terpasang) sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, dia (Zulkarnain) berkata, “Tiuplah (api itu)!” Ketika (besi) itu sudah menjadi (merah seperti) api, dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atasnya (besi panas itu).”

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Berikan kepadaku potongan-potongan besi. Hingga ketika mereka telah membawa besi, meletakkannya, dan menyamakannya dengan kedua sisi gunung, maka Dzulqarnain berkata kepada para pekerja: Nyalakan api. Hingga apabila semua besi sudah menjadi api, maka dia berkata: Berikan kepadaku tembaga agar aku tuangkan di atas besi itu.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Az-zubur bentuk jamak dari zabrah, artinya potongan besi. Demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Ibnu Abbas, Mujahid, dan Qatadah, potongan besi itu akan dijadikan sebagai batanya. Menurut suatu riwayat, berat setiap potongan besinya adalah satu kuintal Damaskus atau lebih.

Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu.

Yakni setelah potongan-potongan besi itu disusun mulai dari pondasinya, hingga ketinggiannya sama rata dengan puncak kedua bukit seraya menutup celah yang ada di antara keduanya, para ulama berbeda pendapat tentang tinggi dan lebar dinding tersebut, banyak pendapat mengenainya di kalangan mereka.

berkatalah Zulqarnain, “Tiuplah (api itu).”

Maksudnya, nyalakanlah api untuk membakarnya, hingga manakala dinding besi itu telah menjadi api.

…dia pun berkata, “Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar kutuangkan ke atas besi panas itu.”

Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Ad-Dahhak, Qatadah, dan As-Saddi mengatakan bahwa yang dituangkan itu adalah tembaga, sebagian dari mereka menambahkan tembaga yang telah dilebur, dengan berdalilkan firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

dan Kami alirkan cairan tembaga baginya. (Saba’:12)

Karena itulah maka bendungan ini diserupakan dengan kain burdah yang berlurik (bergaris).

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bisyr ibnu Yazid, telah menceritakan kepada kami Sa’id, dari Qatadah yang mengatakan, “Pernah diceritakan kepada kami (para Tabi’in) bahwa seorang lelaki berkata kepada Rasullullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, “Wahai Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, sesungguhnya saya telah melihat bendungan Ya-juj dan Ma-juj.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Kalau begitu, gambarkanlah keadaannya kepadaku!”. Lelaki itu berkata, “Dari kejauhan tampak bentuknya seperti kain burdah yang bergaris, yakni garis hitam dan garis merah.” Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ bersabda, “Kalau begitu, berarti kamu telah melihatnya.” Hadis ini berpredikat mursal.

Khalifah Al-Wasiq di masa pemerintahannya pernah memerintahkan kepada salah seorang amir (pembantu)nya untuk membuat tim ekspedisi guna melihat bendungan tersebut, lalu bila mereka kembali nanti harus menceritakan kepadanya keadaan bendungan tersebut secara rinci. Tim yang tergabung dalam ekspedisi ini menjelajahi berbagai negeri dan keraja­an, hinga konon akhirnya mereka berhasil menemukan bendungan tersebut dan menyaksikan bangunannya yang terbuat dari besi dan tembaga.

Disebutkan bahwa mereka melihat sebuah pintu besar pada bendungan itu dan gembok yang sangat besar. Mereka sempat pula melihat adanya sisa-sisa batu bata dan pekerjaan di salah satu menaranya, dan bahwa bendungan tersebut dijaga ketat oleh penjaga-penjaga dari kerajaan-kerajaan yang berdekatan dengannya. Dikatakan pula bahwa bendungan tersebut sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada bukit-bukit yang ada di sekitarnya.

Kemudian tim ekspedisi ini kembali ke negeri mereka. Lama masa perjalanan mereka lebih dari dua tahun, dalam perjalanannya itu mereka menyaksikan berbagai kejadian yang mengerikan dan hal-hal yang aneh.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

Tafsir Ayat:

آتُونِي زُبَرَ الْحَدِيدِ “Berilah aku potongan-potongan besi,” yaitu potongan-potongan besi, maka mereka pun menyerahkannya kepada Dzulqarnain حَتَّى إِذَا سَاوَى بَيْنَ الصَّدَفَيْنِ “hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu,” yaitu dua gunung yang dibangun sebuah dinding di antara keduanya قَالَ انْفُخُوا “berkatalah (Dzulqarnain), ‘Tiuplah’,” api itu. Maksudnya, nyalakanlah api itu sampai besar dan pergunakanlah alat-alat tiup supaya semakin besar sehingga dapat mencairkan tembaga. Ketika tembaga itu sudah meleleh yang mana dia ingin merekatkannya di antara potongan-potongan besi itu قَالَ آتُونِي أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا “dia pun berkata, ‘Berilah aku tembaga (yang mendidih) agar aku tuangkan ke atas besi panas itu’,” tembaga yang meleleh. Kemudian ia menuangkan lelehan tembaga pada potongan-potongan besi itu sehingga dinding semakin kokoh dengan kekokohan yang dahsyat. Orang-orang yang berada di belakangnya terlindungi dari gangguan Ya’juj dan Ma’juj.

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Zulkarnain berkata, ‘berilah aku potongan-potongan besi untuk aku jadikan bahan membuat dinding penghalang yang kuat!’ hingga ketika potongan-potongan besi itu telah terpasang dengan kukuh dan ketinggiannya sama rata dengan kedua puncak gunung itu, dia meminta mereka menyalakan api dan berkata, ‘tiuplah api itu dengan kuat supaya besi itu panas!’ ketika besi itu sudah menjadi panas dan berwarna merah seperti api karena api pembakaran yang begitu besar, dia pun berkata, ‘berilah aku tembaga yang sudah dipanaskan hingga meleleh agar dapat kutuangkan ke atasnya, yaitu besi-besi panas itu sehingga menjadi bangunan dinding yang kukuh. ’97. Seiring selesainya pembangunan dinding yang kuat dan tinggi itu, maka mereka, yaitu yakjuj dan makjuj dan bangsa lain, tidak akan dapat mendakinya karena bentuk dinding itu yang tinggi dan tegak, dan merek tidak akan dapat pula melubanginya karena dinding itu begitu tebal dan kuat.


Al-Kahfi Ayat 96 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 96, Makna Al-Kahfi Ayat 96, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 96, Al-Kahfi Ayat 96 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 96


Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110