| {17} Al-Isra / الإسراء | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | مريم / Maryam {19} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 18.
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظًا وَهُمْ رُقُودٌ ۚ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ ۚ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَارًا وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْبًا ﴿١٨﴾
wa taḥsabuhum aiqāẓaw wa hum ruqụduw wa nuqallibuhum żātal-yamīni wa żātasy-syimāli wa kalbuhum bāsiṭun żirā’aihi bil-waṣīd, lawiṭṭala’ta ‘alaihim lawallaita min-hum firāraw wa lamuli`ta min-hum ru’bā
QS. Al-Kahfi [18] : 18
Dan engkau mengira mereka itu tidak tidur, padahal mereka tidur; dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentu kamu akan berpaling melarikan (diri) dari mereka dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka.
Kamu mengira, wahai orang yang melihat, para penghuni gua itu bangun, padahal mereka itu dalam kenyataannya adalah tidur, dan Kami berjanji untuk menjaga mereka. Kami bolak-balikkan mereka saat tidur sekali waktu ke kanan dan sekali waktu ke kiri, agar mereka tidak dimakan tanah, sedang anjing mereka yang menemani mereka membentangkan kedua lengannya di halaman gua. Sekiranya kalian menyaksikan mereka, niscaya kalian akan melarikan diri dari mereka, dan niscaya hati kalian akan dipenuhi ketakutan terhadap mereka.
Sebagian ahli ‘ilmu mengatakan bahwa setelah Allah menimpakan tidur pada telinga mereka, mata mereka tidak terkatup, agar matanya tidak rusak. Karena apabila mata dalam keadaan terbuka, berarti selalu mendapat hawa (udara), dan itu lebih merawatnya. Karena itulah dalam firman-Nya disebutkan: wasid artinya pintu gua. Menurut pendapat yang lain, makna al-wasid ialah tanah. Tetapi pendapat yang benar ialah yang mengartikan halaman dan pintu gua. Termasuk ke dalam pengertian ini finnan Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى yang mengatakan:
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka. (Al-Humazah: 8)
Yakni tertutup mengunci mereka di dalamnya. Dikatakan pula asid semakna dengan wasid. Anjing mereka mendekam di depan pintu seperti kebiasaan anjing lainnya.
Ibnu Juraij mengatakan bahwa anjing menjaga pintu gua mereka, dan hal itu sudah menjadi watak dan tabiat anjing. Anjing mendekam di depan pintu gua mereka seakan-akan sedang menjaga mereka. Tempat mendekam anjing itu berada di luar gua, karena malaikat tidak mau memasuki suatu rumah yang di dalamnya terdapat anjing, seperti yang telah disebutkan dalam hadis sahih. Malaikat tidak mau pula memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar (patung), orang yang berjinabah, juga orang kafir, seperti yang telah disebutkan di dalam hadis yang berpredikat hasan.
Berkah mereka mencakup anjing mereka sehingga anjing itu pun terkena tidur seperti yang menimpa diri mereka, sedangkan anjing itu berada dalam posisinya. Demikianlah faedah dan manfaat berteman dengan orang-orang saleh, sehingga anjing ini menjadi terkenal dan disebut-sebut serta menjadi buah tutur.
Menurut suatu pendapat anjing itu adalah anjing berburu milik salah seorang pemuda itu.
Menurut pendapat yang lain, anjing itu adalah milik juru masak raja, lalu juru masak itu bergabung dengan mereka dan anjingnya mengikutinya. Juru masak tersebut seagama dan seiman dengan para pemuda itu. Akan tetapi, pendapat yang mirip dengan kebenaran ialah yang pertama tadi, yaitu milik salah seorang pemuda itu.
Al-Hafiz ibnu Asakir telah meriwayatkan di dalam biografi Hammam ibnul Wal id Ad-Dimasyqi, bahwa telah menceritakan kepada kami Sadaqah ibnu Umar Al-Gassani, telah menceritakan kepada kami Abbad Al-Minqari, ia pernah mendengar Al-Hasan Al-Basri mengatakan bahwa nama domba yang disembelih Nabi Ibrahin a.s. ialah Jarir, nama burung hudhud Nabi Sulaiman a.s. ialah ‘Unfuz, nama anjing para pemuda penghuni gua adalah Qitmir, dan nama anak lembu yang disembah kaum Bani Israil ialah Bahmut. Nabi Adam a.s. diturunkan (dari surga) ke India, sedangkan Siti Hawa diturunkan di Jeddah, iblis diturunkan di Desbisan, sedangkan ular (yang menggoda Nabi Adam dan Siti Hawa) diturunkan di Asfahan.
Dalam riwayat yang terdahulu dari Syu’aib Al-Jibai telah disebutkan bahwa nama anjing itu adalah Hamran.
Para ulama berbeda pendapat tentang warna bulu anjing itu. Pendapat mereka berbeda-beda, tetapi tidak ada faedahnya dan tidak penting, bahkan termasuk hal yang dilarang karena semuanya hanya berdasarkan dugaan belaka, tanpa sandaran:
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Dan jika kamu menyaksikan mereka, tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.
Yakni Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menyelimuti diri mereka dengan wibawa, sehingga tiada seorang pun yang melihat mereka melainkan hatinya akan merasa takut. Allah telah melindungi mereka dengan rasa takut dan wibawa yang hebat, agar tiada seorang pun berani mendekati mereka dan tiada suatu tangan pun yang dapat menyentuh mereka, hingga tiba masa terbangunnya mereka dari tidurnya, sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى, karena dalam peristiwa itu terkandung hikmah dan bukti yang jelas (tentang kekuasaan Allah) dan rahmat yang luas.
(18) وَتَحْسَبُهُمْ اَيْقَاظًا وَّهُمْ رُقُوْدٌ ۖ “Dan kamu mengira mereka itu ba-ngun padahal mereka tidur,” maksudnya, kalian wahai orang yang melihatnya menyangka bahwa mereka seolah-olah bangun, pada-hal mereka dalam keadaan tidur. Para ulama tafsir mengatakan, “Hal itu karena mata mereka tetap terbuka supaya tidak rusak, se-hingga orang yang melihat, menyangka mereka terjaga padahal mereka tidur.”
وَّنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ ۖ “Dan Kami bolak balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” Ini juga merupakan bentuk pemeliharaan Allah terhadap badan-badan mereka. Karena bumi, reaksi umumnya, meng-gerogoti tubuh yang menempel padanya. Lalu di antara ke-tentuan Allah, Dia membolak-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri dengan kadar (frekuensi) yang tidak menyebabkan bumi merusak tubuh mereka, meskipun Allah Mahakuasa untuk menjaga tubuh mereka tanpa perlu dibolak-balik. Akan tetapi, Allah Maha-bijaksana, Dia ingin memberlakukan sunnahNya di alam semesta dan mengaitkan sebab kausalitas dengan sesuatu dari akibat-akibat-nya.
وَكَلْبُهُمْ بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيْدِۗ “Sedangkan anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua.” Anjing yang menyertai Ashhabul Kahfi, mengalami tidur (sebagaimana mereka) pada waktu ia berjaga-jaga. Anjing tersebut mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Maksudnya, berada di pintu atau halaman gua. Ini merupaan penjagaan bagi mereka dari (reaksi) bumi. Sedangkan penjagaan mereka dari kalangan manusia, maka Allah mengabarkan bahwa mereka dijaga dengan rasa takut yang Allah hembuskan. Seandainya ada orang melihat mereka niscaya hatinya akan sarat dengan rasa takut dan lari tunggang langgang dari mereka. Inilah faktor yang menyebabkan mereka bisa tinggal lama dan tidak ada seorang pun yang berhasil melacak mereka, padahal mereka berada dekat se-kali dari kota. Dalil yang menunjukkan dekatnya tempat mereka yaitu bahwa tatkala mereka terbangun, maka mereka mengutus salah seorang dari temannya agar membeli makanan di kota, se-mentara yang lain menunggu kedatangannya. Hal ini menunjuk-kan sangat dekatnya mereka dari kota.
Dan engkau, yakni siapa pun yang melihat keadaan mereka di dalam gua, mengira mereka itu tidak tidur, sebab dilihat dari pandangan matanya keadaan mereka seperti terjaga, padahal mereka tidur lelap; dan kami bolak-balikkan tubuh mereka ke kanan dan ke kiri, sehingga tidak rusak oleh tanah sedang anjing mereka seakan-akan menjaga mereka membentangkan kedua lengannya di depan pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan keadaan mereka ketika itu, tentu kamu akan berpaling melarikan diri dari mereka dan penuh tanda tanya apa yang sesungguhnya terjadi pada mereka, dan pasti kamu akan dipenuhi rasa takut terhadap mereka sebab kamu melihat sesuatu yang sangat menakjubkan yang tidak pernah kamu lihat sebelumnya. Dan demikianlah setelah kami tidurkan mereka dalam waktu yang lama dan kami jaga mereka di dalam tidurnya itu, kami bangunkan mereka agar di antara mereka saling bertanya tentang keadaan mereka. Salah seorang di antara mereka berkata, sudah berapa lama kamu berada di sini’ mereka menjawab, kita berada (di sini) sehari atau setengah hari. Mereka mengira baru satu atau setengah hari di dalam gua, sebab mereka masuk ke dalam gua pada pagi hari dan bangun dari tidur pada sore hari. Melihat keadaan di dalam gua itu dan di sekitarnya berbeda dengan apa yang disaksikan dahulu, mereka ragu berapa lama tinggal di dalam gua. Maka timbullah perbedaan pendapat di antara mereka. Kemudian berkata seorang di antara mereka, tak usah kita perdebatkan berapa lama kita di sini, tuhanmu lebih mengetahui berapa lama kamu berada di sini. Meraka merasa lapar maka salah seorang di antara mereka berkata, suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota untuk membeli makanan dengan membawa uang perakmu ini, dan hendaklah dia mencari tempat menjual makanan dan lihat manakah makanan yang lebih baik, maka belilah makanan itu dan bawalah sebagian makanan itu untukmu, dan hendaklah dia berlaku lemah lembut kepada siapa saja di kota itu dan jangan sekali-kali menceritakan halmu kepada siapa pun agar mereka tidak mengetahui keadaanmu dan tempatmu bersembunyi.
Al-Kahfi Ayat 18 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 18, Makna Al-Kahfi Ayat 18, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 18, Al-Kahfi Ayat 18 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 18
Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110