Tafsir Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 61 الكهف Lengkap Arti Terjemah Indonesia

{17} Al-Isra / الإسراء الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ مريم / Maryam {19}

Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi الكهف (Penghuni-Penghuni Gua) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 18 Tafsir ayat Ke 61.

Al-Qur’an Surah Al-Kahfi Ayat 61

فَلَمَّا بَلَغَا مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوتَهُمَا فَاتَّخَذَ سَبِيلَهُ فِي الْبَحْرِ سَرَبًا ﴿٦١﴾

fa lammā balagā majma’a bainihimā nasiyā ḥụtahumā fattakhaża sabīlahụ fil-baḥri sarabā

QS. Al-Kahfi [18] : 61

Arti / Terjemah Ayat

Maka ketika mereka sampai ke pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, lalu (ikan) itu melompat mengambil jalannya ke laut itu.

Tafsir Al-Muyassar (Kementerian Agama Saudi Arabia)

Mereka bersungguh-sungguh dalam menempuh perjalanan. Ketika mereka sampai di pertemuan dua buah lautan itu mereka duduk di atas batu besar dan mereka pun lalai ikan mereka yang diperintahkan kepada Musa agar dia bawa sebagai makanan untuk mereka. Yusya membawa ikan itu dengan diletakkan di keranjang, tiba-tiba ikan itu menjadi hidup dan melompat ke laut, dan mengambil jalan terbuka untuknya di laut itu.

Tafsir Ibnu Katsir (Tafsir al-Qur’an al-Azhim)

Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى‎:

Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya.

Demikian itu karena si murid tersebut di perintahkan oleh Musa untuk membawa ikan asin, dan dikatakan kepadanya bahwa manakala kamu kehilangan ikan itu, maka dia ada di tempat tersebut.

Keduanya berangkat hingga sampailah di tempat bertemunya dua laut, di tempat itu terdapat sebuah mata air yang disebut ‘Ainul Hayat’ (mata air kehidupan). Di tempat itu keduanya (Musa dan muridnya) ter­tidur lelap dalam istirahatnya. Ikan yang mereka bawa terkena oleh percikan mata air itu, maka ikan bergerak hidup kembali dalam kantong Yusya’ ibnu Nun (murid Nabi Musa a.s.). Lalu ikan melompat dari kantong itu dan menceburkan dirinya ke dalam laut. Yusya’ terbangun, sedangkan ikan itu telah terjatuh ke dalam laut (tanpa sepengetahuannya), dan ikan menempuh jalannya di dalam laut, sedangkan air yang dilaluinya tidak bersatu lagi melainkan membentuk terowongan. Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya:

…lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut (membentuk lubang).

Yakni membentuk jalan yang dilaluinya seperti terowongan dalam tanah.

Ibnu Juraij mengatakan dari Ibnu Abbas, bahwa jalan yang telah di­lalui oleh ikan itu seakan-akan membatu (keras dan tidak menutup seba­gaimana lazimnya benda cair).

Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa tidak sekali-kali tubuh ikan itu menyentuh laut melainkan airnya menjadi kering hingga seperti batu bentuknya (bukan benda cair lagi).

Muhammad ibnu Ishaq telah meriwayatkan dari Az-Zuhri, dari Ubai-dillah ibnu Abdullah, dari Ibnu Abbas, dari Ubay ibnu Ka’b yang mengata­kan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ketika menceritakan kisah ini bersabda, “Air laut (yang telah dilalui ikan) itu sejak manusia ada tidak terbuka selain dari bekas yang dilalui oleh ikan itu. Air laut itu terbuka seperti celah, hingga Musa kembali ke tempat itu dan melihat bekas jalan yang dilalui oleh ikan tersebut.” Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: Itulah (tempat) yang cari. (Al Kahfi:64)

Qatadah mengatakan bahwa ikan itu melompat ke laut, lalu mengambil jalannya ke dalam laut. Maka tiadalah bekas air laut yang dilaluinya me­lainkan menjadi beku dan membentuk terowongan.

Tafsir as-Sa’di (Taisirul Karimirrahman fi Tafsiri Kalamil Mannan)

(61) Ini merupakan tekad teguh darinya. Karena itu, dia menjalankannya. فَلَمَّا بَلَغَا “Maka tatkala mereka sampai,” yaitu dia dan pelayannya مَجْمَعَ بَيْنِهِمَا نَسِيَا حُوْتَهُمَا “ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikannya,” ada seekor ikan yang mereka bawa seba-gai bekal dan makanan mereka. Ia telah diberitahu (sebelumnya) bahwa kapan saja ikan tersebut hilang, maka di situlah insan yang dia tuju berada فَاتَّخَذَ “lalu mengambil,” yaitu ikan tersebut meng-ambil سَبِيْلَهٗ “jalannya,” jalannya ى الْبَحْرِ سَرَبًا “ke laut itu dengan pergi secara sembunyi-sembunyi,” ini termasuk tanda kebesaran Allah. Para ulama tafsir berkata, ‘Sesungguhnya ikan tersebut yang dijadi-kan perbekalan oleh mereka, ketika mereka sampai di tempat itu, (maka ikan itu) terkena air laut. Maka ia pergi secara sembunyi-sembunyi dengan izin Allah ke dalam lautan dan hidup bersama binatang-binatang laut lainnya.”

Tafsir Ringkas Kemenag (Kementrian Agama Republik Indonesia)

Maka ketika mereka, yakni nabi musa dan pembantunya sampai ke suatu tempat yang merupakan pertemuan dua laut itu, mereka lupa ikannya, yaitu bekal yang mereka bawa dalam perjalanan. Ketika keduanya lupa akan bekal yang mereka bawa, lalu ikan itu tiba-tiba hidup kemudian melompat dan mengambil jalannya ke laut itu menceburkan diri dan hilang tak dapat ditemukan lagi. Sungguh menakjubkan peristiwa itu. Persitiwa tersebut merupakan pertanda yang telah diketahui sebelumnya oleh nabi musa bahwa apa yang dituju telah dekat dan yang dicari hampir ditemukan. Nabi musa dan pembantunya meneruskan perjalanan, maka ketika mereka telah melewati tempat hilangnya ikan itu dan keduanya hendak beristirahat sambil menyantap bekal yang mereka bawa, nabi musa berkata kepada pembantunya, bawalah kemari makanan (ikan) kita, sungguh kita telah merasa letih karena perjalanan kita yang jauh pada hari ini.


Al-Kahfi Ayat 61 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Kahfi Ayat 61, Makna Al-Kahfi Ayat 61, Terjemahan Tafsir Al-Kahfi Ayat 61, Al-Kahfi Ayat 61 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Kahfi Ayat 61


Tafsir Surat Al-Kahfi Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110