{20} Thaha / طه | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحج / Al-Hajj {22} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Anbiya الأنبياء (Nabi-Nabi) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 21 Tafsir ayat Ke 28.
يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يَشْفَعُونَ إِلَّا لِمَنِ ارْتَضَىٰ وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ ﴿٢٨﴾
ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum wa lā yasyfa’ụna illā limanirtaḍā wa hum min khasy-yatihī musyfiqụn
QS. Al-Anbiya [21] : 28
Dia (Allah) mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka, dan mereka tidak memberi syafaat melainkan kepada orang yang diridai (Allah), dan mereka selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.
Tidak ada satu perbuatan pun dari perbuatan-perbuatan malaikat, baik yang sudah berlalu maupun yang akan datang, melainkan Allah mengetahuinya dan memperhitungkannya atas mereka. Mereka tidak bias memberi syafaat kecuali kepada orang yang diridhai Allah untuk mereka beri syafaat. Dan mereka itu, karena rasa takut kepada Allah, berhati-hati dari menyelisihi perintah dan larangan-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Allah mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
…dan mereka tiada memberi syafaat, melainkan kepada orang yang diridai Allah.
Makna ayat ini sama dengan apa yang disebutkan oleh firman-Nya dalam ayat lain, yaitu:
Siapakah yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya? (Al Baqarah:255)
Dan firman-Nya dalam ayat lain.
Dan tiadalah berguna syafaat di sisi Allah melainkan bagi orang yang telah diizinkan-Nya memperoleh syafaat itu. (Saba’:23)
Dan masih banyak lagi ayat-ayat yang semakna.
…dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya.
Yaitu karena takut dan gentar kepada kebesaran-Nya.
Kendatipun begitu, ilmu Allah جَلَّ جَلالُهُ meliputi mereka semua. Dia mengetahui مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ “segala sesuatu yang di hadapan mereka (malaikat) dan yang di belakang mereka,” maksudnya, urusan-urusan mereka yang telah berlalu dan yang akan terjadi di kemudian hari. Mereka tidak pernah lepas dari ilmu Allah, sebagaimana mereka tidak bisa terpisah dari ketetapan dan pengaturanNya. Dan di antara muatan makna karakteristik mereka yang lebih terperinci dari sifat “Tidak mendahului Allah جَلَّ جَلالُهُ dengan perkataan” adalah mereka tidak memberikan syafa’at bagi siapa pun tanpa seizin dan ridhaNya. Jika Allah جَلَّ جَلالُهُ sudah mengizinkan mereka dan ridha terhadap orang yang akan menerima syafa’at mereka, baru mereka dapat mengeluarkan syafa’at. Hanya saja, Allah جَلَّ جَلالُهُ tidak meridhai perkataan dan tindakan kecuali yang murni hanya untuk wajahNya, dan mengikuti Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ dalam perkataan dan tindakannya.
Ayat ini termasuk dalil yang menunjukkan ketetapan adanya syafa’at, dan bahwa para malaikat memohonkan syafa’at وَهُمْ مِنْ خَشْيَتِهِ مُشْفِقُونَ “dan mereka itu selalu berhati-hati karena takut kepadaNya,” maksudnya mereka itu diliputi rasa takut dan khawatir, mereka telah merendahkan diri di hadapan keagunganNya, wajah-wajah mereka telah tertunduk kepada kemuliaan dan keindahanNya.
Para malaikat demikian patuh dan taat kepada Allah karena mereka yakin bahwa dia, senantiasa mengetahui segala sesuatu yang di hadapan mereka, yakni apa yang sedang mereka kerjakan dan mengetahui segala sesuatu yang di belakang mereka, yakni apa yang telah mereka kerjakan; sehingga para malaikat yakin tidak ada satu pun yang luput dari pengetahuan dan pengawasan-Nya. Dan mereka para malaikat, tidak memberi syafaat kepada manusia di akhirat dengan mendoakannya, melainkan kepada orang yang diridai Allah, karena beriman dan beramal saleh; dan mereka, para malaikat itu, selalu berhati-hati karena takut kepada-Nya. Oleh karena itu, mereka senantiasa menjauhkan diri dari mendurhakai atau menyalahi perintah dan larangan-Nya. 29. Allah menjamin tidak ada malaikat yang mengaku tuhan selain Allah. Dan barang siapa di antara mereka, para malaikat, berkata, ‘sungguh, aku adalah tuhan selain Allah, ‘ maka kami akan memberi balasan kepadanya, baik malaikat maupun manusia yang mengaku tuhan, dengan jahanam. Demikianlah kami memberikan balasan kepada orang-orang yang zalim, karena mengaku dirinya tuhan, padahal sebenarnya hamba Allah. Pengakuan semacam ini merupakan kemusyrikan yang sangat besar. Selain mempersekutukan Allah, juga menyamakan derajat dirinya dengan Allah.
Al-Anbiya Ayat 28 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Anbiya Ayat 28, Makna Al-Anbiya Ayat 28, Terjemahan Tafsir Al-Anbiya Ayat 28, Al-Anbiya Ayat 28 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Anbiya Ayat 28
Tafsir Surat Al-Anbiya Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96 | 97 | 98 | 99 | 100 | 101 | 102 | 103 | 104 | 105 | 106 | 107 | 108 | 109 | 110 | 111 | 112
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)