{40} Ghafir / غافر | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الشورى / Asy-Syura {42} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Fussilat فصلت (Yang Dijelaskan) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 41 Tafsir ayat Ke 42.
لَا يَأْتِيهِ الْبَاطِلُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَلَا مِنْ خَلْفِهِ ۖ تَنْزِيلٌ مِنْ حَكِيمٍ حَمِيدٍ ﴿٤٢﴾
lā ya`tīhil-bāṭilu mim baini yadaihi wa lā min khalfih, tanzīlum min ḥakīmin ḥamīd
QS. Fussilat [41] : 42
yang) tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang (pada masa lalu dan yang akan datang), yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana, Maha Terpuji.
(41-42) Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan Al-Qur’an akan binasa dan disiksa. Sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar kitab yang mulia dengan kemuliaan dan penjagaan Allah dari berbagai macam perubahan dan penggantian. Tidak ada satu sisi pun yang dianggap batil dan tidak ada sesuatu pun yang mampu mematahkannya. Al-Qur’an ini terjaga dari segala kekurangan atau penambahan, diturunkan dari yang Mahabijaksana mengatur segala urusan hamba, Maha Terpuji dengan segala sifat kesempurnaan.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Yang tidak datang kepadanya (Al-Qur’an) kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya. (Fushshilat: 42)
Artinya, tiada jalan bagi kebatilan untuk menyusup ke dalamnya, karena ia diturunkan dari Tuhan semesta alam. Sebagaimana yang disebutkan dalam firman selanjutnya:
yang diturunkan dari Tuhan Yang Mahabijaksana lagi Maha Terpuji. (Fushshilat: 42)
Yaitu Mahabijaksana dalam semua ucapan dan perbuatan-Nya, lagi Maha Terpuji dalam semua perintah dan larangan-Nya terhadap makhluk-Nya, lagi Maha Terpuji kesudahan dan tujuan-tujuan-Nya. Kemudian dalam firman berikutnya disebutkan:
Tidaklah ada yang dikatakan (oleh orang-orang kafir) kepadamu itu selain apa yang sesungguhnya telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelum kamu. (Fushshilat: 43)
Qatadah dan As-Saddi serta selain keduanya telah mengatakan bahwa maksud ayat ialah tiada suatu kedustaan pun yang ditujukan kepadamu melainkan telah dikatakan pula terhadap rasul-rasul sebelummu oleh kaumnya masing-masing. Sebagaimana mereka didustakan, kamu pun didustakan pula; dan sebagaimana mereka bersabar dalam menghadapi gangguan kaumnya, maka bersabarlah kamu dalam menghadapi gangguan kaummu. Pendapat inilah yang dipilih oleh Ibnu Jarir, baik dia maupun Ibnu Abu Hatim tidak meriwayatkan pendapat lainnya.
41-42. kemudian Allah berfirman, “sesungguhnya orang-orang yang mengingkari ad-dzikr,” maksudnya mengingkari al-quran al-karim yang mengingatkan manusia akan seluruh kepentingan dunia, agama dan akhirat mereka, yang meninggikan kedudukan siapa saja yang mengikutinya “ketika ia datang kepada mereka” sebagai nikmat dari Tuhan mereka melalui tangan manusia termulia dan tersempurna “dan” padahal “sesungguhnya ia” adalah kitab yang mencakup seluruh sufat-sifat kesempurnaan “yang mulia” yang kokoh dari setiap siapa saja yang menghendaki tahrif atau keburukan terhadapnya, dan karena itu Allah berfirman “yang tidak datang kepada kebatilan, baik dari depan maupun dari belakangnya,” maksudnya tidak akan didekati oleh setan dari golongan manusia dan dari golongan jin, apakah untuk mencuri, atau menyusupkan sesuatu yang bukan darinya, atau melakukan penambahan atau pengurangan, jadi ia terpelihara pada saat diturunkan, terpelihara lafazh-lafazh dan makna-maknanya, telah dijamin oleh Allah yang menurunkan keterpeliharaannya, sebagaimana difirmankan oleh Allah,
“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur’an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.” (Al-Hijr :9)
“yang diturunkan dari yang Mahabijaksana” dalam menciptakan dan memerintah, Dia menempatkan segala sesuatu secara tepat pada tempatnya dan mendudukannya pada kedudukan masing-masing “lagi Maha Terpuji” atas sifat-sifat kesempurnaan dan kemuliaan yang dimilikiNya. Dan atas keadilan dan pemberian karuniaNya, maka dari itu kitabNYa mengandung kesempurnaan hikmah dan perolehan berbagai maslahat dan manfaat serta pencegahan terhadap segala hal yang merusak dan berbagai hal yang membahayakan, yang karena semua itu Dia terpuji.
Al-qur’an itu adalah kitab yang tidak akan didatangi oleh kebatilan baik dari depan maupun dari belakang, baik pada masa lalu dan yang akan datang, kitab yang diturunkan dari tuhan yang mahabijaksana lagi maha terpuji. 43. Jelaslah sekarang, dari ungkapan ayat-ayat yang lalu, tindakan durhaka yang dilakukan oleh para pendurhaka yang memaki dan mengejek nabi dan rasul sama saja dengan apa yang dilakukan oleh musyrik mekah terhadap nabi Muhammad. ‘apa yang dikatakan oleh orang-orang kafir musyrik mekah kepadamu wahai nabi Muhammad, apakah itu menyangkut dirimu, ataupun menyangkut Al-Qur’an, tidak lain adalah sama dengan apa yang telah dikatakan kepada rasul-rasul sebelummu. Oleh sebab itu, bersabarlah atas makian dan ejekan mereka. Sungguh, tuhanmu akan melindungi dan membimbingmu, dan dia mempunyai ampunan bagi orang-orang beriman dan mempunyai azab yang pedih untuk orang-orang yang durhaka. ‘.
Fussilat Ayat 42 Arab-Latin, Terjemah Arti Fussilat Ayat 42, Makna Fussilat Ayat 42, Terjemahan Tafsir Fussilat Ayat 42, Fussilat Ayat 42 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Fussilat Ayat 42
Tafsir Surat Fussilat Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)