{45} Al-Jatsiyah / الجاثية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | محمد / Muhammad {47} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Ahqaf الأحقاف (Bukit-Bukit Pasir) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 46 Tafsir ayat Ke 16.
أُولَـٰئِكَ الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَنَتَجَاوَزُ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ فِي أَصْحَابِ الْجَنَّةِ ۖ وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ ﴿١٦﴾
ulā`ikallażīna nataqabbalu ‘an-hum aḥsana mā ‘amilụ wa natajāwazu ‘an sayyi`ātihim fī aṣ-ḥābil-jannah, wa’daṣ-ṣidqillażī kānụ yụ’adụn
QS. Al-Ahqaf [46] : 16
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan (orang-orang) yang Kami maafkan kesalahan-kesalahannya, (mereka akan menjadi) penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.
Mereka itulah orang yang Kami terima amalan baik yang mereka kerjakan dan kami memaafkan atas kesalahan-kesalahan mereka. Dia akan bersama penghuni surga. Ini adalah janji yang Kami berikan, janji yang benar, tidak ada keraguan padanya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka. (Al-Ahqaf: 16)
Yakni mereka yang menyandang predikat yang telah kami sebutkan yaitu orang-orang yang bertobat dan kembali kepada Allah lagi menanggulangi apa yang telah mereka lewatkan dengan bertobat dan memohon ampun merekalah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal baiknya dan Kami maafkan kesalahan-kesalahan mereka, dan Kami ampuni dosa-dosa mereka serta Kami terima amal mereka walaupun sedikit.
bersama penghuni-penghuni surga. (Al-Ahqaf: 16)
Yakni mereka termasuk penghuni-penghuni surga. Demikianlah status mereka d. s.si Allah sebagaimana yang telah dijanjikan oleh-Nya kepada orang-orang yang bertobat dan kembali ke jalan-Nya, oleh karena itu Allah berfirman:
Sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. (Al-Ahqaf: 16)
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub ibnu Ibrahim telah menceritakan kepada kami Al-Mu’tamir ibnu Sulaiman, dari Al-Hakam ibnu Aban, dari Al-Gatrif, dari Jabir ibnu Yard, dan Ibnu Abbas r.a., dari Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dari Ar-Ruhul Amin a.s. yang telah mengatakan: Seorang hamba akan didatangkan kebaikan dan keburukannya, lalu dilakukanlah penghapusan sebagiannya dengan sebagian yang lain. Jika masih tersisa suatu kebaikan, Allah memberikan keluasan kepadanya di dalam surga. Ibnu Jarir mengatakan, bahwa lalu ia datang kepada Ali Yazdad dan ternyata dia pun meriwayatkan hadis yang semisal. Aku bertanya, “Bagaimana jika kebaikannya habis?” Ali menjawab dengan membacakan firman-Nya: Mereka itulah orang-orang yang kami terima dari mereka amal baik yang telah mereka kerjakan dan kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. (Al-Ahqaf: 16)
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim dari ayahnya, dari Muhammad ibnu Abdul Ala As-San’ani, dari Al-Mu’tamir ibnu Sulaiman berikut sanadnya yang semisal, tetapi ditambahkan ‘dan Ar-Ruhul Amin (Malaikat Jibril a.s.)’. Disebutkan bahwa Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mendatangkan kepada seorang hamba amal-amal baiknya dan amal-amal buruknya, lalu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى mengingatkannya. Hadis ini garib, tetapi sanadnya baik dan tidak mengandung cela.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Sulaiman ibnu Ma’bad telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Asim Al-Kala’i, telah menceritakan kepada kami Abu Uwwanah, dari Abu Bisyr Ja’far ibnu Abu Wahsyiyyah dan Abu Wahsyiyyah, dari Yusuf ibnu Sa’d, dari Muhammad ibnu Hatib bahwa ketika Al. beroleh kemenangan atas kota Al-Basrah, Muhammad ibnu Hatib tinggal di rumahku. Dan pada suatu hari ia mengatakan kepadaku, bahwa sesungguhnya ia menyaksikan Khalifah Ali r a yang sedang bersama dengan Ammar, Sa’sa’ah, Asytar, dan Muhammad ibnu Abu Bakar r.a. Lalu mereka menceritakan perihal Khalifah Usman r a dan pada akhirnya pembicaraan mereka mendiskreditkannya. Saat itu Ali r a. sedang berada di atas dipannya, sedangkan tangannya memegang tongkat. Lalu seseorang dari mereka berkata, “Sesungguhnya seseorang di antara kalian ada seorang yang akan memutuskan hal ini di antara kalian. Maka mereka menanyakannya kepada Ali r.a. Lalu Ali menjawab bahwa Usman r.a. termasuk salah seorang yang disebutkan oleh Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman-Nya: Mereka itulah orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik yang telah mereka kerjakan dan Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama penghuni-penghuni surga, sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka. (Al-Ahqaf: 16) Kemudian Ali r.a. berkata, “Demi Allah, Usman dan teman-temannya ” Hal ini diulanginya sebanyak tiga kali.
Yusuf ibnu Sa’d berkata, bahwa lalu ia bertanya kepada Muhammad ibnu Hatib, “Apakah engkau mendengar ini langsung dari Ali r.a?” Muhammad ibnu Hatib menjawab, “Demi Allah, aku benar-benar mendengarnya dari Ali r.a. secara langsung.”
{أُولَئِكَ} “Mereka itulah,” orang-orang yang sifatnya disebutkan di atas, {الَّذِينَ نَتَقَبَّلُ عَنْهُمْ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا} “orang-orang yang Kami terima dari mereka amal yang baik,” yaitu ketaatan, sebab mereka juga mengerjakan yang lainnya, {وَنَتَجاوَزُ عَنْ سَيِّئَاتِهِمْ} “Kami ampuni kesalahan-kesalahan mereka, bersama” golongan {أَصْحَابِ الْجَنَّةِ} “penghun-ipenghuni surga,” di mana mereka mendapatkan kebaikan dan kesenangan serta dihindarkan dari keburukan dan bencana. {وَعْدَ الصِّدْقِ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ} “Sebagai janji yang benar yang telah dijanjikan kepada mereka.” Artinya, janji yang Kami berikan kepada mereka ini adalah janji yang benar yang diucapkan oleh Allah جَلَّ جَلالُهُ yang tidak pernah mengingkari janjiNya.
Allah memuji orang-orang yang berbuat baik kepada orang tua dengan menyatakan bahwa mereka itulah orang-orang yang mensyukuri nikmat dan berbuat kebaikan yang kami terima amal baiknya yang telah mereka kerjakan dan kepada mereka kami anugerahkan pahala yang besar sebagai balasan atas amalnya dan mereka itulah orang-orang yang kami maafkan kesalahan-kesalahannya, maka kami tidak menimpakan azab atasnya. Kelak di akhirat, mereka akan menjadi penghuni-penghuni surga. Itu janji yang benar dari Allah yang telah dijanjikan melalui para utusan-Nya kepada mereka. 17. Selain menjelaskan tentang sikap orang-orang yang berbuat baik kepada kedua orang tua, Allah juga menjelaskan keadaan sebaliknya yaitu sikap orang-orang yang durhaka kepada kedua orang tua. Dan orang yang berkata kepada kedua orang tuanya, ketika kedua orang tuanya mengajaknya agar beriman kepada Allah, anaknya itu berkata; ‘ah. ‘ ia tidak mau mengikuti nasihat kedua orang tuanya, lalu anak itu berkata, apakah kamu berdua memperingatkan kepadaku bahwa aku akan dibangkitkan dari kubur, padahal beberapa umat sebelumku telah berlalu dan banyak dari mereka tidak mempercayai hari kebangkitan itu'” kedua orang tuanya tidak putus asa mengajak anaknya beriman kepada Allah. Lalu kedua orang tuanya itu memohon pertolongan kepada Allah seraya berkata, ‘celaka kamu, berimanlah kepada Allah! sungguh, janji Allah akan datangnya hari kebangkitan itu benar dan pasti akan terjadi. ‘ tetapi anak itu tidak percaya, lalu dia berkata kepada kedua orang tuanya, ‘ini hanyalah dongeng orang-orang dahulu. ‘.
Al-Ahqaf Ayat 16 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Ahqaf Ayat 16, Makna Al-Ahqaf Ayat 16, Terjemahan Tafsir Al-Ahqaf Ayat 16, Al-Ahqaf Ayat 16 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Ahqaf Ayat 16
Tafsir Surat Al-Ahqaf Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)