{55} Ar-Rahman / الرحمن | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الحديد / Al-Hadid {57} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Waqi’ah الواقعة (Hari Kiamat) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 56 Tafsir ayat Ke 58.
أَفَرَأَيْتُمْ مَا تُمْنُونَ ﴿٥٨﴾
a fa ra`aitum mā tumnụn
QS. Al-Waqi’ah [56] : 58
Maka adakah kamu perhatikan, tentang (benih manusia) yang kamu pancarkan.
Apakah kalian tidak memperhatikan nutfah yang kalian pancarkan ke dalam rahim istri kalian. Apakah kalian yang menciptakannya menjadi seorang manusia ataukah Kami yang menciptakannya?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menetapkan adanya hari kemudian dan menyanggah orang-orang yang mendustakannya dari kalangan ahli kesesatan dan kaum ateis. yaitu mereka yang mengatakan:
Apakah apabila kami mati dan menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kami benar-benar akan dibangkitkan kembali? (Al-Waqi’ah:47)
Ucapan mereka ini bernada mendustakan dan tidak percaya. Maka Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى menjawab mereka melalui firman-Nya:
Kami telah menciptakan kamu. (Al-Waqi’ah: 57)
Artinya, Kamilah yang menciptakan kalian sejak permulaan, sebelum itu kalian tidak ada, dan bukankah Tuhan Yang mampu menciptakan yang pertama kali mampu untuk mengembalikan, bahkan mengembalikan itu lebih mudah? Karena itulah maka disebutkan oleh firman-Nya:
maka mengapa kamu tidak membenarkan (hari berbangkit)? (Al-Waqi’ah:57)
Yakni mengapa kalian tidak percaya dengan adanya hari berbangkit? Kemudian Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى dalam firman selanjutnya berbalik menanyakan kepada mereka:
Maka terangkanlah kepada-Ku tentang nutfah yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (Al-Waqi’ah: 58-59)
Yaitu kaliankah yang menetapkannya di dalam rahim, lalu menciptakan anak padanya, ataukah Allah yang menciptakan semuanya itu?
Maksudnya, أَفَرَأَيْتُمْ “Apakah kamu memperhatikan” awal penciptaan kalian berupa air mani مَا تُمْنُونَ “yang kamu pancarkan.” Apakah kalian yang menciptakan mani itu dan apa yang tumbuh darinya, ataukah Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang menciptakannya? Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang telah menciptakan pada diri kalian nafsu syahwat dan alatnya bagi laki-laki dan perempuan, dan menunjuki setiap dari keduanya kepada hal tersebut, Yang telah menumbuhkan kecintaan di antara suami istri, dan Yang telah menjadikan di antara kalian rasa kasih dan sayang sebagai sebab adanya reproduksi. Karena itulah Allah جَلَّ جَلالُهُ menjelaskan kepada mereka dengan berdalil dengan penciptaan yang pertama atas penciptaan yang kedua, dengan berfirman, وَلَقَدْ عَلِمْتُمُ النَّشْأَةَ الأولَى فَلَوْلا تَذَكَّرُونَ “Dan sesungguhnya kamu telah mengetahui penciptaan yang pertama, maka mengapakah kamu tidak mengambil pelajaran (untuk penciptaan yang kedua)?” Bahwa Allah جَلَّ جَلالُهُ Yang Mahakuasa atas penciptaan kalian yang pertama adalah kuasa (juga) untuk membangkitkan kalian kembali.
58-59. Maka adakah kamu perhatikan, wahai manusia yang ingkar, tentang benih manusia yang kamu pancarkan’ kamukah yang menciptakannya untuk kemudian menjadi manusia utuh, atau kami yang menciptakannya’58-59
Al-Waqi’ah Ayat 58 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Waqi’ah Ayat 58, Makna Al-Waqi’ah Ayat 58, Terjemahan Tafsir Al-Waqi’ah Ayat 58, Al-Waqi’ah Ayat 58 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Waqi’ah Ayat 58
Tafsir Surat Al-Waqi’ah Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30 | 31 | 32 | 33 | 34 | 35 | 36 | 37 | 38 | 39 | 40 | 41 | 42 | 43 | 44 | 45 | 46 | 47 | 48 | 49 | 50 | 51 | 52 | 53 | 54 | 55 | 56 | 57 | 58 | 59 | 60 | 61 | 62 | 63 | 64 | 65 | 66 | 67 | 68 | 69 | 70 | 71 | 72 | 73 | 74 | 75 | 76 | 77 | 78 | 79 | 80 | 81 | 82 | 83 | 84 | 85 | 86 | 87 | 88 | 89 | 90 | 91 | 92 | 93 | 94 | 95 | 96
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)