{84} Al-Insyiqaq / الإنشقاق | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | الطارق / At-Thariq {86} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Buruj البروج (Gugusan Bintang) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 85 Tafsir ayat Ke 2.
وَالْيَوْمِ الْمَوْعُودِ ﴿٢﴾
wal-yaumil-mau’ụd
QS. Al-Buruj [85] : 2
dan demi hari yang dijanjikan.
Allah bersumpah demi langit yang mempunyai garis edar yang dilalui matahari dan bulan. Demi hari kiamat yang dijanjikan Allah kepada makhluk untuk menghimpun mereka, Demi saksi yang bersaksi dan yang dipersaksikan. Allah boleh bersumpah dengan makhluk-makhluk-Nya sesuai dengan kehendak-Nya. Adapun makhluk tidak boleh bersumpah dengan selain Allah, karena bersumpah dengan selain Allah adalah syirik. Telah dilaknat orang-orang yang membuat parit di permukaan tanah dengan parit yang besar untuk menyiksa orang-orang yang beriman. Mereka menyalakan api besar dengan kayu bakar, ketika mereka duduk di tepi parit-parit itu dan tidak meninggalkannya, mereka hadir menyaksikan apa yang mereka lakukan terhadap orang-orang yang beriman berupa penyiksaan. Mereka menimpakan siksaan berat kepada orang-orang beriman karena mereka beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa yang tidak akan terkalahkan, Mahaterpuji dalam firman, perbuatan, perbuatan dan sifat-Nya, yang mempunyai kerajaan langit dan bumi. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu, tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya.
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
dan hari yang dijanjikan, dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (Al-Buruj:2-3)
Ulama tafsir berbeda pendapat sehubungan dengan maknanya.
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Muhammad ibnu Amr Al-Gazi, telah menceritakan kepada kami Ubaidillah ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Musa ibnu Ubaidah, dari Ayyub ibnu Khalid ibnu Safwan ibnu Aus Al-Ansari, dari Abdullah ibnu Rafi’, dari Abu Hurairah r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Dan hari yang dijanjikan, yaitu hari kiamat, dan yang menyaksikan, yaitu hari Jumat. Dan tiada suatu hari pun yang mentari terbit dan tenggelam padanya lebih utama daripada hari Jumat, di dalamnya terdapat suatu saat yang tidak sekali-kali seorang hamba yang muslim menjumpainya, lalu meminta suatu kebaikan padanya, melainkan Allah memberinya hal itu. Dan tidaklah dia meminta perlindungan dari suatu kejahatan padanya melainkan Allah melindunginya. Dan hari yang disaksikan itu adalah hari Arafah.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah melalui berbagai jalur dari Musa ibnu Ubaidah Ar-Rabzi, sedangkan dia orangnya daif. Dan hadis ini telah diriwayatkan pula secara mauquf dari Abu Hurairah, maka riwayat inilah yang lebih mirip kepada kesahihan.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, bahwa ia telah mendengar Ali ibnu Zaid dan Yunus ibnu Ubaid, keduanya menceritakan hadis. dari Ammar maula Bani Hasyim, dari Abu Hurairah. Adapun meryurut riwayat Ali, maka dia me-rafa’-kannya sampai kepada Nabi صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, sedangkan Yunus hanya sampai kepada Abu Hurairah.
Disebutkan bahwa Abu Hurairah telah mengatakan sehubungan dengan makna ayat ini, yaitu firman-Nya: dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (Al-Buruj: 3) Bahwa yang menyaksikan adalah hari Jumat, dan yang disaksikan adalah hari kiamat.
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Yunus, bahwa ia pernah mendengar Ammar maula Bani Hasyim menceritakan hadis dari Abu Hurairah, bahwa ia telah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (Al-Buruj: 3) Bahwa yang menyaksikan adalah hart Jumat dan yang disaksikan adalah hari ‘Arafah, dan yang dijanjikan adalah hari kiamat.
Telah diriwayatkan pula dari Abu Hurairah, ia pernah mengatakan bahwa hari yang dijanjikan itu adalah hari kiamat. Hal yang sama telah dikatakan oleh Al-Hasan, Qatadah, dan Ibnu Zaid, tetapi aku tidak melihat mereka berselisih pendapat mengenainya, segala puji bagi Allah.
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan:
telah menceritakan kepada kamu Muhammad ibnu Auf, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ismail ibnu Iyasy, telah menceritakan kepadaku ayahku, telah menceritakan kepada kami Damdam ibnu Zur’ah, dari Syuraih ibnu Ubaid, dari Abu Malik Al-Asy’ari yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda: Hari yang dijanjikan ialah hari kiamat, dan sesungguhnya yang menyaksikan ialah hari Jumat, dan sesungguhnya yang disaksikan ialah hari ‘Arafah dan hari Jumat yang sengaja disimpankan oleh Allah untuk kita (umat Muhammad).
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan:
telah menceritakan kepada kami Sahl ibnu Musa Ar-Razi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Fudaik, dari Ibnu Harmalah, dari Sa’id ibnul Musayyab yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ telah bersabda: Sesungguhnya penghulu hari itu adalah hari Jumat, yaitu hari yang menyaksikan, sedangkan hari yang disaksikan adalah hari Arafah.
Ini merupakan salah satu dari hadis mursal-nya Sa’id ibnul Musayyab. Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib, telah menceritakan kepada kami Waki’, dari Syu’bah, dari Ali ibnu Zaid, dari Yusuf Al-Makki, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa yang menyaksikan adalah Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, sedangkan yang disaksikan adalah hari kiamat. Kemudian Ibnu Abbas membaca firman-Nya: Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). (Huud:103)
Telah menceritakan pula kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Jarir, dari Mugirah, dari Syubak yang mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki bertanya kepada Al-Hasan ibnu Ali tentang makna firman-Nya: dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (Al-Buruj:3) Al-Hasan ibnu Ali menjawab, “Apakah engkau pernah bertanya kepada seseorang sebelumku?” Lelaki itu menjawab, “Ya, aku pernah bertanya kepada Ibnu Umar dan Ibnuz Zubair. Lalu keduanya menjawab, bahwa makna yang dimaksud adalah Hari Raya Kurban dan hari Jumat.” Maka Al-Hasan ibnu Ali berkata, “Bukan, yang menjadi saksi adalah Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ” Kemudian Al-Hasan ibnu Ali membaca firman-Nya: Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). (An Nisaa:41) Dan yang dimaksud dengan yang disaksikan adalah hari kiamat, kemudian Al-Hasan membaca firman-Nya: Hari kiamat itu adalah suatu hari yang semua manusia dikumpulkan untuk (menghadapi) nya, dan hari itu adalah suatu hari yang disaksikan (oleh segala makhluk). (Huud:103)
Mujahid, Ikrimah, dan Ad-Dahhak mengatakan bahwa yang menyaksikan adalah anak Adam, dan yang disaksikan adalah hari kiamat. Diriwayatkan dari Ikrimah pula bahwa yang menyaksikan adalah Muhammad صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, dan yang disaksikan adalah hari Jumat.
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa yang menyaksikan adalah Allah, dan yang disaksikan adalah hari kiamat. Ibnu Abu Hatim meriwayatkan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Abu Na’im Al-Fadl ibnu Dakin, telah menceritakan kepada kami Sufyan, dari Abu Yahya Al-Qattat, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (Al-Buruj:3) Bahwa yang menyaksikan adalah manusia, sedangkan yang disaksikan adalah hari Jumat, hal yang sama telah diriwayatkan pula oleh Ibnu Abu Hatim.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Humaid, telah menceritakan kepada kami Mahran, dari Sufyan, dari Ibnu Abu Najih, dari Mujahid, dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى: dan yang menyaksikan dan yang disaksikan. (Al-Buruj: 3) Yang menyaksikan adalah hari’ Arafah, dan yang disaksikan adalah hari kiamat. Hal yang sama diriwayatkan dari Sufyan As-Sauri, dari Mugirah, dari Ibrahim yang mengatakan bahwa yang dimaksiid adalah Hari Raya Kurban dan hari Arafah, yakni yang menyaksikan dan yang disaksikan.
Ibnu Jarir mengatakan, ulama lainnya mengatakan bahwa yang disaksikan adalah hari Jumat, sehubungan dengan hal ini mereka meriwayatkan sebuah hadis yang diceritakan kepada kami oleh Ahmad ibnu Abdur Rahman, bahwa telah menceritakan kepadaku pamanku (yaitu Abdullah ibnu Wahb), telah menceritakan kepadaku Amr ibnul Haris, dari Sa’id ibnu Abu Hilal, dari Zaid ibnu Aiman, dari Ubadah ibnu Nasiy, dari Abu Darda yang mengatakan bahwa Rasulullah صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ pernah bersabda:
Perbanyaklah membaca salawat untukku di hari Jumat’, karena sesungguhnya hari Jumat itu adalah hari yang disaksikan oleh para malaikat.
Diriwayatkan dari Sa’id ibnu Jubair, bahwa yang menyaksikan adalah Allah. Kemudian ia membaca firman-Nya: Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al Fath:28) dan yang disaksikan adalah kita semua, demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Al-Bagawi.
Kebanyakan ulama mengatakan bahwa yang menyaksikan adalah hari Jumat dan yang disaksikan adalah hari ‘Arafah.
Ayat 1-3
“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang,” yakni memiliki posisi-posisi (garis-garis edar) yang mencakup tempat matahari, bulan, bintang yang tersusun rapi dalam garis edarnya yang tertata secara sempurna dan rapi yang menunjukkan sempurnaNya kuasa, rahmat, dan luasnya ilmu, serta kebijaksanaan Allah.
“Dan demi hari yang dijanjikan,” yaitu Hari Kiamat yang dijanjikan oleh Allah akan dikumpulkannya semua manusia di dalamnya dan digabungkan dari yang pertama hingga yang akhir, yang jauh dan yang dekat. Allah tidak mungkin merubah atau memungkiri janji.
“Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan,” ini mencakup seluruh orang yang memiliki sifat tersebut. Yakni yang memandang dan yang dipandang, yang hadir dan yang duhadirkan, yang melihat dan yang dilihat.
Obyek sumpahnya adalah tanda-tanda kebesaran Allah yang jelas dan hikmahnya yang terang serta rahmatNya yang luas yang terkandung dalam sumpah ini. Ada yang berpendapat bahwa obyek sumpah adalah FirmanNya;
1-3. Allah bersumpah demi tiga hal yang luar biasa, baik kejadian maupun prosesnya. Demi langit luas yang mempunyai gugusan bintang atau orbit-orbit bintang ketika beredar di angkasa, yang menjadi penanda kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Dan demi hari yang dijanjikan. Itulah hari kiamat, kebangkitan, dan perhitungan yang pasti datang dengan segala kejadian dan kerepotan yang luar biasa di dalamnya. Demi orang yang menyaksikan hari yang dijanjikan itu dan kejadian-kejadian mengerikan dan mencengangkan yang disaksikan oleh mereka pada hari itu
Al-Buruj Ayat 2 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Buruj Ayat 2, Makna Al-Buruj Ayat 2, Terjemahan Tafsir Al-Buruj Ayat 2, Al-Buruj Ayat 2 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Buruj Ayat 2
Tafsir Surat Al-Buruj Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)