{88} Al-Ghasyiyah / الغاشية | الْقُرْآنُ الْكَرِيْمُ | البلد / Al-Balad {90} |
Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Fajr الفجر (Fajar) lengkap dengan tulisan arab latin, arti dan terjemah Bahasa Indonesia. Surah ke 89 Tafsir ayat Ke 6.
أَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍ ﴿٦﴾
a lam tara kaifa fa’ala rabbuka bi’ād
QS. Al-Fajr [89] : 6
Tidakkah engkau (Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad?
Wahai Rasul, apakah engkau tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu memperlakukan kaum ‘Ad, kabilah Iram yang mempunyai kekuatan dan bangunan-bangunan tinggi bertumpu di atas tiang-tiang, yang belum pernah diciptakan seperti itu di negeri-negeri lain dalam hal kekuatan fisik dan kekuatan berperang?
Firman Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى:
Pada yang demikian itu terdapat sumpah (yang dapat diterima) oleh orang-orang yang berakal. (Al-Fajr: 5)
Maksudnya, bagi orang yang mempunyai akal dan pemikiran. Sesungguhnya akal dinamakan hijr (pencegah) karena ia mencegah pemiliknya dari melakukan perbuatan dan mengeluarkan ucapan yang tidak layak baginya. Dan termasuk ke dalam pengertian ini Hijir Baitullah (Hijir Ismail) karena mencegah orang yang melakukan tawaf dari menempel di temboknya yang termasuk rukun Syami.
Termasuk pula ke dalam pengertian ini Hijrul Yamamah (daerah Yamamah yang dilindungi), dan dikatakan, “Hakim telah menahan si Fulan,” bila si hakim mencegahnya dari melakukan aktivitasnya.
dan mereka berkata, “Hijran Mahjura,” (semoga Allah menghindarkan bahaya ini dari saya). (Al-Furqan: 22)
Semuanya itu termasuk dalam satu bab dan mempunyai makna yang berdekatan.
Sumpah ini yang menyebutkan waktu-waktu ibadah dan juga ibadah itu sendiri—seperti haji, salat, dan lain sebagainya—termasuk berbagai jenis dari amal taqarrub yang dijadikan sarana oleh hamba-hamba-Nya yang bertakwa lagi takut kepada-Nya serta rendah diri kepada-Nya untuk lnendekatkan diri mereka kepada Zat-Nya Yang Mahamulia.
Setelah menyebutkan ibadah dan ketaatan mereka, lalu disebutkan oleh firman-Nya:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad? (Al-Fajr: 6)
Mereka adalah orang-orang yang membangkang, angkara murka, sewenang-wenang, pendurhaka terhadap Allah, mendustakan rasul-rasul-Nya lagi mengingkari kitab-kitab-Nya. Maka Allah menyebutkan bagaimana Dia membinasakan mereka dan menghancurkan mereka serta menjadikan mereka sebagai pelajaran dan kisah-kisah umat yang durhaka. Untuk itu Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى berfirman:
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘Ad? (Yaitu) penduduk Iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi. (Al-Fajr: 6-7)
Mereka adalah kaum ‘Ad pertama, yaitu keturunan dari ‘Ad ibnu Iram ibnu ‘ Aus ibnu Sam ibnu Nuh, menurut Ibnu Ishaq. Mereka adalah kaum yang diutus kepada merekaNabi Hud a.s., lalu mereka mendustakannya dan menentangnya. Maka Allah menyelamatkannya dari kalangan mereka beserta orang-orang yang beriman bersamanya dari kalangan mereka beserta orang-orang yang beriman bersamanya dari kalangan mereka. Dan Allah membinasakan mereka dengan angin yang sangat dingin lagi sangat kuat, yang terus-menerus menimpa mereka selama tujuh malam delapan siang hari. Maka kamu lihat kaum itu mati semuanya di tempat tinggal mereka seperti batang-batang pohon kurma yang lapuk, maka apakah kamu masih melihat adanya sisa-sisa dari mereka?
Allah سُبْحَانَهُ وَ تَعَالَى telah menyebutkan kisah mereka di dalam Al-Qur’an bukan hanya pada satu tempat agar dijadikan pelajaran bagi orang-orang mukmin kehancuran yang telah menimpa mereka.
(6-14) Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, أَلَمْ تَرَ “Apakah kamu tidak mem-perhatikan,” dengan hati dan pandanganmu, كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ “bagaimana Rabbmu berbuat” terhadap umat-umat yang melampaui batas itu, kaum ‘Ad, إِرَمَ “(yaitu) penduduk Iram,” kabilah terkenal di Yaman, ذَاتِ الْعِمَادِ “yang mempunyai bangunan yang tinggi,” yaitu amat kuat, angkuh, dan sombong, الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلادِ مِثْلُهَا “yang belum pernah di-bangun (suatu kota) seperti itu, di negeri-negeri lain,” yakni di seluruh negeri-negeri lain dari segi kekuatan dan kekokohan. Sebagaimana nabi mereka, Hud j berkata kepada mereka,
وَاذْكُرُوا إِذْ جَعَلَكُمْ خُلَفَاءَ مِنْ بَعْدِ قَوْمِ نُوحٍ وَزَادَكُمْ فِي الْخَلْقِ بَسْطَةً فَاذْكُرُوا آلاءَ اللَّهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“Dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Rabb telah melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (dari-pada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-nikmat Allah, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (Al-A’raf: 69).
الَّتِي لَمْ يُخْلَقْ مِثْلُهَا فِي الْبِلادِ “Dan kaum Tsamud yang memotong batu-batu yang besar di lembah,” yakni di lembah negeri. Dengan kekuat-an, mereka memahat batu-batu besar dan dijadikan sebagai tempat tinggal. وَفِرْعَوْنَ ذِي الأوْتَادِ “Dan kaum Fir’aun yang mempunyai pasak-pasak (tentara yang banyak),” yakni yang memiliki tentara yang mengokoh-kan kekuasaannya seperti halnya pasak yang memperkokoh dan apa pun yang dipertahankan. الَّذِينَ طَغَوْا فِي الْبِلادِ “Yang berbuat sewenang-wenang dalam negerinya.” Sifat ini kembali pada kaum ‘Ad, Tsamud, Fir’aun, dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka. Mereka berlaku melampaui batas di atas bumi Allah جَلَّ جَلالُهُ dan me-nyiksa hamba-hamba Allah جَلَّ جَلالُهُ dalam agama dan dunia mereka. Karena itu Allah جَلَّ جَلالُهُ berfirman, أَكْثَرُوا فِيهَا الْفَسَادَ “Lalu mereka berbuat banyak kerusakan dalam negeri itu,” yaitu dengan melakukan keku-furan dan berbagai cabangnya dari berbagai jenis kemaksiatan, serta berusaha memerangi para rasul dan menghalangi manusia dari jalan Allah جَلَّ جَلالُهُ . Kala mereka telah mencapai puncak pembang-kangan yang mengharuskan mereka binasa, Allah جَلَّ جَلالُهُ menimpakan siksa dan mengirimkan cambuk siksaNya. إِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِ “Sesung-guhnya Rabbmu benar-benar mengawasi,” bagi siapa pun yang men-durhakaiNya. Allah جَلَّ جَلالُهُ sedikit memberinya tangguhan, dan setelah itu akan menyiksanya dengan siksaan Dzat yang Mahaperkasa lagi Mahakuasa.
Tidakkah engkau, wahai rasul dan kaum musyrik, memperhatikan dan merenungkan dengan pikiran jernih bagaimana tuhanmu berbuat terhadap kaum ‘ad’ Allah mengazab mereka karena telah berbuat durhaka, meski mereka memiliki kekuatan yang luar biasa. 7. Allah hancurkan kaum ‘ad, yaitu penduduk kota iram yang mempunyai bangunan-bangunan yang tinggi dan bentuk fisik yang kuat.
Al-Fajr Ayat 6 Arab-Latin, Terjemah Arti Al-Fajr Ayat 6, Makna Al-Fajr Ayat 6, Terjemahan Tafsir Al-Fajr Ayat 6, Al-Fajr Ayat 6 Bahasa Indonesia, Isi Kandungan Al-Fajr Ayat 6
Tafsir Surat Al-Fajr Ayat: 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 | 13 | 14 | 15 | 16 | 17 | 18 | 19 | 20 | 21 | 22 | 23 | 24 | 25 | 26 | 27 | 28 | 29 | 30
Raih pahala amal jariyah dengan cara membagikan (share) konten ini kepada yang lainnya. Nabi Shalallahu Alaihi Wa Sallam bersabda:
من دَلَّ على خيرٍ فله مثلُ أجرِ فاعلِه
"Barangsiapa yang menunjuki kepada kebaikan maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengerjakannya.” (HR. Muslim no. 1893)